36. Penolakan

686 83 4
                                    

Belum berusaha sudah di tolak.

Sometimes.

⏮ How deep is your love ⏭

***

Tirta menantang Aska untuk memainkan billiar. Tatapannya tajam dan melempar sebuah tongkat untuk memberikan kesempatan bermain. Vira hanya duduk sambil tertawa melihat Kakaknya bermain dengan kekasihnya.

Kekasih? Tentu saja kisah cinta Vira dan Aska akan berakhir dengan pasangan. Mereka bukanlah saling mencintai namun saling memiliki keterikatan. Aska yang dulunya tidak mencintai siapapun selain kekasihnya dulu sekarang sudah terbuka untuk mencintai seseorang seperti Vira.

"Aska!" Tirta memandang laki-laki itu dengan tatapan tak percaya. "Gila, gimana mungkin lo nggak bisa main billiar? Hey, man! Ini permainan cowok, mana mungkin lo nggak bisa mainin ini." ucap Tirta sambil mengatur startegi untuk mengalahkan kekasih adiknya itu.

"Iya gue akuin memang gue pernah main ini, tapi ini udah lama juga jadi gue agak sedikit kaku."

Vira melirik sekeliling tempat billiar itu, ia tak melihat sama sekali kedatangan Raja dan Laura yang membawa Farel. Vira hanya takut bahwa rencana ini gagal karena mereka tak datang. Beberapa lama kemudian Aska melempar bola mata memandang Vira yang terlihat gelisah seperti menunggu seseorang.

"Kamu kenapa? Kok gelisah begitu?" tanya Aska.

"Aku lagi nunggu kamu menang main dong, ayo kalian main lagi. Aku yakin kamu belum bisa kalahin Bang Tirta." ujar Vira sambil tersenyum terpaksa.

Aska memandang Tirta kembali dan melanjutkan permainannya. Setiba mereka bermain Vira melihat kedatangan Laura yang bersama Raja dan Farel yang mengikutinya di belakang.

Vira beranjak berdiri langsung menghampiri mereka tanpa sepengetahuan Aska dan Tirta.

"Akhirnya kalian datang juga!" sambut Vira sambil cengengesan tersenyum.

"Ngapain ada nih cewek di sini?" cetus Farel melempar kalimat sinisnya.

"Farel gue sengaja dateng ke sini sama Laura dan ngajak lo untuk melawan seseorang." ucap Raja.

Farel terpekik mendengar perkataan Raja barusan. Ia tak mengerti siapa yang akan menantang dirinya bermain billiar.

"Siapa yang mau lawan gue main billiar?" tanya Farel yang menantang.

Vira menunjuk ke arah Aska yang sedang bermain dengan Tirta. "Dia. Dia yang mau lawan lo bermain billiar."

Farel tertawa geli saat melihat Aska bermain billiar. "Heh, lo pikir cowok lo itu bisa main billiar? Gue kenal banget sama Aska, dia nggak akan bisa lawan gue!" ucap Farel dengan nada sombongnya.

"Berarti lo masih kenal Aska sampai sekarang, Farel sampai kapan lo mau sembunyikan perasaan lo kalo sebenernya lo itu mau baikkan sama Aska?"

Farel membuang wajahnya dan langsung menghampiri Aska. Kegembiraan Aska membuncah begitu tahu ketika Vira membawa Farel dan Laura dengan Raja di tempat billiar. Tirta menyudahi permainan dengan Aska langsung meletakan tongkat billiar itu di atas meja.

"Gue yang menang, gimana caranya lo bisa ngalahin gue itu nggak akan buat gue kalah." ucap Tirta yang berbicara di belakang Aska.

"Kalian ngapain bawa dia ke sini?" Yang Aska maksud 'dia' adalah Farel. Tanpa menunggu lagi akhirnya Farel meraih tongkat billiar yang di pakai Tirta lalu berlawanan dengan Aska.

"Lo mau lawan gue main billiar kan? Sekarang kita main." Farel mengambil bola billiar lalu meletakkannya di tengah-tengah beberapa bola yang sudah berbentuk seperti segitiga.

SometimesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang