31. Bagaimana?

671 87 14
                                    

Aku selalu ingin jadi yang pertama di matamu, tapi jika aku diberikan yang terbaik untuk dirimu pasti akan aku lakukan sepenuhnya.

Raja Raffano.

***

Wanita paruh baya itu menangis. "Kamu harus selamat, Nak!" ucapnya.

Heru yang berada di sampingnya selalu memeluk tubuhnya dalam bekapannya. Williana tak bisa terima jika ia harus kehilangan Raja. Meskipun Raja bukan anak kandungnya tetapi Williana sangat menyayanginya.

"Raja pasti akan selamat."

Laura yang hanya berdiri sambil bersandar di dinding merasa tak nyaman bila menunggu kondisi Raja di luar ruangan operasi. Rasanya ia ingin melihat langsung dan menyemangati keadaan Raja di dalam.

Penerbangan Laura dari Indonesia sampai ke Roma dan hanya memakan waktu beberapa belas jam saja. Ia kira setelah sampai Laura akan bisa bertemu dengan Raja. Namun perjalanan operasi Raja masih membutuhkan beberapa waktu dan tahap pertama.

"Ya tuhan, selamatkan Raja. Meskipun aku baru merasa memiliki rasa dengannya aku hanya ingin dia hidup normal dan sembuh." batin Laura.

Sementara Vira sedang menunggu kabar dari Laura, ia berharap bahwa hal baik terjadi dengan Raja. Vira sangat membutuhkan Raja. Selama ini Vira tidak pernah bisa berpisah dengan Raja.

Aska menemani Vira pergi keluar untuk menenangkan pikirannya. Aska juga tak ingin Vira terus menangis karena tak tahu kabar Raja. Hubungan Vira dan Raja selalu Aska memaklumi karena memang tidak bisa dipisahkan.

Aska mengusap air mata yang jatuh di pipinya Vira dengan tangannya. "Udah jangan nangis lagi." ujar Aska.

"Aku khawatir sama kondisi Raja di sana." jawab Vira, sambil terisak. "Bagaimana kalau terjadi sesuatu sama Raja?"

"Lo harus percaya kalau Tuhan pasti akan menyelamatkan Raja. Lo juga nggak akan kehilangan Raja."

Tiba-tiba saja Vira mengingat Aska yang sudah menyatakan perasaannya kemarin. Ia benar-benar lupa harus menjawabnya.

"Aska aku minta maaf." Vira menunduk sambil menahan air matanya sendiri.

"Hey? Kenapa lo harus minta maaf sama gue?" Aska mendongakkan dagu Vira dan menatap wajahnya.

"Aku belum bisa jawab semuanya. Aku kepikiran Raja pada saat itu, aku panik karena-"

"Aku tau kok." kata Aska. "Meskipun ribuan tahun aku akan tetap menunggu sampai lo siap. Karena jatuh cinta itu nggak bisa dipaksakan." lanjutnya.

Vira menarik tubuh Aska ke dalam pelukannya, ia berhasil menangis di pelukan Aska. "Aku hanya ingin semuanya baik-baik aja. Aku nggak mau kehilangan kamu atau Raja."

Aska berkaca-kaca, tidak tega melihat Vira terus menangis akhirnya Aska berusaha untuk menenangkan hatinya. Vira melepaskan pelukannya saat ia sudah merasa begitu tenang.

"Lo harus tetap tersenyum meskipun serumit apapun masalahnya. Gue selalu ada di sini buat lo!" ucap Aska.

Vira menciptakan senyuman manisnya. Ia sangat beruntung bisa mencintai Aska tetapi ia tak seberuntung Kanya yang selalu menjadi prioritas utamanya Aska. Masa lalu yang Vira ketahui dari sosok Aska adalah cintanya yang selalu mengikuti kemanapun Aska pergi.

Apa mungkin Aska sudah melupakan sosok Kanya dan mengganti untuk Vira?

***

Beberapa hari kemudian,

SometimesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang