44. Prom-Night

662 66 1
                                    

Ternyata semuanya hanya masalah waktu, meski aku pernah mencoba berusaha melupakanmu tetapi terkadang hati tidak ingin mengikuti alur kisahnya ini.

Sometimes.

⏮ Consuquence • Camila Cabello ⏭

***

Vira hanya menghela napas. Ia kembali tiduran di kasur sambil memeluk guling nya. Tiba-tiba saja suara ketukan pintu terbunyi agak keras dan membuat Vira terbangun lagi.

"Siapa sih?!" dengus Vira.

Laura masuk ke dalam kamar Vira tanpa menunggu lama dan menunjukkan sebuah kartu undangan acara Prom-Night sekolahnya. Senyuman Laura melebar ketika berusaha membangun gadis itu yang kembali tertidur pulas.

Kepulangan mereka baru saja sampai tadi sore dan Vira sudah tidur sampai pagi ini. Laura berniat untuk mengajak Vira menemaninya untuk memilih baju untuk datang ke Prom-Night kelulusan sekolahnya.

"Bangun!" Laura menarik-narik guling dan rambut panjang Vira yang terurai begitu saja. "Vira bangun!" seru Laura.

Semakin lama Vira kesal mendengar suara Laura dan ia menyerah. Vira terbangun sambil mengerucutkan bibirnya dan menguap begitu cepat. "Ada apa sih? Lo nggak tau waktu apa? Ini masih pagi Ra."

"Justru ini udah pagi kita harus ke Mall dan salon!" ucap Laura.

"Mall? Ngapain?"

"Kita harus cari baju yang cocok buat ke acara Prom-Night terus kita di sana akan bawa pasangan kita masing-masing." kata Laura yang sudah membayangkan dalam otaknya.

"Gue nggak ikut ah."

Vira menolaknya tanpa ragu. Ia memang dari dulu tidak pernah menyukai acara Prom-Night sekolah ataupun pesta sejenisnya. Tapi Laura akan mengubah itu semua menjadi kesukaan Vira. Bagaimanapun caranya Vira juga harus tetap ikut karena Aska sudah memberikan ia gaun terbaik untuk dipakai malam nanti.

"Oke, kita nggak akan pergi ke Mall atau salon." Laura meraih sebuah kotak besar yang berisi gaun pesta untuk Vira. "karena Aska udah beliin lo gaun ini!" Seru Laura yang memandang wajah Vira terlihat biasa saja.

"Sejak kapan gaun itu ada di kamar gue?"

"Gue yang bawa gaun ini dari rumah Aska. Ayolah, lo harus ikut acara ini. Please! Aska pasti bakalan kecewa banget kalo gaun yang dia beli buat lo nggak di pake."

"Lo aja deh, yang pake!" Vira menepis kotak tersebut.

"Kok gue sih? Ini buat lo."

"Tapi gue-" Vira menjeda ucapannya saat melihat kedatangan Zira dan beberapa gaun yang ia bawa entah dari mana datangnya. Tiba-tiba saja Zira meletakkan beberapa gaun itu di atas kasur Vira sambil tersenyum lebar.

"Gaun ini untuk kita pergi ke Prom-Night, girls!" kata Zira sambil bersemangat.

"Zira? Lo seriusan?" tanya Vira tak percaya.

Laura ikut menyengir melihat kedatangan Zira. "Tuh kan! Zira aja udah bawa gaun buat lo, masa lo nggak mau ikutan juga." ucap Laura.

Mata Vira melemah dan ia menyetujuinya untuk ikut dalam acara Prom-Night tahun sekolahnya.

***

Vira mengaduk makanan yang ada di piringnya sambil melamun. Seperti tak berniat untuk makan siang dan memainkan makanannya sendiri. Tiba-tiba saja Vira mendengar suara Tirta yang sedang berbicara pada seseorang melalui teleponnya.

SometimesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang