Senyaman apapun aku mencintai kamu, tetap kembali padamu lagi. Kalau kamunya cuek dan acuh apa masih bisa aku nyaman?
Sometimes
⏮ Alone • Ashley ⏭
Mata Vira melotot melihat kedatangan seorang cowok yang menaiki motor ninja hitam. Masih pertemuan yang sama Vira melihat cowok itu berpakaian rapi dan seperti biasa memakai jaket jeans hitam.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tidak ada yang lebih baik daripada Vira mengetahui namanya. Jika saja Vira masih ingin memulainya lagi dia harus melawan puluhan bahkan ratusan siswi di sekolah barunya kini.
Ada yang berteriak sambil menangis lebay melihat kedatangan Aska dan Rehan. Ada juga yang mengambil foto mereka untuk dijadikan topik di mading sekolah. Seperti biasa Vira yang baru masuk sekolah kemarin tidak tahu apapun mengenai cowok yang ada di parkiran sekolah itu.
Tidak ingin ikut campur dalam urusan tebar pesona akhirnya Vira melanjutkan perjalanannya memasuki koridor pertama. Tetapi dia disambut oleh keributan yang berasal dari ujung koridor. Keributan yang membuat dia merasa ketakutan karena dua orang cowok itu berebutan untuk memberikan bunga pada salah satu cewek yang mungkin dari mata mereka memang terlihat sangat cantik.
Vira berusaha mencari jalan lain agar tidak terkena imbas dari keributan itu. Dia memilih jalan melewati kelas Fisika yang bernuansa sunyi. Di depan memang terlihat sunyi dan sepi. Tapi siapa yang sangka ketika Vira melewati kelas itu sudah disambut baik oleh beberapa cowok yang lagi-lagi memberikan kejutan seperti bunga, cokelat ataupun surat cinta.
Vira tidak nyaman dengan semua ini. Dia berusaha menghindar bahkan menolak tetapi hal itu akan menjadi buruk. Karena Vira bukan orang yang mudah menyakiti perasaan orang lain.
Ya, meskipun dia sudah pernah menyakiti perasaan orang yang tidak bisa ia ungkapkan selama ini. Perasaan yang membawanya menjadi sebuah teka-teki mengapa bisa terjadi begitu saja.
Vira melanjutkan perjalanan ke lantai dua sambil mendengarkan beberapa orang sudah memanggil namanya itu. Vira sudah sering mendengarkan kalimat yang dilontarkan oleh beberapa siswa cowok anak Fisika di lantai satu. Tapi Vira sama sekali tidak merespon semuanya.
Ketika Vira sudah memasuki kelasnya dia langsung terkejut karena tempatnya itu sudah dipenuhi oleh beberapa bunga dan hadiah dari beberapa cowok yang ada di kelasnya. Tidak hanya itu saja, bahkan kelas yang seharusnya menjadi tempat belajar kini menjadi tempat yang paling romantis sepanjang masa. Mereka telah membuat tulisan di papan tulis dengan romantisnya.
Raut wajah Vira hanya bisa diam dan menatap tidak percaya dengan semua yang mereka lakukan.
"Akhirnya lo dateng juga." Salah satu cewek yang berdiri di depan Vira sudah menarik tangan Vira dengan cepat.
"Zira ini ada apaan, sih? Kok, dari tadi gue dapet hadiah dari mereka semua?" tanya Vira bingung.
"Gimana lo nggak dapet hadiah dari mereka, kalo lo itu secantik ini." Zira mencubit pipi kanan Vira dengan manja.
