Memilih diam, meski banyak hati menawar pulang. Sebab hatiku masih berada di satu ruang, di dalam kamu.
-Sometimes-
***
Vira tiba di sekolahnya, hari ini cukup semangat karena Vira akan menunggu kabar dari hasil operasi yang Raja jalani.
Namun berbeda dengan Aska yang begitu sibuk mengurusi rencana untuk menyatakan cintanya pada Vira. Selama ini ia sudah banyak menunggu dan untuk kedua kalinya Aska akan mengungkapkan seluruh perasaannya itu.
Cukup melelahkan? Tapi itu tak masalah bagi Aska menyiapkan momen spesial untuk Vira. Aska bahkan sudah mendekorasi rooftop gedung sekolah dengan spanduk yang bertulisan 'I Love You' tapi Aska masih kurang meyakinkan untuk hal ini.
Pokoknya, apapun yang ia terima langsung dari jawaban Vira mungkin itu harus Aska terima.
"Han, gimana? Udah siap semua belum?" tanya Aska yang berdiri memerhatikan teman-temannya menyiapkan momen paling penting ini.
Rehan memberikan simbol jemari berbentuk 'oke' ke arah Aska. "Udah siap semua!" teriak Rehan.
"Tapi gue nggak yakin kalau Vira bakalan terima semua ini. Gimana kalau dia masih butuh waktu?"
Rehan menepuk pundak Aska. "Lo seharusnya optimis buat yakinin Vira. Kalau nanti Vira nolak lo, mungkin ini salah waktunya. Tapikan lo udah nunggu dia lama?" jelas Rehan.
Aska mengangguk kemudian ia pergi untuk mencari keberadaan Vira.
***
Roma, Italia.
"Doctor's what condition about my child? is there an obstacle when he is operating?" tanya Williana.
"We will make sure the condition of Raja improves. But the possibility of cancer in his head is too much." jawab Dokter Brian.
Williana langsung lemah ketika mendengar penjelasan dari dokternya tersebut. Ia hanya ingin yang terbaik untuk anaknya.
"I beg you, save my child. I will pay whatever the amount this operation does." pintanya.
"We will try to save your child."
Williana keluar dari ruangan Dokter Brian. Ia langsung menghubungi Laura secepatnya. Selama ini Williana dan Heru hanya mempercayai Raja pada Laura. Mereka berharap bahwa Raja sembuh nanti Laura akan membahagiakan Raja.
"Halo, Laura?"
"Tante Williana, ada apa telepon aku?" tanya Laura.
Nada suara Williana seperti menahan tangisannya. Ia sangat takut jika terjadi sesuatu pada Raja saat operasi nanti.
"Kondisi Raja ...," kata Williana yang terputus.
"Bagaimana kondisi Raja di sana, Tante? Raja baik-baik aja kan?" Laura terlihat lebih khawatir.
"Dokter memastikan operasinya akan tidak berhasil karena kanker yang di kepala Raja sudah banyak. Tante takut kalau Raja tidak akan selamat."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sometimes
Teen Fiction[SELESAI • BEBAS MEMBACA] "Demi kamu, aku rela mematahkan hati orang lain." Genre: Drama, Romance Copyright ©2017 Written by : firlanadini