10. Malu

1.1K 175 7
                                    

Aku tahu bagaimana cara kamu mencintai aku dengan caramu sendiri aku bahagia bila kamu hanya mencintai orang lain dan bukan aku.

-Raja Raffano-

••

Tampaknya wajah Vira saat bertemu dengan sosok cowok di hadapannya itu sudah dipenuhi oleh rasa kesal dan kebencian.

"Gue beneran mau minta maaf sama lo secara tulus, Vir!" ucap Farel yang melakukan aksinya berlutut di hadapan Vira sambil menggabungkan telapak tangannya.

Terlihat beberapa murid sudah memperhatikan apa yang terjadi di depan ruang kelas yang menjadi pusat perhatian satu kelasnya itu. Farel melakukan kesalahan besar hanya demi hasratnya memenangkan permainan biliar semalam itu.

Seharusnya malam kemarin Farel melakukan kencan pertamanya bersama dengan Vira. Tetapi Farel sudah kehilangan akal hingga menjadikan Vira sebagai bahan taruhannya untuk bermain biliar.

Vira hanya memutar bola matanya dengan malas dan tampak dari raut wajahnya sudah terlihat sinis pada cowok yang berlutut meminta maaf padanya. Aksi mereka berdua telah ditonton dari berbagai sudut di sekolahnya.

"Lo masih mau maafin gue kan?"

"Gue percaya sama lo karena pertama kali orang yang kenalan sama gue di sekolah ini cuma lo. Gue pikir lo itu baik dan ternyata," omongan Vira tidak hanya sebatas bibirnya saja, tetapi dia menunjuk-nunjuk ke arah Farel.

"Gue semalem beneran khilaf!"

"Gue nggak peduli, dan gue nggak mau lagi berurusan sama cowok brengsek kayak lo!" balas Vira yang kelewat batas kesabarannya.

Saat Vira ingin memasuki kelasnya tiba-tiba saja Farel terbangun dan berdiri di belakangnya. Salah satu pergelangan tangan Vira sudah di tarik oleh Farel.

"Lepasin gue!" sentak Vira.

"Lo pikir lo siapa? Cewek manapun nggak ada yang berani nolak gue. Lo pikir lo cantik? Gue bego, karena udah ngemis maaf dari lo kayak tadi. Seharusnya kemarin gue paksa seluruh temen gue buat jadiin lo bahan taruhan!" jelas Farel yang berbicara tanpa jeda.

Vira melebarkan matanya, tak percaya apa yang cowok itu katakan barusan sangat membuatnya semakin kesal. Ingin sekali Vira melayangkan satu tamparan keras pada cowok di hadapannya itu. Tapi saat melihat wajah Farel yang persis seperti Agra semalam membuatnya menjadi takut.

Perdebatan Vira dan Farel tidak berani ada satu orang pun yang ikut campur dalam urusan mereka. Kini lirikan mata Vira kemana-mana, berharap ia bisa mencari celah agar bisa menyudahi semua ini.

"Agra cerita sama gue semalem, kalo lo itu udah di beli sama cowok lain. Siapa yang udah beli diri lo semalaman itu?" Farel bertanya di sela-sela emosinya.

Vira sudah menumpuk dan rasanya ingin meledakkan sekarang juga.

PLAK!

Akhirnya Vira memberanikan diri untuk menampar pipi kanan cowok itu dengan cepat. Tanpa berkata apa-apa lagi Farel langsung menatap tajam Vira dan tangannya sudah tersingkap untuk menahannya.

"Lo berani nampar gue? Anjing!"

Vira sudah kesakitan saat tangannya cukup digenggam kuat oleh Farel. Berusaha memberontak tapi ia tak bisa melepaskan tangannya sendiri. Tiba-tiba salah satu tangan Farel sudah digenggam kuat oleh seseorang yang baru saja masuk sekolah.

SometimesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang