16. Kembali

885 122 6
                                    

Walau seharusnya bisa saja
Dulu aku menghindar
Dari pahitnya cinta.

-Raja Raffano-

⏮ Cinta Tak Mungkin Berhenti • Tangga ⏭

⏮ Cinta Tak Mungkin Berhenti • Tangga ⏭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading!❤

***

Vira membolak-balik jam tangannya dengan gelisah. Sedari tadi ia mencoba untuk menunggu kedatangan Zira dan Rehan. Sudah cukup lama Vira berdiri di depan pintu masuk acara musik blues tersebut. Mungkin ia sudah menjadi orang pertama yang datang terlebih dahulu dari waktu yang diperkirakan. Vira memang sangat menyukai genre musik yang seperti ini. Apalagi ia tak sabar ingin melihat para penyanyi terkenal yang akan bernyanyi di acara itu.

Vira memicingkan matanya saat melihat sosok pria yang bertopi hitam itu masuk ke dalam dengan membawa gitarnya. Vira mengira bahwa pria itu adalah salah satu penyanyi yang akan siap menampilkan performance-nya. Tapi lagi-lagi ia membayangkan postur tubuh pria itu mirip sekali dengan orang yang pernah Vira yakini sebagai seorang yang berarti.

Refleks Vira langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat dan berpikir bahwa sosok dia tak mungkin ada di sekitar sini.

Tiba-tiba saja Vira tak konsen dan hampir saja lelah saat berdiri cukup lama. Sudah lebih dari 10 kali Vira menghubungi kedua temannya itu. Tapi mereka sama sekali tidak ada jawaban yang tepat. Ia mengeluarkan kekesalannya dengan memaksakan diri untuk masuk ke dalam acara itu.

Saat tiba di pintu masuk, tubuhnya tak sengaja bertabrakan dengan seorang cowok yang memakai jaket kulit dan celana jeans hitam. Vira terkejut melihat kehadiran Aska yang juga ada di acara musik blues ini.

"Lo ngapain ada di sini?" Vira menunjuk ke arah wajah Aska.

"Gue di kasih tiket musik ini dari Rehan." jawab Aska.

"What? Jadi Rehan kasih tiketnya ke lo? Tapikan gue nyuruh dia buat dateng ke sini. Kenapa jadi lo?"

"Heh, Rehan itu nggak pernah suka genre musik kayak gini. Dia rocker, jadi kalo lo kasih tiket ini ke dia percuma!" Jelas Aska yang berbicara tanpa jeda.

Vira mengangguk pelan seraya menarik salah satu pergelangan tangan Aska. "Kalo gitu itu berarti cuma kita berdua doang?" tanya Vira.

"Bukannya Zira juga mau ikutan?"

Vira memanyunkan bibirnya setelah ia mengingat semuanya ini adalah rencana Zira. "Aku udah nunggu dia dari dua jam yang lalu. Bahkan sampai tempat ini belum di buka!"

SometimesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang