Menjadi teman saja dulu lebih menyenangkan, daripada berdua tetapi saling menyendiri.
-Sometimes-
2 Minggu kemudian . . .
Aska memasukkan kedua tangannya ke dalam saku sambil memandangi wajah Vira. Ia melihat raut wajahnya sangat berbeda. Wajar saja, sudah beberapa bulan ini Vira tak mendapatkan kabar apapun dari kondisi Raja. Menghubungi nomornya juga sudah tak terjawab dari Raja. Ia sangat pasrah dan berharap bahwa Raja akan baik-baik saja. Sedari tadi Vira juga mengecek ponselnya berharap bahwa ia mendapat panggilan dari Raja. Tapi semua itu nihil.
"Ada informasi tentang Raja?" tanya Aska yang duduk di depannya.
Vira menggeleng pelan. "Aku udah lama nggak dapat kabar soal Raja. Mungkin orang tua Raja memindahkan Raja itu keluar negeri." ucap Vira.
"Bukannya ini semua keinginan lo supaya Raja bisa sembuh? Tapi seandainya dia sembuh, apa lo akan memilih dia?" Aska menanyakan hal itu dengan Vira.
Tatapan mata Vira langsung bimbang. "Aku nggak tau harus jawab apa. Yang pasti aku cuma mau Raja sembuh."
Tak lama kemudian Aska memerhatikan Laura yang masuk ke kantin sambil berbincang dengan seseorang di teleponnya. Beberapa hari terakhir ini Laura juga jarang berbicara dengan Aska dan Vira. Bahkan, mereka tak tahu siapa sosok yang sering menelepon Laura.
"Gimana kondisi lo di sana?" tanya Laura.
"Baik, sebentar lagi gue bakalan terapi. Tapi kalau lo terus telepon dan nanya kabar gue di sini ya gue nggak akan bisa terapi."
Laura tertawa kecil sambil menyeruput minumannya. "Lo bercanda aja ya, yaudah sekarang lo tutup teleponnya."
"Oh iya, Ra gue mau nanya sama lo. Gimana kondisi Vira di sana?"
Laura melirik ke arah Vira dan Aska. "Mmm..., Vira baik-baik aja kok. Sekarang dia lagi sama Aska di kantin." ucap Laura.
"Jadi Aska benar-benar menjaga Vira dengan baik. Kalau gitu gue semakin yakin kalau Aska bisa membahagiakan Vira."
Vira menyentuh tangan Aska saat pandangan Aska selalu memandangi Laura.
"Aska kamu kenapa?" tanya Vira.
Aska terkejut. "Nggak kok, aku cuma-"
Vira melihat Laura juga tertawa-tawa sambil menelepon seseorang. "Aku bingung deh, akhir-akhir ini kok Laura kayak lagi deket sama seseorang ya? Kamu tau siapa yang lagi deket sama Laura?" tanya Vira.
"Iya gue juga lagi penasaran sama siapa yang lagi deket saama Laura. Soalnya di rumah juga dia sering teleponan sama orang sampai tengah malam."
"Kalau gitu nanti biar aku aja yang nanya sama Laura. Aku juga udah jarang ngobrol sama dia akhir-akhir ini." jawab Vira.
Aska mengangguk. "Iyaudah."
***
Laura berjalan sambil membawa beberapa buku untuk dikembalikan ke dalam perpustakaan. Tiba-tiba saja Vira menahan tangannya saat Laura melewati kelasnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sometimes
Teen Fiction[SELESAI • BEBAS MEMBACA] "Demi kamu, aku rela mematahkan hati orang lain." Genre: Drama, Romance Copyright ©2017 Written by : firlanadini