Aku masih disini, entah bagaimana kabarmu. Percayalah berperan bodoh tidak mengetahui kabarmu itu sangat menyakiti hatiku.
Vira Aurellianita.
⏮ Everything Has Changed • Jasmine Thompson (Cover) ⏭
••
"Baru pertama kalinya gue liat si Aska di hukum begini." ucap seorang cewek yang terkuncir rambut seperti kuda.
"Dia telat. Soalnya semalem abis mikirin si ..." Perkataan Rehan terhenti saat kedatangan Vira yang membawa tasnya.
"Aska kenapa dihukum?" tanya Vira.
Laura menyenggol lengan Rehan seperti ingin tahu siapa gadis yang menanyakan mengenai Aska. "Itu siapa, Han?" bisik Laura.
"Murid baru di kelas gue sama Aska. Dia baru masuk dua hari yang lalu." jawab Rehan terdengar pelan.
Aska kembali berlari mengelilingi lapangan sekolah. Baru beberapa menit dia sudah terlihat cukup lelah meskipun itu tidak ditunjukkan olehnya. Aska cukup kuat untuk melakukan hukuman ini. Merasa dirinya menjadi bahan tontonan menarik akhirnya Aska langsung mempercepat larinya dengan mengeluarkan keringat.
"Setau gue Aska itu murid teladan tapi kenapa dia baru kali ini coba telat masuk sekolah?" cibir gadis yang berdiri di samping Vira.
"Iya bener." timpal gadis lainnya.
Vira berpikir bahwa ini bukanlah pertama kalinya Aska telat masuk sekolah. Sebelumnya Aska juga seharusnya telat sekolah bersama masuknya dengan Vira. Tetapi karena dia adalah anak ketua yayasan sekolah tidak ada yang berani memberikan hukuman pada Aska.
Tidak adil ya.
Hukuman Aska sudah selesai. Aska langsung kembali duduk di dekat pinggir lapangan. Seluruh keringatnya bercucuran tanpa henti. Tiba-tiba saja seorang cewek langsung datang membawakan handuk dan air minum untuk Aska. Tapi anehnya dengan cewek itu Aska tidak menolak atau bersikap kasar padanya.
Hal ini membuat Vira merasa ada sesuatu yang Aska rasakan dengan seorang cewek lainnya. Sementara itu semua orang sudah bubar karena mendengar pemberitahuan untuk pelajaran pertama segera di mulai. Vira tidak mempedulikan siapa cewek itu yang jelas Vira hanya sudah mengetahui bahwa Aska tidak mudah untuk berkenalan dengan seseorang.
"Makannya gue udah bilang sama lo. Jangan pernah tidur kemaleman. Apalagi sampe belajar nggak liat waktu!" cerocos Laura yang membawakan tisu dan minuman Aska.
"Bawel banget sih. Gue juga belajar demi ujian semester ini juga." jawab Aska.
"Ya tapikan lo itu juga butuh istirahat yang cukup. Nggak bisa terus-terusan kayak gini, Ka!"
"Gue cuma mau lupain dia doang. Supaya gue bisa lupain gue harus punya kesibukan." ucap Aska seraya berjalan menaiki tangga menuju kelasnya.
Lalu Laura menghentikan langkahnya dan menyuruh Aska ikut berhenti juga. "Kalo lo mau lupain dia seharusnya lo buka hati buat seseorang yang baru. Jangan di tutup terus, karena sampai kapan pun lo masih belum bisa move on dari Kanya kan?"
Nama itu kembali terucap dan membuat Aska semakin tidak bisa menahan dirinya. Apa yang membuat Aska masih memikirkan Kanya sampai sekarang belum bisa menerima kenyataan. Tiba-tiba saja Aska berjalan masuk kelas dengan langkahnya yang begitu cepat.
Laura mendengus kesal. "Iiihh..., di kasih tau malah main pergi gitu aja."
***

KAMU SEDANG MEMBACA
Sometimes
Teen Fiction[SELESAI • BEBAS MEMBACA] "Demi kamu, aku rela mematahkan hati orang lain." Genre: Drama, Romance Copyright ©2017 Written by : firlanadini