38

11.2K 1.1K 35
                                    

Sean tidak bisa dihubungi sejak satu bulan yang lalu. Pria itu mengatakan dia akan mengurus sebuah tender besar entah dimana dan sekarang Vita kebingungan sendiri karena Lutfi menjadi sering bertemu dengan dirinya.

"Pak Sean masih belum bisa dihubungi, Pak?"

Lutfi menganggukkan kepalanya, "Kemana sih itu anak? Gak tau apa bokap nyokap dia ngamuk ke gue gara-gara masalah itu? Kesel banget gue... Semua orang nanyain gue masa..."

Sejak video itu menyebar dengan cepat, keluarga Elang memutuskan untuk membatalkan perjodohan mereka karena membawa image yang buruk untuk pria itu. Berjarak beberapa hari, keluarga ibu dari sikembar mengambil alih hak asuh atas Febi juga Ares yang tidak menginginkan untuk Sean mengurus Ares juga Febi. Tidak hanya itu, ternyata keluarga Sean juga menjadi marah besar dengan adanya skandal itu.

Bukan hanya Elang yang karir politiknya terimbas. Ayah kandung Sean yang notabene adalah seorang mantan gubernur dan calon presiden periode mendatang membuatnya semakin rumit. Pria itu bahkan mengatakan kepada Lutfi bahwa Sean tidak boleh menginjakkan kakinya di Indonesia sampai semua masalah meredam.

Bagaimana mau meredam kalau semua masalah Sean tiba-tiba diangkat di publik sebagai bahan yang menjatuhkan Ayah pria itu dalam bidang politik. Sehingga Ayah Sean mengambil langkah cukup ekstrim dengan memberikan peringatan untuk melarang Sean pulang ke Indonesia sampai batas waktu yang ditentukan.

"Kamu bener-bener gak bisa ngehubungin Sean, Vit?" Tanya pria itu sekali lagi memastikan

Vita menggelengkan kepalanya, "Tapi kalo misalnya Pak Sean ada ngehubungin, saya langsung kabarin bapak"

Lutfi mengangguk lalu menghela nafas. "Senna gimana?"

Vita berpikir sejenak. Semenjak insiden video yang dimuat di media online itu tersebar, Senna tiba-tiba saja memutuskan untuk cuti. Awalnya sebentar, tapi kemudian skandal Sean menjadi konsumsi publik dengan berbagai macam isu yang menyeret nama perempuan itu sehingga membuat Senna berhenti dari pekerjaannya.

Perempuan itu bahkan memutuskan untuk menumpang di tempat Vita sampai entah kapan. Karena Senna tampak sangat terpukul dengan apa yang terjadi kepada dirinya, Vita hanya bisa membantu seadanya.

"Baik, tapi masih belum mau keluar pak. Ada orang yang bikin laporan ke polisi soal tindakan asusila gara-gara video itu, makanya dia makin tertekan..."

Lutfi menganggukkan kepalanya, "Saya aja yang urus ntar. Itu orang pasti orang suruhan musuh bapaknya Sean. Ck. Begini nih, kalo udah nyangkut politik semuanya ribet, masalah kecil jadi gede, biar jadi bahan berita tiap hari. Padahal gak penting juga sih masalah Sean sampe dibahas seindonesia raya..."

Vita ikut menganggukkan kepalanya setuju.

"Ck..." kembali Lutfi berdecak dan melirik Vita, "Kamu bilang aja sama Senna, semuanya saya yang urus. Dia nanyain Sean?"

Asisten Sean itu menggelengkan kepalanya. Karena memang Senna tidak menanyakan pria itu setelah tahu Sean tidak berada di Indonesia sejak pertemuan terakhir mereka.

"Elang?" Lutfi mencoba bertanya tentang mantan tunangan Senna yang semenjak skandal itu menyebar luas malah sepertinya tidak terlihat membantu sama sekali

Vita membentuk bibirnya datar. Pria yang menjadi mantan tunangan Senna itu sedang mendapat dukungan dari banyak pihak karena gosip yang beredar mengatakan kalau Elang adalah korban dari keserakahan Sean juga Senna. Bahkan ada gosip yang menyatakan Sean adalah orang bayaran salah satu pihak yang kontra dengan Elang untuk menggoda Senna. Yang benar saja, sungguh drama netizen Indonesia. Terlalu banyak lihat sinteron.

Lutfi menganggap diam Vita merupakan jawaban atas kesimpulannya. Keluarga Elang sudah pasti melarang pria itu untuk bertemu sekali lagi dengan Senna. Dia sudah paham dengan pria-pria tipe seperti Elang.

"Senna udah ngirim maaf sih, Pak. Pak Elang kayaknya lumayan kaget soal Pak Sean. Dikiranya Pak Sean sama Senna ada hubungan gitu..." jelas Vita sambil memainkan dua jarinya memberi tanda kutip

"Hubungan sih, majikan sama bos. Tapi kayaknya itu orang udah ngerti..."

"Iya, udah putus sih sama Pak Elang. Cuma Pak Elang kemaren bantuin ngeredain masa gitu. Tapi kalo urusan tuntutan itu gak tau, Pak. Pak Elang gak bisa ikut campur katanya..."

Lutfi menaikkan satu sudut bibirnya. "Iyalah, orang Elang itu beda kubu sama bapaknya Sean. Paham, gak?"

Perempuan itu menganggukkan kepalanya mengerti.

"Ya, udah. Intinya kalo Sean ada ngehubungin, bilang aja ke saya dulu. Jangan ke Senna. Jangan ke siapa-siapa..." tegas Lutfi sekali lagi memberi peringatan kepada Vita

"Eh, iya Pak"

Lutfi mengacungkan ibu jarinya, "Biar dia balik urus sendiri masalah yang dia buat. Gila aja itu bos kamu, Vit. Kaburnya pas banget timingnya..."

Vita terkekeh sebentar lalu menjawab dengan pelan, "Iya, dia jago sih pak lari dari kenyataan. Suka gitu emang si bos"

IFMJIYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang