0 8
t e n d e r n o u r i s h m e n t
it was a can't live without eachother kind of love
✿ㅡ✿
SMTOWN Osaka after party
2016"SOOJUNG,"
AKU MERASAKAN sentuhan pada bahuku, maka aku berbalik. Kemudian, tanpa tedeng aling-aling, menemukan Jongin di hadapan. Kedua matanya setengah membuka, poninya berantakan, dan mantel yang tadinya ia kenakan sudah hilang entah kemana; meninggalkannya kini hanya terbalut oleh sweter trutleneck dan celana jinsnya.
Seketika pandanganku mendarat ke seluruh orang yang ada di ruangan. Tidak banyak artis SM yang mengetahui status kami sekarang, dan kami sudah setuju untuk menjaganya seperti itu. Jadi itu aneh saat Jongin tiba-tiba berdiri sebegini dekat denganku di tengah-tengah acara After Party yang isinya kebanyakan artis dan staf SM semua.
Baru saat aku ingin membuka mulutlah, tubuhnya yang menjulang tinggi terjatuh menimpaku. Suara terkesiap menggema di udara, sementara bisa kurasakan dua orang yang berada paling dekat denganku menahan punggungku supaya kami berdua tidak terjatuh ke lantai.
Aroma musk, kayu manis, dan sedikit sentuhan alkohol menyerang indra penciumanku saat itu juga.
Menyelipkan kedua lenganku di kedua sisi tubuhnya, aku berusaha berdiri dengan tegak dan menahan berat badannya sekuat yang kumampu.
"Aigoo, Jonginie," Desahku. Figur Sehun nampak saat aku memindai ruangan dari balik punggungnya, menuntut penjelasan entah kepada siapa. "Apa yang terjadi?" Tanyaku pada si jangkung yang kini sedang terengah-engah karna ia baru saja berlari.
"Salahkan Sehun." Aku buru-buru menoleh ke sumber suara, dan bayangan Junmyeon nampak beberapa meter di belakangnya, menyelip diantara tubuh-tubuh lain yang kini tidak sungkan lagi untuk menatap kami. "Dia memberikannya gelas yang salah."
Kemudian tatapanku mendarat di Sehun lagi, sementara bisa kurasakan Jongin kini menyibak rambutku untuk membenamkan hidungnya di lekukan leherku. Refleks, kepalaku tertarik ke sisi yang berlawanan, secara tidak langsung memberikan akses yang lebih untuknya. Aku benci bagaimana tubuhku selalu bereaksi terhadap sentuhannyaㅡtak peduli tempat dan waktuㅡbahkan saat ada puluhan pasang mata yang sedang menatap kami.
"Kau membiusnya?" Kata-kata itu terlontar begitu saja dari mulutku, tidak menyadari betapa konyolnya mereka terdengar bahkan di telingaku sendiri.
Mendengarku, sontak kedua mata Sehun melebar, "Geez, santai, Jung. Aku hanya memberinya tequilla."
Jongin bukan tipe orang yang gampang mabuk, merupakan kemampuan yang sia-sia karna sebenarnya ia juga tidak suka minum alkohol. Maka itu aneh bagiku, karna jika kedua hal tersebut digabungkan, rasanya mustahil untuk melihat Jongin mabuk.
"Kupikir dia peminum yang kuat..." Suaraku menghilang.
"Ternyata tequilla merupakan pengecualian buatnya." Suara Junmyeon lagi-lagi muncul tanpa pemberitahuan, dan kini ia sudah berada di depanku, hendak mengambil alih Jongin dariku.
Namun suara erangan Jongin muncul saat Junmyeon melakukan itu, kedua lengannya malah memeluk pinggangku erat sehingga tubuhku harus terlengkung ke depan kearahnya.
Sontak, gerakan itu membuatku mengeluarkan suara terkejut pelan. "Whoa, Jongin." Kemudian suara itu juga menggema keluar dari mulut artis lain, barulah saat itu aku sadar kalau sudah tidak ada gunanya bersembunyi-sembunyi lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
24 hours
القصة القصيرةThere's indeed a love story going on behind closed doors. [kumpulan kaistal oneshoots dengan background idol life] ©2018 #1 in fx #1 in kaistal #11 in oneshoots || 09/08/18 #32 in short story || 27/06/18 #70 in oneshot || 07/01/19