4 4
t h e i r l i v i n g a l a r m
little did he know there would be a lot of scenes of them being physically intimate towards each other
•—•
2015
the legendary w korea photoshootLEMBARAN FOTO YANG senada dan dibintangi oleh orang yang sama berserakan di atas meja.
"These are some of the references for today's photoshoot," Jelas Heejin begitu aku, Jongin, dan Taemin sudah bergereombol melingkari meja.
Kupeluk tubuhku erat-erat seraya memegangi kimonoku supaya mereka tertutup sempurna. Maklum, aku baru saja selesai di make-up dan belum sempat menjajal outfit untuk pemotretan hari ini tapi sudah disuruh menemui creative directornya untuk briefing.
"It's from the movie-"
"The Dreamers." Sela Jongin, mencuri kata-kata tersebut dari mulut Heejin sementa tangannya mulai bergerilya untuk merasakan tekstur dari semua foto yang ada. Matanya berbinar-binar kagum.
No wonder. He said he loves the movie the moment he first saw it.
"Oh," Telunjuk Heejin kemudian terangkat ke ruang kosong di antara kami. "So you guys know the movie?"
"Yeah," Jongin lalu mundur selangkah untuk menatapku yang sedang berdiri di antara dirinya dan Taemin. Bisa dibilang bersembunyi karna aku berdiri agak ke belakang, berlindung di balik bayangan mereka, hanya akan sesekali bertemu cahaya jika diajak bicara. Tapi perisaiku hilang sudah. Sesaat setelah Jongin sadar akan apa yang sedang kulakukan, dengan lembut ia meletakkan tangannya di belakang pinggangku seraya menuntunku untuk berdiri sejajar dengan mereka.
This man and his thoughtfulness.
"Soojung made me watch it," Lanjutnya tanpa meninggalkan wajahku. Tanpa kusadar ia juga menuntunku untuk lebih dekat ke arahnya daripada ke tengah, jadi aku agak gugup saat menoleh dan menemukan wajahnya berada terlalu dekat.
"Hmm?" Hanya itu yang bisa kusanggupi. Dan itu malah membuatnya berpikir bahwa aku tidak mengerti dengan apa yang sedang ia bicarakan padahal sebenarnya bukan.
"Remember when you begged me to watch it so we watched it together on valentine's day?" Alisnya terangkat. "You loved Isabelle's character and the artsy vibes the movie has as a whole."
Entah bagaimana, bola matanya yang membulat akan semangat dan euforia setiap kali ia membicarakan film favoritnya berhasil membuatku melupakan sekitar kami dan ikut menyabotase usaha kami untuk terlihat seperti tidak sedang pacaran.
"And because we have similar taste in songs and movies,"
Bibirku gatal untuk membentuk sebuah senyuman.
"You fell in love immediately." Kurampungkan kalimat tersebut untuknya, terkekeh di saat yang sama.
"I fell in love immediately indeed." Ulangnya sambil mengangguk-angguk setuju, mungkin sudah akan menyatukan kening kami dan menggosokkan hidungnya di hidungku jika Taemin tidak menyela.
"Yeah, well, uh," Ia maju selangkah dan meletakkan kedua tangannya di atas meja, hampir seperti sebuah peringatan bagi kami bahwa ada banyak orang yang belum mengetahui hubungan kami disini. Karna, jujur saja, hanya Taemin dan segelintir orang yang tahu. "I haven't watched the movie, mind to tell?"
Kulawan segala rasa untuk menautkan bibirku ke bawah saat Jongin melepaskan tangannya dari pinggangku. Dari sudut mata, dapat kulihat ia berdiri dengan agak canggung sambil menyembunyikan kedua telapaknya ke dalam saku celana; seolah jika tidak begitu, mereka akan kehilangan kendali dan menemukan jalannya lagi ke tubuhku.
Iman Jongin lemah, memang. Baru begini saja sudah kalap. Bagaimana jadinya saat kami harus berpose di kasur dan sofa nanti? Taemin tidak akan selalu ada di sana untuk mengingatkan, kan? Kuharap mereka tidak akan merilis behind the scenes-nya.[]
[a.n] an honorable chapter of the legendary moment. did some searching for this one and ended up in onehallyu.com lol the theories are crazyyyy take me back to 2015

KAMU SEDANG MEMBACA
24 hours
Historia CortaThere's indeed a love story going on behind closed doors. [kumpulan kaistal oneshoots dengan background idol life] ©2018 #1 in fx #1 in kaistal #11 in oneshoots || 09/08/18 #32 in short story || 27/06/18 #70 in oneshot || 07/01/19