30 || third perspective

2.5K 307 63
                                    

3 0

t h i r d   p e r s p e c t i v e

they thought perfect couple only exist in books and movies

✿ㅡ✿

exo's dorm
2015

"BOLEH GANTI ROOMMATE, nggak, sih?" Suara dongkol Kyungsoo langsung terdengar sesaat setelah ia menutup kembali pintu kamarnyaㅡyang memang sudah ia bagi bersama Jongin sejak sebelum debut.

Sehun, yang sedang mencomot pizza yang dibawa Soojung kemarin malam, langsung menoleh ke arah membernya itu sambil mengangkat alis. Perasaan, di antara membernya yang lain, Jongin adalah satu-satunya member yang paling bisa ditoleransi Kyungsoo karna mereka sama-sama pendiam. Kenapa tiba-tiba kepingin ganti roommate?

"Kenapa, hyung?"

Pertanyaan itu sebenarnya diajukan untuk menanyakan alasan dibalik suasana hatinya yang buruk, pasalnya Sehun sudah cukup mengenal Kyungsoo untuk tahu kalau ia tidak bersungguh-sungguh ingin melakukannya.

"Tengok saja sendiri," Jawabnya sambil menjatuhkan diri di bagian sofa yang terletak paling jauh dari tempat Chanyeol tiduran.

Mungkin itu karna Kyungsoo baru saja pulang setelah semalaman syuting untuk film terbarunya, jadi ia langsung terlelap sesaat setelah kepalanya menempel di bantal. Tapi kenapa tidak tidur di kamarnya saja kalau ia selelah itu?

Masih bingung akan kelakuan sahabatnya, Sehun langsung menuruti saran Kyungsoo dengan menengok sendiri ke kamar yang ia maksud. Chanyeol yang tadinya sedang asyik dengan ponselnya pun langsung melompati sofa untuk ikut mengintip melalui bahu Sehun.

Dan sesaat setelah mereka membuka pintunya lebar-lebar lah, jawabannya datang.

Ini bukan kali pertama bagi Soojung untuk menginap di asrama EXO, malah tak jarang juga mereka yang melarang Soojung untuk pulangㅡkarna dengan begitu mereka tidak perlu bingung harus sarapan dengan apa keesokan harinya. Tapi yang selalu luput dari perhatian mereka adalah dimana sang gadis tertidur. Pasalnya mereka selalu tidur duluan sebelum Soojung tertidur, dan esoknya Soojung selalu bangun duluan sebelum mereka bangun. Jadi mereka tidak pernah mendapatkan kesempatan untuk melihat ke kamar mana Soojung pergi tidur atau dari kamar mana Soojung keluar. Itu terjadi begitu natural hingga Sehun tidak pernah mempermasalahkan hal tersebut, tapi melihat kedua sahabatnya tumpang tindih sekarang langsung membuatnya sadar bahwa itu bukan hanya sekadar kebetulan.

Jongin dan Soojung mungkin begadang semalam, jadi sang gadis kebablasan dan tidak bisa bangun sedikit lebih cepat daripada yang lain kali ini.

Pantas saja Kyungsoo tidak mau tidur di siniㅡjangankan tidur, baru masuk selangkah saja ia sudah langsung keluar lagi. Itu masuk akal kenapa Soojung memilih untuk tidur di kamar ini, mengingat Kyungsoo selalu sibuk oleh jadwal syutingnya hingga hanya kamar ini lah yang memiliki ruang lebih, tapi Sehun juga masih dapat melihat kasur milik Kyungsoo yang kosong di atas kasur Jongin. Kenapa sang gadis lebih memilih untuk sempit-sempitan di kasur Jongin seperti itu?

Lagipula, memangnya dia bisa napas jika dikempit Jongin begitu?

Sementara Sehun masih sibuk memikirkan bagaimana cara Soojung bernapas, Chanyeol sudah terkesiap sedari tadi. Matanya terbuka begitu lebar hingga itu hampir mengalahkan ukuran kedua telinganya.

"Apa yang..." Suaranya menghilang. "Bukankah itu Soojung?"

Sehun hanya berkedip.

"Apa yang dia lakukan bersama Jongin?" Suara Chanyeol meningkat satu oktaf seiring dengan kata yang ia ucapkan. "Selama ini... dia tidur disini?"

"Ada apa?" Junmyeon yang baru keluar dari kamarnya pun langsung menghampiri kedua membernya tersebutㅡyang sedang berdiri dengan aneh di pintu kamar Jongin.

"Hyung, ini-" Chanyeol mundur selangkah untuk memberikannya pandangan yang lebih jelas ke arah Jongin dan Soojung yang masih terlelap. "...Kau tahu?"

Menemukan apa yang Chanyeol maksud, Junmyeon hanya memutar kedua bola matanya sambil kemudian berkata, "Apa maksudmu aku tahu?"

"Soojung dan Jongin, pacaran," Suaranya menuntut. "Kau tahu?"

"Kata siapa mereka pacaran?" Tanya Sehun tiba-tiba. Bukan hanya pertanyaannya saja yang membuatnya terdengar bodoh, tapi potongan pizza yang kini sedang menggantung di mulutnya pun membuatnya terlihat sama bodohnya.

Sebuah pukulan pun mendarat di bahu yang paling muda, Sehun ingin meringis tapi ia seharusnya bersyukur itu tidak mendarat di bagian belakang kepalanya.

"Menurutmu, seorang wanita dan seorang pria yang sudah tidur bersama di pelukan satu sama lain itu namanya apa kalau bukan pacaran?" Tanya Chanyeol dari balik gigi yang terkatup rapat.

Ditanya seperti itu, Sehun mengembalikan tatapannya sekali lagi ke dalam, kali ini bertekad untuk memerhatikannya baik-baik agar ia bisa melihat apa yang Chanyeol lihat.

Keduanya sama-sama berbaring tengkurap dengan wajah menghadap satu sama lain. Selimut favorit Jongin juga membalut tubuh keduanya sedemikian rupaㅡmeskipun bisa dibilang bahwa benda itu sudah lebih banyak menutupi tubuh Soojung karna kita semua tahu akan tolerannya yang rendah terhadap suhu dingin, tapi Jongin masih berusaha memberinya kehangatan lebih dengan melilitkan kaki mereka dan menyembunyikan sang gadis di bawah ketiaknya. Belum lagi hidung sang pria yang terbenam di rambut Soojung, napasnya pasti mengirim bentuk kehangatan lain yang sangat ia butuhkan di musim dingin.

Mungkin itu karna Sehun sudah melihat keduanya berteman baik selama bertahun-tahun, jadi sulit untuk mempercayai fakta bahwa mereka pacaran.

Namun kesadaran akhirnya menghantamnya saat tiba-tiba Soojung menggeliat untuk mengkeret lebih dekat ke dalam pelukan Jonginㅡseolah tubuh mereka belum cukup menempel saja. Tubuh ketiganya sempat menegang, takut sang gadis terbangun dan bakal menangkap mereka sedang mengintip, tapi ketakutannya sia-sia karna Soojung langsung pulas lagi sesaat setelah ia menggosokkan hidung dan bibirnya di bahu sang pria.

Ekspresi Sehun yang berubah kaget sudah cukup untuk menjawab pertanyaan Chanyeol.

"Kalian berdua ini memang tidak peka atau bagaimana?" Junmyeon mendengus kasar, sebelum kemudian menutup pintu kamar Jongin guna memberikan mereka privasi dan berlalu ke dapur, meninggalkan keduanya dengan beribu pertanyaan tak terjawab.

"Maksudmu, kau sudah tahu sejak lama?" Suara Chanyeol terdengar, sekali lagi mewakilkan Sehun yang masih belum pulih dari keterkejutannya.

"Semua orang yang berada di rumah ini sudah tahu perihal kedekatan mereka bahkan tanpa perlu diberitahu, Chanyeol," Junmyeon memberi jeda untuk menenggak minumnya. "Kecuali kalian, tentu saja, yang terlalu bodoh untuk menyadarinya."

Chanyeol dan Sehun sempat menatap satu sama lain dengan bingung sebelum kemudian tatapan mereka terjatuh ke lantai. Baru sekarang kebiasaan baru Jongin dan keanehan tingkah Soojung masuk akal di mata mereka.

"Kalian pikir kenapa Soojung suka mampir kemari?" Lanjut Junmyeon. "Atau kenapa Jongin jarang menetap di asrama setiap kali jadwal kita kosong? Atau kenapa Jongin lebih semangat ngegym akhir-akhir ini? Atau kenapa Jongin selalu berinisiatif untuk mengeluarkan timun yang berada di kimbap Soojung? Atau kenapa hanya Soojung yang dapat mengalahkan Jongin di video game, kenapa Jongin membiarkannya menang? Atau kenapa aku suka meminta tolong Soojung untuk menyuruh Jongin pulang setiap kali dia berlatih terlalu keras, dan kenapa dia langsung menuruti perintahnya? Atau kenapa mereka suka curi-curi pandang saat kita sedang makan malam? Atau kenapa Jongin membiarkan Soojung mengenakan seluruh koleksi pakaiannya? Kalian masih bisa berpikir bahwa mereka hanya sekadar teman?"[]

[A/N] wah ngga kerasa udah 30 chapter huhu

pengen nulis cerita bersambung gitu sebenernya tapi pengalaman udah nulis 4 cerita dan empat empatnya ngga ada yang selesai, gantung aja gitu ditengah jalan. belum ada inspirasi juga, terus kayanya belum kepingin nulis yang berat berat deh. kasian kaistal hidupnya udah berat masa di fanfic juga wkwkw

anywaaay belakangan ini kaistal rise lagi yaa berkat kesleboran kangmas huhu setelah diterjang badai akhirnya rame lagi di twitter seneng

24 hoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang