"Dude," Chanyeol menepis ponsel yang berada di genggamanku hingga benda itu tergeletak lemas di atas sofa. "You and Jennie?!"
Aku hanya menghembuskan napas panjang dan merangkak untuk meraih ponselku kembali. Kukira jika berita itu akhirnya tersebar, Soojung akan meneleponku atau semacamnya... Tapi ini malah pesan dari Jennie yang bertubi-tubi masuk dan mengatakan, "Oppa, it's okay, I'm okay, i love you." Padahal aku juga tidak menanyakan kabarnya atau bagaimana pengaruh berita itu terhadapnya. Jangankan bertanya, peduli saja tidak. Aku hanya menggunakannya untuk menarik perhatian wanita lain.
"Kau bilang aku harus membuat Soojung cemburu?" Bela-ku sambil menghujaninya dengan tatapan tajam bercampur khawatir. Khawatir jika rencana yang Chanyeol buat itu tidak berhasil dan malah membuat Soojung berpikir bahwa aku telah melupakannya.
"Iya memang, tapi tidak dengan memacari perempuan yang seterkenal Jennie juga!" Bentaknya sambil menyenggol dengkulku. "Kenapa harus dia jika kau bisa memacari wanita lain yang bukan idol? Toh, tujuannya hanya untuk membuat Soojung cemburu, kan? Aku yakin jika dia masih memendam perasaan denganmu, dia akan tetap menghubungimu baik itu Jennie atau bukan. Aish!"
"Karna aku tidak mengenalnya." Aku merengut. "Dan dia yang mendekatiku duluan jadi kupikir sekalian saja. Kenapa harus mencari wanita lain jika sudah ada yang nyangkut? Jadi kan aku tidak perlu repot-repot memikirkan bagaimana cara mendekatinya duluan. Tinggal terima saja pernyataan cintanya."
Kulihat Chanyeol mengacak-acak rambutnya sebelum kemudian dia menempati tempat kosong di sebelahku. "Lalu apa yang akan kau lakukan padanya sekarang?"
"Jika Soojung tidak kunjung menghubungiku, maka sia-sia sudah."
"My fucking God, Jongin!" Chanyeol memukul bahuku kali ini. "Apa kau sadar betapa jahatnya kau terdengar saat ini? Kau pikir Jennie itu robot yang tidak punya hati? Apa yang akan terjadi jika suatu saat dia tahu niat aslimu berkencan dengannya? Bagaimana jika dia sudah mencintaimu dan kau malah hanya memanfaatkannya?"
Kini giliran aku yang mengacak-acak rambutku. "Hyung, bisakah kau mengecilkan suaramu sedikit? Bagaimana jika Soojung meneleponku tapi aku tidak bisa mendengar notifikasinya gara-gara omelanmu?"
"Yah!" Emosiku hampir meledak saat Chanyeol memukul bagian belakang kepalaku. "Jennie rela melanggar peraturan agensinya dan membahayakan eksistensi grupnya tapi kau malah dengan santainya menunggu telepon dari Soojung? Kau tahu berapa orang yang terkena dampak dari rencana bodohmu ini?"
"Iya, oke, tenang, astaga." Aku akhirnya bangkit dari tempatku duduk. "Aku akan segera memutuskan 'hubungan'ku—atau apapun itu yang kumiliki—dengan Jennie secara halus. Akan kupastikan dia tidak akan mengetahui niat asliku. Lagipula ini semua kan rencanamu, hyung. 'Dekat dengan wanita lain untuk membuat Soojung cemburu'?"
"Dan kupikir kau cukup pintar untuk tahu bahwa maksudku dengan wanita lain adalah yang bukan idol, terlebih lagi anggota girlgrup yang sedang booming saat ini. Kau sampai membuat seluruh dunia gempar dan membayangkan yang tidak-tidak akan 'hubungan percintaan' kalian hanya untuk membuat Soojung cemburu, tahu tidak? Kau bisa melakukannya dengan cara yang lebih praktis, dasar bodoh."
Aku menunduk untuk mengecek notifikasiku sekali lagi, tapi itu malah pesan Jennie yang muncul. Maka tanpa pikir panjang pun aku mute notifikasi dari nomornya dan siap siaga di kolom chatku dan Soojung.
"Lagipula sepertinya itu akan sia-sia," Kata Chanyeol lagi, membuatku beranjak dari lamunanku. "Kurasa Soojung juga sudah bahagia sekarang. Well, dari lama dia memang sudah bahagia. Dia wanita yang pintar dan mandiri, dia tidak akan menghabiskan waktunya hanya untuk menggalaukan dirimu. Entah kenapa dulu aku memberimu saran itu, toh Soojung juga tidak akan peduli dengan siapa kau berkencan sekarang. Kau tidak melihat SNSnya? She's on vacation and living her best life right now. Bahkan mungkin dia juga sudah diam-diam memiliki pacar. Dan tidak sepertimu, dia tidak melakukannya untuk pamer atau membuat orang lain cemburu. Dia sudah melakukan semua yang dia bisa untuk mempertahankan hubungan kalian dulu, jadi dia tidak memiliki alasan untuk melakukan itu karna dia sama sekali tidak memiliki penyesalan. Siapa suruh menyia-nyiakannya saat kau masih memilikinya? Rasakan sekarang akibatnya. You deserved it."
[a.n] monmaap guys. yg keberatan dengan part ini feel free buat unfollow :)
sebut part ini denial, silakan, terserah. emang iya kok aku masih gak terima. terlalu cepet kan aku bilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
24 hours
Short StoryThere's indeed a love story going on behind closed doors. [kumpulan kaistal oneshoots dengan background idol life] ©2018 #1 in fx #1 in kaistal #11 in oneshoots || 09/08/18 #32 in short story || 27/06/18 #70 in oneshot || 07/01/19