Vote sebelum membaca :*
Abigail's POV
Aku memutuskan untuk mengihklas kan bayi ini.
Tak apa.
Aku yakin, Tuhan sudah merencanakan semuanya.
Aku rela mengurus bayi ini sampai lahir. Aku memang bodoh, aku tau itu.
Aku bodoh, telah menyetujui perjanjian itu. Aku adalah wanita yang lemah.
Aku meminum susu hamil buatan Merlin, dan mengusap perutku yang buncit ini.
"Nak, jika kau besar nanti. Berjanjilah pada Mom, kau akan menjadi anak yang cerdas, pintar dan jadilah orang yang Baik. Jaga harga dirimu, Nak. Jangan seperti Mom."
"I'm Home." Aku segera berbaring kembali di Kasur. Suara menggelegar Harry membuatku melakukannya.
Aku tidak mau bercengkrama dengan nya. Aku tidak mau jatuh kelubang kesakitan yang ia buat.
Cukup aku sakit karna Dia memisahkanku dari anakku.
Tidak ada lagi yang lain.
Doaku hanya satu, 'Lindungilah anankku kelak.'
----
Author's POV
"Harry, kumohon, kau harus lebih perhatian kepada Abby." Ujar Anne pada anaknya.
"Mom, aku sudah sangat perhatian kepadanya."
"Perhatian dari mana? Kau harus sering mengajaknya jalan jalan. Kau tau kan dia itu sedang mengandung anakmu. Dia harus refreshing."
"Baiklah, Mom. Baiklah."
Harry meninggalkan Ibunya diruang keluarag dan menuju kelantai atas. Dia masih memikirkan tentang kejadian semalam. Tidak ada yang tahu selain ia, Abigail dan Tuhan. Oh mungkin anak mereka.
Harry memasuki kamarnya.
Tidur?
Harry menghampiri Abigail, Harry tau jika Wanita itu hanya berpura-pura tidur.
"Abigail, bangunlah." Harry sedikit mengguncang tubuh Abigail.
Abigail tetap tidak mau, "Bangunlah, sayang.."
'Setelah semua yang kau lakukan, dan setelah kau mencekam ku agar aku meninggalkan kau setelah anak ini lahir, kau seenaknya panggil aku sayang?' Ujar Abigail didalam Hati.
Abigail akhirnga bangun, dengan mata yang berpura-pura sayu. "Harry?"
"Hei, kau sudah makan?" Abigail menggeleng. "Kalau begitu, kita makan diluar saja bagaimana?"
"Ti-tidak usah. Aku makan disini saja. Merlin dan Anne sudan bersusah payah memasak." Harry mendengus mendengar ucapan Abigail.
"Ck, ayolah. Ini Ibuku yang menyuruh."
Abigail tersenyum masam. Pantas, kan Ibu nya yang menyuruh."
"Tak usah, Harry."
Abigail-pun turun dari ranjang dan keluar kamar. Dia memutuskan untuk segera makan walaupun dia masih sedikit kenyang akibat meminum susu tadi.
--Harry's POV
Ada apa dengan Abigail? Dia selalu terlihat sedih.
Baiklah, aku mengaku, aku memang jahat. Tapi, hei, bahkan dia sudah menanda tangain surat perjanjian, diatas Matrai.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hard [H.S]
FanfictionRahim adalah salah satu organ spesial dan salah satu organ penting bagi wanita, Wanita diberikan kelebihan itu dan patut nya di jaga dengan sangat baik. Tuhan sangat memberkati makhluk yang bernama Wanita, makhluk kuat dengan kelebihan-kelebihan nya...