[45] Daddy!

14K 720 147
                                    

Mata-mu mengalih-keun duniaQ

Vote sebelum membaca, komen pas lg baca 😘😙😚

Author's POV

"Aku?" Tanya Abigail menunjuk dirinya sendiri.

Harry terkekeh dan mengangguk, "ya, kau hamil, Anakku." Ujar Harry.

Abigail menggeleng, "tidak mungkin." Cicitnya lagi dan memegang perutnya, tak yakin jika ada Makhluk hidup yang tumbuh disana.

"Tidak ada yang tidak mungkin, Abby. Kau terakhir kali melakukan itu bersamaku, kan?" Tanya Harry lagi.

Tentu, dengan siapa lagi? Tidak ada lelaki lain yang berhasil melakukan itu padaku selain kau, Harry. Meskipun empat tahun kita berpisah. Batin Abigail berucap.

Abby meengangguk ragu, mata birunya menatap mata Harry dalam, berusaha mencari kebohongan yang ada didalam mata hijau milik Harry. Tapi, disana tidak ada titik kebohongan secuil-pun, hanya ada pancaran cahaya bahagia disana. Mata Biru miliknya melembut, dan itu membuatnya sedikit percaya.

"Ta-tapi, H---" ucapan Abby terputus oleh Harry.

"Ini," ujar Harry sambil memberikan Abigail testpack yang menunjukan garis dua dan bertuliskan pregnant disana.

Abigail tercengang, "ini yang kucari sedari tadi!" ujarnya sedikit menjerit.

Harry terkekeh, "karena benda ini, Alleshia hampir terkena batu-nya."

"Maksud-mu?"

"Dia dikatakan Hamil oleh Hunter, uhm dan aku juga." Ujar Harry.

Abigail memukul lengan Harry, "tidak mungkin, bodoh!" Ujarnya.

Harry menyeringai, "geek-ku sudah berani ternyata," ujarnya. "Karena kau sudah berani, bagaimana jika aku menyapa anakku disana?" Tanya Harry.

Abigail bersemu malu, mengerti apa arti yang Harry ucapkan barusan, membuat Harry terkekeh akan tingkahnya tersebut.

Harry memeluknya erat, matanya terpejam, merasakan tubuh Abigail yang benar-benar menempel hangat ditubuhnya, membuatnya merasakan kenyamanan lagi, yang tak ia rasakan selama empat tahun ini.

"Terima kasih, Abigail." Ujar Harry ditelinga Abigail.

"Terima kasih sudah mau menjadi Ibu untuk anak-anakku, terima kasih sudah melahirkan anakku. Kau segalanya. Dan sekarang, tidak ada lagi perjanjian bodoh yang aku buat macam dulu. Kumohon, maafkan aku." Ujar Harry lagi.

Abigail tersenyum dalam kehangatan itu, "sama-sama, Harry. Semua ini sudah takdir. Dan, siapa yang menyangka jika aku akan hamil anak-mu lagi diluar perjanjian itu?" Tanya Abby.

Harry terkekeh, "jadi, ini maksudnya kita benar-benar mendapat takdir bersama?" Tanya Harry.

Abigail mengedikkan bahunya, "mungkin?"

"Tidak ada yang tidak mungkin, Abby. Ingat kataku." Ujar Harry. Abigail mengangguk.

"Ya, kita ditakdirkan bersama."

----

"Alle." Panggil Hunter pada Gadsi yang sedang menyesap kopi hangatnya, sedangkan Hunter sedang menyetir mobil dan menyusuri jalanan London yang basah akibat sedang hujan gerimis.

"Apa?! Mau menuduh aku hamil lagi, jika kau ingin Hamil, hamil saja sendiri sana." Ujar Gadis itu sama sekali tidak menoleh kearah Hunter.

Hunter memejamkan matanya dan menggeleng, "bukan, bukan itu."

Hard [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang