Vote sebelum membaca, sekalian komen eaa 😉😚😘😙
Author's POV
"Daddy pingsan!" Seru Noah, lalu Harry menurutinya dan berpura-pura Pingsan.
Abigail menggelengkan kepalanya dan menonton pertunjukan Drama yang dibuat anak-anaknya dan Suaminya itu.
"Daddy harus di suntik mati agar Mom bisa berjalan dengan Mudah!" Jerit Darcy lalu menusuk perut Harry dengan Suntikan mainannya.
"Hah?" Tanya Abigail bingung.
Darcy menyengir, "kata Aunty Alleshia, kemarin Mom berjalannya susah saat bangun tidur itu karna Dad!"
Harry menyeringai mesum dalam pingsan pura-puranya, "maafkan, Dad. Tapi, itu Mom-mu yang membuat Dad melakukan itu." Gumamnya namun masih bisa didengar oleh Darcy dan Noah.
"Dad pingsan!" Jerit Noah memukul perut Harry membuat Harry kembali pingsan.
Abigail tersenyum malu, dan tersipu disana.
Harry yang dulunya sangat suka menyakitinya sekarang berubah, dan dia sangat bersyukur akan itu. Dia berharap Tuhan selalu membuat Rumah Tangga mereka damai tanpa ada yang menggangu.
"Mom kenapa hanya diam? Ayo bantu aku menyuntik Dad," ujar Darcy melihat Abigail yang sedari tadi diam dan hanya terkekeh memerhatikan mereka.
Abigail menggeleng sambil tersenyum, "tidak apa-apa, Dee."
"Mom-mu tidak ingin menyuntik mati aku karena dia senang jika dia tidak bisa berjalan di Pagi hati karena aku ha----"
"Dad pingsan!" Jerit Noah sambil menepuk Perut Harry.
Harry mendengus lalu kembali pingsan, dan mengulum senyum saat melihat wajah Abby yang memerah.
"Kenapa perut Dad besar sekali? Apakah ada Bayi seperti diperut Aunty Gemma?" Ujar Darcy sambil memerhatikan perut Harry yang tadi ditepuk Noah.
"Tidak, Dee. Perut Daddy seperti balok mainanku, kemarin aku menghukum Dad dengan 50 kali sit up." Ujar Noah sambil tertawa dan meletakan pipinya diatas perut Harry, "Dad, kapan aku punya Adik seperti Agatha?" Gumam Noah diperut Harry.
Harry terkekeh mendengarnya dan mengusap Rambut Noah, "aku dan Mom sudah membuatnya, tinggal tunggu matang, okay?" Tanya Harry disambut anggukan oleh Noah.
"Eh, Dad pingsan!!" Jerit Noah lagi lalu Abigail tertawa terbahak karena tingkah konyol anaknya itu.
"Memangnya, adik bayi bisa matang?" Tanya Darcy yang masih memikirkan perkataan Harry tadi. "Jika bisa, aku dulu matang dimana, Dad?" Tanya Darcy menatap mata Harry mencari jawaban disana.
"Kau matang di Oven."
"Noah? Noah matang dimana?" Tanya Noah tak kalah antusias.
"Kau di Microwave." Ujar Harry sambil tersenyum mesum kearah Abby.
"Aku?" Tanya Alleshia sambil terkekeh dan tiba-tiba muncul di sana.
Anaknya yang berlari menuju Darcy dan Noah.
"Kau dipenggorengan Bebek," ujar Hunter sambil menggendong Allegro-anak kedua mereka.
Alleshia memutar kedua matanya lalu duduk disebelah Abigail, "bagaimana hasilnya?" Tanya-nya sambil menaik turunkan kedua alisnya.
Abiagil mengedikkan bahunya, "aku belum mencobanya."
"Ck, cobalah. Ini aku bawakan untukmu." Ujar Alleshia dan mengeluarkan tiga bungkus testpack dengan merek dan jenis yang berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hard [H.S]
FanfictionRahim adalah salah satu organ spesial dan salah satu organ penting bagi wanita, Wanita diberikan kelebihan itu dan patut nya di jaga dengan sangat baik. Tuhan sangat memberkati makhluk yang bernama Wanita, makhluk kuat dengan kelebihan-kelebihan nya...