Vote sebelum membaca 😙
Author's POV
Alleshia mendekat kepada Abigail yang sedang memberes-bereskan barangnya kekoper.
"Abby, bisa kau peluk aku?" Ujar Alleshia yang duduk disampingnya, Abigail menoleh dan terkekeh melihat Alle.
"Oh, aku hanya dua minggu di Hungaria. Tenanglah." Ujar Abigail. Diapun memeluk Alleshia dengan erat.
Kau tak akan ke Hungaria, Abby. Dia akan menjemputmu besok.
"O-okay, jaga dirimu disana, ya." Ujar Alle, dia pasti akan selalu merindukan kakaknya ini.
Dia akan merindukan masakannya, merindukan nasihatnya.
"Ya, pasti."
---------
Alleshia membuka-kan pintu Apartemennya.
Jika tidak Hunter, pasti Harry. Batinnya. Diapun membuka pintu itu dan muncullah kedua lelaki itu.
"Masuk." Ujarnya datar, dia segera menutup Pintunya kembali dan mempersilahkan kedua nya duduk.
"Tunggu Abigail sedang bersiap. Padahal ia akan pergi ke Hungaria, kau menghancurkan rencananya, bodoh." Ujar Alleshia dengan memutarkan bola matanya.
"Lebih baik aku menghancurkan rencana nya ke Hungaria atau aku menghancurkan masa depanmu?" Ujar Harry.
"Hentikan omong kosong-mu itu, Bajingan. Urus saja Abigail yang selalu sakit hati karena mu." Ujar Hunter dengan mengepalkan tanganya.
Alleshia tak mau ada adegan Tonjok-menonjok disini. Dia-pun menoel lengan Hunter dan mengisyaratkan kata 'sudahlah'
Harry terkekeh, "lihat dia, dia membelaku."
Mereka bertiga dalam keadaan hening menunggu Abigail bersiap-siap keluar kamarnya.
"Aku siap, Allesh----"
Wajah itu pucat, takut, dan terkejut.
Harry segera berdiri dan menghampiri Abigail.
"Hai." Ujar Harry dan mendekat kearah Abby.
"Jangan mendekat." Ujar Abby datar.
Alleshia tidak mau melihat adegan ini. Dia menyembunyikan wajahnya di punggung Hunter.
"Kenapa sih kau sembunyi, kita sedang tidak main petak umpat, bodoh." Ujar Hunter karena risih kepala Alleshia yang menyodok-nyodok punggungnya.
'Maafkan aku, Abby.' Lirih Alleshia dalam hati.
"Hei, sayang." Ujar Harry lembut, lagi.
Alleshia sudah memasang wajah ingin muntahnya dibalik Punggung Hunter.
"Kembalilah padaku." Alleshia menggeleng dan memegang knop pintu kamarnya.
"Tidak. Sana pulang, Harry. Betrich mencarimu." Ujar Abigail.
Harry terkekeh, "dia sudah tidak ada, ayo pulang dan kembali padaku." Ujar Harry. Abigail menggeleng.
"Tidak mau! Sana keluar, aku ingin pergi!"
"Ya, kau ingin pergi ke Rumah-ku kan?" Ujar Harry. Abigail tak sadar sudar mengeluarkan Air matanya.
"Tidak, Harry! Sana pulang!! Aku tak mau bersama-mu!" Jerit Abigail.
Hunter dan Alleshia yang mendengar itu merasa tak enak. Apalagi Hunter yang mulai merasakan punggungnya yang bergoyang akibat Alleshia yang sesegukan dibelakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hard [H.S]
FanfictionRahim adalah salah satu organ spesial dan salah satu organ penting bagi wanita, Wanita diberikan kelebihan itu dan patut nya di jaga dengan sangat baik. Tuhan sangat memberkati makhluk yang bernama Wanita, makhluk kuat dengan kelebihan-kelebihan nya...