[10] Liar

15.8K 912 285
                                    

Abigail's POV

Aku tidak yakin apakah aku berhak hidup atau tidak. Kenapa Harry sangat kejam?

Dia bekata seperti itu saat aku mengandung.

Tak apa jika ia tidak membelikan aku makanan yang aku inginkan selama mengidam. Tak apa jika ia tak mau mengajak aku keluar rumah untuk sekedar Refreshing.

Tapi, tolonglah. Aku tidak tahan dengan perkataannya tadi. Dia pikir aku ini apa?

Aku orang yang telah hamil anaknya. Aku yang berjuang disini. Tapi, mengapa ia tidak menganggapku ada?

Kadang aku berpikir, Harry benar-benar tidak peduli padaku, ya? Aku diperlakukan seenaknya oleh dia. Aku bagaikan barang yang tidak berharga.

Aku tak menuntut apapun dari dia. Sama sekali tidak.

Aku hanya ingin waktu dia.
Aku hanya ingin perhatian dia.
Aku hanya ingin kepeduliannya.

Dia benar-benar tidak memeiliki hati.

Aku sedih, aku rapuh, aku keras kepala, aku lemah.

Dia bajingan, dia brengsek, dia egois, dia kasar.

Tapi, suatu saat ia bisa lembut, dan romantis.

Ketika ia tidak peduli padaku, kenapa dia tidak membiarkan ku kabur saja?

Jika ia tidak menganggapku ada, kenapa aku dilarang dengan Alleshia saja sedangkan dia bahkan tidak menganggapku.

Oh tentu saja karena anak yang ku kandung, kau pasti tau itu. Lihat saja, ketika anak ini lahir nanti, aku disuruh pergi dari kehidupannya.

Aku ingin pergi darinya, tapi ia melarang, saat ia mendapatiku lagi, dia mencampakkanku.

Aku kira, aku yang bodoh disini.

Dia pintar, dia kaya. Sedangkan aku?

Aku hanya perempuan murahan yang mau-mau saja ia lakukan seenak hatinya.

Aku tahu itu.

Aku yang terlalu lemah sehingga bisa jatuh kepadanya. Aku tidak punya perlindungan.

Ketika orang-orang seumuranku menikmati hari kerjanya, ketika orang seumuranku menikmati hari-hari di kampusnya, tidak denganku.

Aku hany terpuruk di Rumah mewah dan Besar ini. Rumah ini Indah, besar dan sangat jauh diatas derajatnya dibandingkan Rumahku dulu. Tapi, kenapa aku lebih bahagia disana?

Aku mengusap perutku, dia mulai membesar. Ketika ia mendengar alunan musik klasik, dia akan bergerak-gerak didalam sana.

Ketika ia mendengar alunan musik romantis dia akan bergerak, kupikir ia perempuan. Dan aku tahu, yang dapat membuat nya bergerak hanya dua hal itu. Lagu klasik, dan romantis.

Aku memejamkan mataku ketika mengetahui Harry akan masuk kekamar ini, suara kaki nya terdengar saat ia menaiki tangga.

Aku harus berpura-pura tidur.

"Abigail?" Dia memanggilku sangat lembut saat masuk. "Oh sudah tidur.." gumamnya yang masih dapat aku dengar.

Aku merasakan ia tidur dikasur ini juga, kasurnya bergoyang.

Tapi tidak, dia mensejajarkan kepalanya dengan perutku. Aku membuka mataku sedikit, mengintipnya.

"Hallo sayang, kau sedang apa disana?" Gumamnya sangat kecil sambil mengusap perutku.

"Maaf kan Daddy, ya. Daddy sangat jarang bahkan tidak pernah menyapamu. Ini pertama kalinya." Harry membuka baju kaus ku sedikit dan mengecup Perutku.

Hard [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang