Hard [H.S]

[15] Sleep with Merlin

Ganteng sekali km Har.. sayang, jodoh orang :--)

Vote sebelum membaca 😉😉

Abigail's POV

Aku menangis dalam kegelapan Taman ini.

Menangis karena Harry mengingkari janjinya.
Menangis karena Harry tidak peduli padaku.
Menangis karena mendengar obrolan mereka.

Demi Tuhan, aku bingung sekarang.

Disisi lain, aku ingin pergi dari Rumah ini. Disisi lain, bagaimana dengan nasib adikku?

Jika ia belum sembuh, pasti ia masih membutuh kan biaya.
Jika ia sudah sembuh, aku bisa saja kabur dan kembali padanya.

Akupun tidak tahu akan minta tolong pada siapa.

Harry tidak mengantarku periksa ke Dokter karena perempuan itu.

Harry menyuruh-nyuruh ku karena Perempuan itu.

Harry mengabaikanku karena perempuan itu.

Demi Tuhan, apakah ia lebih penting dari pada Aku yang tengah mengandung anaknya?

Aku terlalu mudah percaya padanya.

Aku tak mau, aku tak mau terlalu percaya pada lelaki brengsek macam ia.

Tapi aku tak bisa. Cinta terlalu membutakan aku.

Kenapa Tuhan memberiku jalan nasib seperti ini?
Dosa apa aku?
Aku tak pernah merusak Rumah tangga atau hubungan orang lain. Aku bersumpah, tak pernah.

Aku kembali mencabuti Tanaman kapas ini, tapi aku tiba-tiba menjadi takut saat mendengar suara ayunan disampingku bergerak.

Aku menoleh kesamping, "Hai."

Huh, Merlin ternyata.

"Hai, Merlin. Kau tidak tidur?" Tanyaku padanya. Dia sudah lumayan tua. Harusnya ia tak bekerja lagi disini.

"Tidak, aku tidak bisa tidur, Nak." Ini lah sebab kenapa aku sayang pada Merlin dan Anne.

Mereka menganggapku seperti anak mereka sendiri, mereka juga sangat baik padaku.

Kadang, aku jadi tak kesepian jika Merlin atau Anne ada dirumah saat Harry pergi sampai larut malam.

"Kenapa?" Tanyaku padanya.

"Harry dan Betrich sangat berisik. Suara tawa mereka sangat menggelegar."

Hatiku kembali perih.
Seperti belati menusuk Hatiku, aku serius.

"Siapa Betrich sebenarnya, Merlin?" Tanyaku pada Merlin.

"Dia mantan pacar Harry sebelum Nicole. Dan, mereka putus karena hal yang baik-baik. Mereka memutuskan berpisah karena Betrich ingin pindah ke Negara aslinya, Australia. Aku tak tahu sampai kapan gadis itu pindah ke Australia. Ku harap secepatnya." Ujar Merlin dengan raut wajah sendu.

"Memangnya kenapa dengan wanita itu?" Tanyaku, Merlin menghembuskan nafas nya kasar dan menoleh kearahku.

"Dia seorang Model. Sombong sekali, dan ia juga suka menyurug-nyuruh. Anne sangat senang ketika mereka Putus karena gadis itu sangat berani menyuruh-nyuruh Anne padahal Anne adalah Ibu Harry." Ujar Merlin dengan raut wajah sendu. "Aku sudah menganggap Harry anakku sendiri, Abby. Sejak ia bayi, aku mengurus dia. Kakak nya juga, tapi tada saat itu ia berumur 4 tahun. Dan, 10 tahun kemudian Ayahnya dan Anne bercerai. Hingga Anne membawaku untuk mengurus Harry sedangkan ia bekerja. Aku rela, aku rela mengurus Harry tanpa bayaran, karena Anak lelaki ku jika sampai sekarang masih hidup, dia seumuran dengan Harry." Ujar Merlin sambil tersenyum dan menatap bintang dilangit.