[35] He's Crazy

11.3K 679 147
                                    

Vote sebelum membaca, komen pas lagi baca 😘😘😘😘😘

Author's POV

Setelah kejadian yang sangat menguras Tawa itu, akhirnya Camille pulang dengan rasa kesal yang amat sangat.

Dia kesal dengan Alleshia, dan juga pada Darcy.

Jika saja kau bukan anak Harry, CEO tampan dan Kaya Raya itu, aku tidak mau membelikan mu mainan itu. Batinnya sambil menghentak-hentakan kaki-nya keluar dari pekarangan Rumah Harry.

----

"Makanlah, Darcy." Ujar Harry sambil menyuapkan Makanan kepada Putri semata wayang-nya tersebut. Darcy menggeleng dan kembali menarik tubuh Lentur Ular mainan tersebut.

"Aku ingin Mommy." Gumam Darcy kecil, tapi matanya tetap fokus ke Mainannya.

"Iya, nanti Mommy pulang." Ujar Harry sambil mendekatkan Sendok kepada Mulut mungil Darcy.

Darcy kembali menggeleng, "daddy bohong, Mommy tidak datang-datang, aku ingin disuap Mommy." Ujar Darcy kembali, mata biru putrinya yang sayu membuat Harry merasakan sesak didada.

"Ya sudah, bagaimana Aunty Alleshia saja yang menyuap Darcy, ya?" Darcy kembali menggeleng.

"Dia Aunty, bukan Mommy. Berbeda, Dad." Ujarnya lagi.

"Jadi mau siapa?" Tanya Harry berusaha meredam emosinya. Dia kembali mencoba mendekatkan Sendok yang berisi Sup kepada Anaknya.

"Mommy! Darcy ingin Mommy!" Ujar Darcy sambil mengelakkan wajahnya agar tidak dekat-dekat dengan Sendok yang diberi Harry.

"Mommy tidak ada, Darcy! Mengertilah!" Harry tidak tahan, dia membanting sendok itu ke Mangkuk Sup menimbulkan suara Dentingan yang keras, dan kuah Sup itu sedikit terciprat. Dia membentak anaknya. Dia tidak tahan.

Darcy terkejut, dia menatap nanar Ayah-nya yang dulu selalu sabar merawat dia. Harry tidak pernah sekalipun membentak Darcy selama ini.

Darcy terisak, entah karena terkejut atau takut karena bentakan Harry.

Harry mengacak rambutnya dan mengusap wajahnya kasar, dia menenggelamkan wajahnya kedalam Telapak tangannya.

Mendengar suara gaduh itu, Alleshia turun kelantai bawah dan melihat Darcy menangis disana, Darcy segera berlari kearahnya dan memeluk kaki Alle.

"Au-auntyy...." rengeknya sambil tubuh mungil nya diangkat oleh Alleshia.

Darcy menenggelamkan kepalanya ceruk leher Alleshia, ini kebiasaan Darcy. Jika dia menangis, dia akan menyembunyikan Wajahnya kedalam leher seseorang yang menggendongnya sangat dalam.

"Kenapa sayang?" Ujar Alleshia memerhatikan Harry yang tampak frustasi sambil mengelus rambut halus anak Harry tersebut.

"Daddy.. aunty.. Daddy.. memarahi Darcy..." lirih Darcy sesegukan dengan suara cadel khasnya.

Alleshia menenangkan Darcy dan mengambil mangkuk Sup yang ada didepan Harry, dia membawa Darcy menuju ke Kamarnya dilantai dua.

"Darcy makan, ya?" Tanya Alleshia sambil mendudukan Darcy dikasurnya. Darcy mengangguk dan membuka mulutnya sedikit menerima suapan dari Alle. Dia tidak mau terkena marah lagi, mungkin tadi adalah saat pertama kalinya Balita menggemaskan itu terkena marah.

Hard [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang