[48] Extra: Go, Abby!

14.5K 630 79
                                    

Vote sebelum membaca 😘😙

Alleshia's POV

8 monts Later.

Dan, kejadian ini kembali lagi. Sungguh, aku yang sedari tadi pagi ingin Muntah tapi tak keluar apa-apa, dan itu sangat menyebalkan. Aku sampai berencana memasukan selang kedalam ketenggorok-an ku agar semua isi dari perut-ku keluar dan, arggh! Aku tak tahu harus bilang apa.

Intinya, aku sangat mual dan ingin memuntahkannya tapi dia tidak mau keluar.

Dan, dari pagi-pagi buta Si Bajingan Harry menelfonku jika Abigail akan melaksanakan Operasi Caesar-nya jam 10 nanti. Dan ini masih jam delapan pagi.

Aku dan Hunter sedang menyiapkan diri untuk pergi ke Rumah Sakit.

Demi Tuhan, akhir-akhir ini aku sangat ingin menedang wajahnya itu, dia sangat menyebalkan. Tapi jika di pikir, dia tidak melakukan kesalahan yang fatal. Tapi, entahlah aku sangat sensi dengannya.

Suara ponselku menggelegar di Kamar-ku-maksudku bersama Hunter, dan aku melihat Caller ID-nya ternyata itu si Bajingan itu lagi. Huh.

Darcy's ASShole Dad.

"Apa?" Tanyaku sambil mengepak baju-bajuku karena di penelfon satu ini tadi meminta-ku untuk menemani Abby beberapa malam kedepan.

"Cepatlah datang, sebelum cakaran di Lenganku semakin banyak. Arggh! Iya-iya, Sayang. Ini aku sedang menelfonnya, Arrghh!" Aku terkekeh dan memutar bola mataku, pasti Abigail sedang mencakar-cakar lengan Harry.

"Kau pikir aku pedul--"

"Arrkkhh! Alle! Cepatlah datang." Aku segera mematikan sambungannya dan berdiri, dan ternyata sikembaran Harry, Hunter yang sama-sama bajingannya menunggu-ku di Ujung Pintu kamar.

"Ayo, kerumah Sakit."

------

Aku merasa seperti sedang De Jà Vu. Aku mengulangi kejadian ini lagi. Dimana aku menunggu di Rumah Sakit mahal yang sama dengan keadaan Abigail akan melahirkan.

Aku melihat Harry keluar dari Ruangan Abby, aku tau Abby belum melahirkan, tapi kenapa Harry seolah-olah dia sudah menemani Abigail melahirkan? Dia sangat kacau.

Aku terkekeh melihat itu, Harry mendelik kearahku dan duduk disampingku, sedangkan Hunter ada disamping kiriku.

"Masuklah, Abigail didalam. Dia benar-benar marah denganku," aku mengangguk dan berjalan menuju ruangan Abigail.

Aku membuka Pintu, disana Abby dengan pakaian Hijau khas Rumah sakit, melipat dadanya sambil cemberut dia menatap langit-langit ruangan ini, "kenapa kau kesini? Sana keluar, brengsek," ujarnya aku memutar bola mataku dan berjalan kearahnya.

"Ini aku." Dia mengalihkan penglihatannya padaku, dan kerutan didahinya dan cemberut nya hilang, sedikit.

"Oh, hai." Ujarnya, bisakah dia benar-benar menjadi lebih menyebalkan seperti sekarang? Dia benar-benar bukan Abigail yang aku kenal.

"Ssup." Ujarku. Dan duduk dikursi yang disediakan di Samping ranjangnya. "Apa yang kau rasakan?" Tanyaku.

Dia memutar bola matanya, "aku kesal, sangat kesal. Bisakah kau membantu aku menendang selangkangan Harry? Aku benar-benar marah." Ujarnya, ppfft, aku hampir saja menyemburkan tawaku jika saja aku tak berhasil menahan.

"Kenapa?"

"Tadi aku mengalami Kontraksi cukup parah, tapi ketuban belum pecah bahkan bayi-nya tidak menunjukan tanda-tanda akan lahir. Dia menyuruhku untuk melahirkan normal saja, padahal aku ingin Caesar saja," aku mengerutkan alis mataku.

Hard [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang