Vote sebelum membaca 😄
Abigail's POV
Ini adalah hari keduaku bersama Alleshia. Aku ingin sekali melihat Jane. Tapi, apalah daya.
Alleshia baru saja pulang dari sekolahnya, ia melepas Jas yang ia pakai lalu duduk disampingku.
"Aku habis mengantarkan Jane pulang." Ujarnya, aku mengangguk.
"Terima Kasih. Siapa yang mengantarkannya ke Sekolah?"
"Pembantunya." Aku kembali mengangguk. Aku sangat bersyukur karna dia sudah sembuh. Sangat-sangat bersyukur. Aku tidak perlu memikirkannya lagi.
Biaya Jane. Lolos.
Sekolah Jane. Lolos.Tapi, aku memiliki masalah yang lebih rumit sekarang.
Kupikir, setelah melunasi semua tentang Jane. Aku akan hidup bebas. Tapi, tidak. Masalah hati kembali merundungiku.
---
Harry's POV
Aku memasuki Apartemen besar ini. Bertanya pada Resepsionis daftar nama-nama pemilik yang menghuni Apartemen ini.
"Selamat siang, Sir. Ada yang bisa kami bantu?" Ujar Resepsionis Seksi ini.
"Aku ingin mengunjungi Kerabatku."
"Baiklah, atas nama siapa?" Tanya-nya dan mulai mengotak-ngatik Komputer didepannya.
"Asilla." Resepsionis itu mengetik dan ia mengerutkan dahinya.
"Maaf, tidak ada nama Asilla disini. Bisa anda sebutkan nama Lengkap-nya?" Fuck. Aku tidak tahu nama lengkap bocah nakal itu.
"Bisakah kau mencari saja nama-nama yang mirip dengan Asilla, uhm, Aseilla, oh apapun itu. Orang tua gadis itu memang terkutuk." Ujarku pada Resepsionis ini.
"Maaf, Tuan. Tapi nama dengan berawalan huruf A sangat banyak."
"Sialan. Intinya, dia Perempuan, namanya Asiella, Aseila, itulah intinya."
"Tidak ada, Tuan. Maaf."
Shit.
Aku memukul meja Resepsionis ini dan pergi meninggalkan Tempat terkutuk ini.
Dimana kau, Abigail? Tak ingat kah ia, jika dirinya sedang membawa anakku?
Dia itu terlalu lemah. Aku tak ingin membiarkan nya di Dunia Liar ini. Dunia terlalu kejam untuknya. Dia lembut, dia adalah kapas-ku.
Yang semakin membuatku khawatir adalah, kemarin aku melihatnya memasuki Disko. Dia itu gila. Aku bahkan tak habis pikir.
Baiklah. Aku mengaku aku salah. Aku keterlaluan memperlakukannya seperti itu. Tapi Demi Tuhan, itu hanya pura-pura. Aku bersumpah, setelah aku bercinta dengannya dan Mengambil keperawanannya sampai dia hamil sekarang, aku tidak pernah memasuki wanita lain. Aku menyesal.
Aku berjalan keluar dari Apartemen ini. Dasar terkutuk. Tempat terkutuk. Bocah terkutuk dan semuanya terkutuk. Dimana lagi aku harus mencari Abigail?
Rumah Abigail? Nah benar.
Aku meraih Ponsel-ku sambil berjalan menuju parkiran.
Dug!
"Aduh..." sialan. Hari ini benar-benar hari terburuk dalam hidupku. Ada yang menabrak aku di punggungku, "Ini gara-gara kau, Hunter. Makanya, mata itu jangan diletakkan di Telapak kaki!"
"Bukan salahku, kau yang menyenggolku duluan, aku tentu membalasmu. Dan kau memainkan ponselmu sambil berjalan. Nikmatilah Dahi-mu yang berciuman dengan punggung itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hard [H.S]
FanfictionRahim adalah salah satu organ spesial dan salah satu organ penting bagi wanita, Wanita diberikan kelebihan itu dan patut nya di jaga dengan sangat baik. Tuhan sangat memberkati makhluk yang bernama Wanita, makhluk kuat dengan kelebihan-kelebihan nya...