Vote sebelum membaca 😘😙😚
Author's POV
"Kenapa lampunya mati, Harry? Kemana yang lain?" ujar Abigail ditengah kegelapan. Sedangkan Harry, hanya berusaha menyembunyikan kekehannya tersebut dan mengarahkan pandangannya kearah siluet dua orang, laki-laki yang sedang menggendong perempuan untuk mematikan saluran listrik rumahnya.
"Tadi, Alleshia dan Hunter mengajak Darcy jalan-jalan dan Merlin, dia sedang di Kamarnya," ujar Harry, dia sedikit terkejut karena tiba-tiba ada yang memeluk lengannya, dimana hal itu membuatnya semakin terkekeh, "shh, jangan takut." Ujarnya saat tangan mungil Abigail memeluk lengan-nya erat.
"Gelap, Harry..." cicit Wanita itu, Harry mengelus rambutnya dan menuntun Abby untuk segera naik keatas dimana Kamar mereka berada.
Abigail merasakan benda-benda yang sedari tadi dia injak, "kelopak bunga?" Gumamnya saat merasakan benda itu lagi.
Harry menunduk melihat kelopak-kelopak bunga Mawar Merah dan Putih berserakan mengarah ke Kamar mereka.
"Itu pasti ulah Darcy yang tadi mencabuti tanaman milik Ibu." Ujar Harry berbohong, sedangkan Abigail hanya mengangguk dan percaya, karena dia sangat takut sekarang, dia takut kegelapan.
Abigail semakin takut ketika mendengar suara derap kaki dari belakangnya, dia memeluk Harry membuat mereka berdua berhenti berjalan, "suara apa itu, Harry?" Tanya-nya.
Harry menoleh kebelakang, kearah tangga, karena sekarang mereka posisinya sudah hampir sampai ke Kamar, dan dia melihat Rambut pirang milik Alleshia disana, Harry terkekeh kecil, dan mengacungkan jempolnya kepada Gadis itu. Gadis itu membalas acungan jempolnya, dan dia turun dengan perlahan kebawah.
"Bukan apa-apa, Abby. Itu suara derap kaki kita sendiri, atau tetangga?" Tanya Harry, Abigail ketakutan, jari-jarinya gemeletuk saling menyentuh jari yang lain, dia sama sekali tidak mau menoleh kearah yang lain, dia takut melihat hal-hal aneh yang tak sengaja dia lihat.
"Tidak, Harry. Itu benar-benar dibelakang kita," Cicitnya sambil bersembunyi di Dada Harry.
"Shh, ayo kita masuk kamar," ujar Harry menuntun Abigail kedalam kamar, dengan keadaan Abby yang sedang menutup matanya.
Ini kesempatan untuk Harry, dia berlutut didepan Abigail yang sedang memejamkan matanya, dan menggenggam tangan kanan Abby, sedangkan tangan kirinya menggapai Bucket Bunga yang sudah Alleshia sediakan di Kamarnya.
"Abby.." panggil Harry dengan lembut.
Abigail menggeleng dengan tetap memejamkan matanya, "tidak, Harry. Aku takut." Ujarnya.
Harry menghembuskan napasnya, "buka matamu." Ujarnya, dan hanya disambut gelengan oleh Abigail.
"Abby, buka mata-mu." Ujar Harry tegas, membuat Abigail sedikit takut, dan perlahan-lahan membuka matanya.
"Lamp---"
"Will you marry me?" Harry langsung memotong ucapan Abigail, membuat Abby tidak menyangka dan sedikit terkejut. Dia menutup mulutnya dengan telapak tangannya.
"Abigail?" Tanya Harry, sedangkan Abigail masih menyesuaikan detak jantungnya saat ini.
Bagaimana mungkin dia tidak terkejut saat dia takut dan gelisah akan kegelapan, dan tiba-tiba orang yang dia cintai melamarnya?
Harry mulai khawatir, takut jika Abigail tidak menerima lamarannya, "Abby?" Ujarnya lagi.
Lelaki itu menghela nafasnya, lalu mengeluarkan bucket bunga yang tadi dia sembunyikan di belakang tubuhnya, "begini saja, Ambil bunga ini dan peluk bunga ini jika kau menerimaku, dan buang bunga ini jika kau me-menolakku," ujarnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/132333779-288-k99837.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hard [H.S]
FanfictionRahim adalah salah satu organ spesial dan salah satu organ penting bagi wanita, Wanita diberikan kelebihan itu dan patut nya di jaga dengan sangat baik. Tuhan sangat memberkati makhluk yang bernama Wanita, makhluk kuat dengan kelebihan-kelebihan nya...