Vote sebelum membaca 😉
Abigail's POV
Terkadang, rasa cinta bisa menyakitimu. Semakin kau perjuangkan, akan semakin sakit hati yang kau rasa kan.
Aku disini, telah menetapkan rencana ku. Kuharap, kalian bisa memaklumi ku.
Serius, apakah kalian pikir aku ini kuat?
Ya, aku kuat. Tapi, setiap orang memiliki batas-nya kan?
Ketika kau mengetahui Ayah dari Anak yang sedang kau kandung bercinta dengan Orang Lain. Apa yang akan kau lakukan?
Mendukungnya? Oh kalian terlalu bodoh.
Membiarkannya? Kalian terlalu kuat.
Melepaskannya? Ya, itu adalah rencana-ku.
Kupikir, dengan keberadaanku disini, aku akan semakin mambuat hatiku ini sakit. Aku tak mau.
Rasa sabar yang ku miliki memiliki batas.
Okay jika ia membelikan anak Nicole mainan. Aku masih bisa memaklumi, itupun aku sudah sakit hati sampai bisa menangis.
Nah ini?
Apakah tidak menjijikan ketika mendengar Harry mendesah dengan orang lain?
Bagaimana bisa aku tak menangis dan sakit hati ketika mengetahui mereka melakukan itu?
Aku bilang aku dibutakan oleh Cinta. Benar, aku memang dibutakan oleh Cinta. Tapi hey, tidak untuk masalah ini.
Biarkan ia bebas. Biarkan ia ingin melakukan sesuka hatinya. Aku tak berhak mengkekangnya untuk melakukan ini itu.
Aku bukan siapa-siapanya.
Aku tak berhak mengkekangnya.
Aku tak berhak mengaturnya.
Aku tak berhak cemburu padanya.
Aku tak berhak marah padanya.Intinya, aku hanya Angin lewat.
Get it?
Tas rensel-ku telah penuh dengan makanan dan Kantung celanaku sudah ku isi dengan uang.
Ya, aku akan pergi.
Bercinta-lah sepuasmu.
Bercumbu-lah sesuka mu.
Bermesraan-lah sebebasmu.Aku mencintaimu, Brengsek.
Kau terlalu sempurna untuk wanita seperti aku.Aku membawa Mantel dan Jas hujan kala nanti Hujan seperti waktu lalu.
Masih beruntung kemarin ada Thomas, jika tidak?
Mungkin aku sudah mengambang di Comberan.
Aku mencatat nomor Alleshia yang ku-hafal dulu sebelum bekerja disini.
Aku akan membawa Ponsel yang Harry berikan. Masa bodo kalian mengatakan aku maling atau pencuri atau Wanita Materialistis. Aku membutuhkan ini.
Ini sudah jam 11, waktu yang pas untuk aku Pergi.
Aku tak mau kejadian saat aku Kabur kemarin terulang lagi. Tak akan.
Jika dipikir, Bocah Pecicilan macam Alleshia saja bisa mengelabui Penjaga rumah ini. Kenapa aku tidak?
Dengan caraku, aku pasti bisa kabur. Masa bodo jika mereka akan diamuk Harry karena aku berhasil kabur.
Dan inilah saatnya, saat dimana aku harus melewati Kamar Harry. Kuharap, aku tak mendengar suara-suara mengganggu itu lagi. Itu menyebalkan sekaligus membuat sakit hati.
"Apakah rencana kita berhasil?"
"Kupikir Iya."
"Apakah aku terlalu jahat? Aku kasihan padanya."

KAMU SEDANG MEMBACA
Hard [H.S]
FanfictionRahim adalah salah satu organ spesial dan salah satu organ penting bagi wanita, Wanita diberikan kelebihan itu dan patut nya di jaga dengan sangat baik. Tuhan sangat memberkati makhluk yang bernama Wanita, makhluk kuat dengan kelebihan-kelebihan nya...