Vote sebelum membaca, komen pas lg baca :v 😙
(Note: Professional Placement : PKL/MAGANG)
Authors's POV
"Hunter, bisakah kita bertukar Tempat untuk Professional Placement ini?" Tanya Alleshia memohon pada Sahabat lelakinya itu.
Hunter menggeleng, "tidak, jika aku ditempatkan disana, yang ada aku adu bogem dengan Keparat Styles itu. Biar kau saja."
"Tapi, aku tidak mau disana. Yang ada Nilai-ku dibuat jelek olehnya." Hunter lagi-lagi menggeleng.
"Aku akan lebih parah, jika aku membuat masalah di Perusahaannya itu, yang ada aku yang dikeluarkan dari Sekolah."
Alleshia menghembuskan nafasnya kasar, "wish me luck."
--------
Abigail's POV
"Harry, bangunlah." Aku menggoncang-goncang bahu lebar Harry untuk membangunkan nya. Tapi, yang ada dia semakin menenggelamkan wajahnya dibantal.
"Hmm, hari ini hari libur." Aku menggeleng-gelengkan kepalaku.
Itu-ku sedikit sakit akibat tadi malam. Ya, kami melakukannya lagi. Tanpa paksaan dari Harry, seperti yang dulu-dulu.
Aku ikut berbaring disamping Harry, rasa nyeri semakin menjalar. Tidak apa-apa ini-ku sakit, aku sudah biasa merasakan itu setiap bulannya dulu. Tapi, aku takut terjadi apa-apa dengan Bayiku.
Aku-pun menoleh pada Harry yang masih tertidur, "Harry, bangunlah. Perutku sakit." Ujarku kembali sambil menggoyang-goyangkan lengannya.
Dia terkejut dan langsung menoleh kearahku, "apa-nya yang sakit? Mana?" Aku sedikit terkekeh akibat ia terlalu berlebihan.
"Perutku, sakit. Aku takut terjadi apa-apa pada bayi-nya."
Harry langsung berdiri dari tempat tidur, "kau sudah mandi?" Tanya Harry, aku mengangguk.
"Aku mandi dulu, setelah itu kita pergi sarapan dan memeriksa kandunganmu." Ujarnya menuju Kamar Mandi.
"Tapi, pemeriksaan dilakukan setiap tanggal 15 dan ini baru tanggal delapan, Harry."
"Tapi perutmu sakit, Abby. Sudahlah, kau bersiap-siap sana." Aku memutar bola mataku, dia ini sungguh berlebihan.
----
Aku selesai bersiap-siap, dan aku menunggu Harry di Ruang Tamu ini.
Harry akhirnya turun dari tangga, memakai baju kaus oblong hitam, jeans hitam, dan boots cokelat.
Outfit-nya saat kekantor dan diluar kantor saat berbeda. Aku tau itu.
Dia sangat rapi, saat kekankor. Dan, jika diluar Hari Kerja, dia akan berpakaian layaknya Gengster menyeramkan dengan tato-tato disekeliling tubuhnya.
"Ayo," ujarnya. Aku mengangguk dan berdiri mengekorinya menuju keluar.
Kami memasuki mobil, sungguh, sudah hampir delapan bulan aku disini, kurasa ini pertama kalinya Harry mengajakku menaiki mobilnya dengan keadaan kami berdamai.
Jika dulu, kami berdua, menaiki mobil ini dalam keadaan panas, air mata yang selalu sambut-menyambut.
Harry benar-benar berubah semenjak aku kabur kemarin, tak sia-sia.
"Kau mau makan apa?" Tanyanya, aku menggedikkan bahuku.
"Tidak tau." Ujarku.
"Penties Pizza?" Aku mengangguk saja, aku tidak ingin merepotkan soal urusan makan sekarang, aku khawatir dengan bayiku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hard [H.S]
FanfictionRahim adalah salah satu organ spesial dan salah satu organ penting bagi wanita, Wanita diberikan kelebihan itu dan patut nya di jaga dengan sangat baik. Tuhan sangat memberkati makhluk yang bernama Wanita, makhluk kuat dengan kelebihan-kelebihan nya...