[26] Kiss

13.7K 774 95
                                    

Vote sebelum membaca 😘😘

Abigail's POV

"Tidak mau, Harry." Aku menggeleng saat Harry menyuapiku buah mangga.

"Ayolah, agar kau sehat dan bayiku. Ini tidak asam, serius." Ujar Harry sambil menunjukan dua jarinya. Aku tetap menggeleng.

"Kau saja yang makan, aku tidak yakin dengan buah pilihanmu. Pasti asam, aku tidak suka." Ujarku sambil menutup mulutku.

"Abigail..."

"Tidak mau, Harry." Aku kembali menyanderkan tubuhku di Sofa ini.

Harry-pun memakan potongan buah mangga itu, dia tiba-tiba menarik tengkuk-ku dan menyatukan bibir kami.

Aku terkejut, saat ia memasukan lidahnya kedalam mulutku dan aku merasakan Rasa mangga itu. Manis.

Melepaskan ciuman kami, dia menatap kearahku jahil, "bagaimana rasanya?"

"Manis." Jawabku malu-malu. Sungguh, dia ini benar-benar. Kenapa harus menciumku.

"Mau coba?" Ujar Harry memberiku piring yang isinya buah mangga ini.

Aku menggeleng, "tida---"

"Oh, atau kau mau yang dari mulutku, ya?" Ujarnya sambil menunjukku. Aku menggeleng dan menunjukan wajah jijik-ku.

"Ew. Tidak."

Harry mengigit potongan mangga itu, aku menatap kearahnya dan tiba-tiba ia melihat kearahku.

"Gotcha! Aku menangkapmu. Jangan munafik, Abby." Ujarnya, aku memutarkan bola mataku kesal.

--

Author's POV

"Gotcha! Aku menangkapmu. Jangan munafik, Abby." Ujar Harry. Abigail memutarkan mata biru indahnya.

Dan secara mengejutkan, Abigail menarik tengkuk Harry dan mencium Harry secara kasar. Lidahnya mencari-cari letak potongan buah mangga yang ada didalam mulut Harry.

Harry terkekeh karena ke-agresifan Ibu Hamil tersebut, Abigail mendapatkan mangga yang ada didalam mulut Harry tersebut dan tersenyum lalu mengigit mangga itu.

Abigail melepaskan ciuman ganas itu, dan tersenyum miring, "aku menang, aku berhasil mendapatkan mangga-nya." Ujarnya sambil mengunyah mangga itu lalu menjulurkan lidahnya.

Harry tiba-tiba menyergap lidah Abigail tanpa ada yang mengetahui kecuali dirinya sendiri, dia terkekeh keras didalam ciumannya. "Tidak semudah itu, sayang." Ujar Harry, Abigail memerah akibat ucapan Harry, antara manis, romantis dan vulgar.

Abigail melepaskan ciuman itu secara paksa sambil terenggah-enggah karena ciuman itu. Dia banyak-banyak mengambil napas.

Harry tertawa dengan keras, "see? Siapa yang menang, huh?" Tanya Harry.

"Diam, Harry!" Ujar Abigail sambil menepuk lengan Harry yang malah membuat Harry tertawa lebih keras.

"Aku bertanya, siapa yang menang?" Tanya Harry kembali sambil menatap Abigail intens dengan mengulum senyumnya.

"Aku, tetap aku." Ujar Abigail, dia berusaha lepas dari tatapan mata Harry yang sangat tajam itu dengan cara mencuri-curi pandang kearah yang lain selain mata Harry.

"Apa lihat-lihat?!" Jerit Abigail, Harry tertawa keras mendengar itu.

"Kau suka mataku, eh?" Tanya Harry.

Abigail menggeleng, "biasa saja."

"Oh, ya?" Tanya Harry, Abigail mengangguk menjawab pertanyaan Harry.

Hard [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang