My Perfect Wife ✔️ [TAMAT]

Twelve : GrandChild?

Do not deny the feeling of love.

•Author•

Devan

Malam ini dia terlihat cantik.

Sungguh cantik hingga membuatku tak bisa melepaskan pandangan darinya.

Wait, apa yang kukatakan barusan?

Damn!

Kau baru saja mengatai jika istrimu Citra tampak sangat cantik malam ini, Dev!

Ini konyol, tapi...nyata.

Dengan mengenakan dress merah yang kubelikan untuknya sore tadi, Citra tampak sangat cocok memakainya dan membuatnya semakin cantik.

Siapa dulu yang memilihkan dress itu.

Yah...meskipun tadinya aku berpikir jika dress itu terlalu sederhana dan murah, yang hanya berharga tiga juta.
Tapi, Citra memang menyukai yang sederhana.

Walaupun demikian, dress merah tersebut terlihat sangat elegan ketika Citra mengenakannya.

Dan aku suka itu.

Huh, andaikan Citra tau kalau dress itu susah payah kucari sendiri dan memilihnya cukup lama.
Oh God, seorang Devan Alventino Lington sepertiku harus repot-repot memasuki toko pakaian wanita di mall seorang diri dan meminta karyawan toko untuk benar-benar mencari dress yang bagiku menarik.

Hingga membuat sekitar satu jam-an aku berada di dalam toko itu, meneliti segala jenis dress sampai aku benar-benar menemukan yang terbaik.

Itu semua kulakukan hanya agar perempuan itu tak mengenakan pakaian sesukanya saat bertemu dengan orang tuaku.

Citra benar-benar istri yang menyusahkan, bukan?

Oh good, sekarang aku lebih sering memanggilnya dengan sebutan istri di dalam pikiranku.

Dasar bodoh kau, Dev!

"Dev? Devan?"

Aku tersentak ketika tangan mom berada di punggung tanganku, membuyarkan lamunanku.

Mom memandangku dengan tatapan bingung, "Dev, kau baik-baik saja kan? Kenapa melamun?"

Aku berdeham seraya membetulkan posisi dudukku, "Aku tak apa." jawabku sembari melirik Citra di depanku yang kini memandangku khawatir.

Oh fuck, ini semua gara-gara kau!

"Devan melamun karena dia sedang menatap istrinya yang kelihatan sangat cantik malam ini. Benar 'kan, Dev?"

Aku reflek menoleh ke arah Dad yang duduk di sampingku.
Sial! Kenapa Dad bisa tau?
Apa mataku memang sungguh tak lepas memandangi Citra?