My Perfect Wife ✔️ [TAMAT]

One : First Night

Apa aku sungguh tak menarik? Hingga kau acuhkan aku.

•Citra•

Devan

"Simpankan barang-barang kami ke kamar kami."

Supir yang membawa mobil pengantin hanya membungkuk hormat mendengar perintahku sebelum akhirnya beranjak ke dalam rumah baru yang sengaja Mom belikan untuk aku dan Citra.

Aku segera turun terlebih dahulu dari mobil meninggalkan Citra sendirian di dalam.

Jangan berpikir akan kubukakan pintu mobil untuknya seperti yang terdapat di film-film romance.

Tidak, biarkan saja dia turun sendiri.

Aku tak peduli, lagipula dia bukan seorang putri kerajaan.

Tak lama setelah itu, akhirnya dia turun dari mobil, menyusulku yang sudah lebih dulu menghampiri rumah baru kami.

Memasukkan kedua tangan di dalam saku celana, aku mengedarkan pandangan pada halaman rumah tersebut.

Menarik.

Rumahnya terkesan sederhana namun nampak begitu elegan.

Rumah ini terdiri dari dua tingkat, berbeda sekali dari apartemen keluarga Lington yang biasa kutempati terdiri dari dua belas lantai.

Apartemen keluarga Lington juga bisa dikatakan mewah lantaran dilengkapi oleh lift, langsung menghadap pada pemandangan kolam renang, dan juga banyak penjaga.

Berbanding terbalik dari apartemen itu, rumah baru ini memang sengaja tak dijaga oleh penjaga, seperti yang Mom bilang, ini semua permintaan dari Citra.

Hanya ada seorang pembantu yang nantinya akan membantu membereskan rumah kami.

Gadis itu, memangnya siapa dia mengatur apa pun seenaknya?

"Rumahnya bagus ya."

Suara seseorang membuyarkan lamunan, alhasil kepalaku menoleh dan mendapati Citra sudah berdiri di sampingku.

Sambil tersenyum manis, ia menatapku yang hanya memasang ekspresi datar.

Tanpa menghiraukan perkataannya, kulangkahkan kaki meninggalkan Citra sendirian. 

"Kau bersihkan diri dulu, setelah itu giliranku. Aku mau berkeliling sebentar," ujarku tanpa menoleh ketika sudah dua langkah menjauh dari gadis tersebut. Setelah mengatakannya, aku segera memasuki rumah baru kami, berkeliling untuk sekedar melihat-lihat. 

👀👀👀

Sudah sekitar tiga puluh menit aku berkeliling melihat isi rumah baru ini.

Ternyata meskipun menurutku terlalu kecil untuk ukuran seorang CEO kaya raya sepertiku, namun isi di dalamnya cukup lengkap untuk memenuhi kegiatan sehari-hari.

Ada ruang olahraga di bagian kiri sudut rumah ini di lantai bawah, lalu di lantai atas ada ruang perpustakaan yang menyimpan berbagai jenis buku.