Eighteen : Trouble Maker

332K 9.7K 608
                                    

Now I need someone to reunite my heart.

•Rick•

Gambar on mulmed : Steffani Kirani.

Author

Flashback On

Wanita yang sedang mengeringkan rambut menggunakan hair dryer berwarna pink di tangannya itu tiba-tiba saja menghentikan kegiatannya sembari melirik ponsel yang berada di atas nakas yang kini bergetar menandakan ada seseorang yang menelpon.

Wanita bermanik hitam itu sempat mengernyit sebelum akhirnya menggeser tombol hijau menerima panggilan, "Kenapa kau menghubungiku?"

"Nona Steff, bisakah ke apartemen Bos Rick sekarang? Bos kutemukan pingsan dengan wajah babak belur tadi pagi. Dan sekarang dia ingin Nona Steff datang ke sini."

Steffani tersentak mendengar penjelasan Teddy yang notabenenya adalah asisten pribadi Rick, namun dia dengan cepat mengubah mimik keterkejutannya ketika dia sendiri mengingat hukuman apa yang sudah Devan berikan pada Rick tadi malam di apartemennya sendiri.

Dan itu semua adalah karena dirinya.

"Ada apa dengannya? Apa dia mencari masalah pada Erik lagi? Astaga, dia itu---"

"Entahlah. Yang pasti Bos hanya ingin bicara pada Nona sekarang."

Steffani pura-pura mendesah lelah, seolah apa yang menimpa Rick adalah perbuatan pria itu sendiri bersama rival sejatinya, Erik. "Baiklah, sebentar lagi aku akan menemuinya."
Steffani menggeser tombol merah dengan cepat di ponselnya, mematikan panggilannya bersama Teddy.

"Dia pasti akan memarahiku, atau mungkin lebih parah dari itu. Bagaimana ini? Habislah aku. Apa aku tak menemuinya saja? Arrghhh! Shit! Kenapa aku jadi takut begini? Tidak, tidak, seorang Steffani Kirani tidak boleh takut pada siapa pun. Jika dia berani melukaiku maka akan kulaporkan lagi pada Devan, haha, ya Devan."
Steffani menyeringai licik sembari memandangi wajahnya di pantulan cermin rias berukuran cukup besar di hadapannya.

👁👁

"Nona mau ke mana?"
Nick bertanya sembari menyedot susu kotak rasa coklat di tangannya. Ia menggoncang kotak susu tersebut dan mendesah kecewa kemudian menyadari susunya sudah habis.

"Aku ingin jalan sebentar, kalian jaga apartemenku ya."
Sahut Steffani sembari memasang high heels berwarna merah menyala miliknya.

"Jalan ke mana?"

Steffani mendongak di sela-sela memasang high heels di kedua kakinya, "Kenapa?"

Wanita yang memberi lipsticknya berwarna sama dengan high heelsnya itu sengaja menggantung kata-katanya sebelum akhirnya selesai mengenakan high heelsnya. Ia memandangi Nick dengan tatapan yang sulit dibaca sembari langkahnya mendekati pria yang sedang berdiri dengan sebelah tangan masih menggenggam kotak susu coklat tadi, "Kau ingin ikut, Nick?"
Steffani menaikkan sudut bibirnya membentuk sebuah senyuman nakal, tangannya bergerak menggerayangi kumis tipis milik Nick.

Nick yang merasa dirinya digoda pun dengan cepat melarikan tangan Steffani secara perlahan agar menjauh dari wajahnya. "Ehm, maaf Nona."

"Why? Apa kau baru saja menolakku?"

Nick berdeham, di dalam hatinya ia merutuki kenapa Tuannya bisa-bisanya memilih wanita murahan seperti ini?

My Perfect Wife ✔️ [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang