My Perfect Wife ✔️ [TAMAT]

Epilogue

Pada akhirnya aku hanya membutuhkan seseorang yang pantas untuk kujadikan istri. Soal sempurna, itu hadiah lain dari yang di atas.

•Devan•

Sebelum baca yuk dengerin lagu di atas dulu💕

Devan

Well, bertemu lagi denganku.
Devan Alventino Lington.
Pria blasteran Italia-Indonesia.
Seperti yang terjadi sebelumnya, aku ingin flashback di bagian paling awal.

Kejadian di mana aku menolak mati-matian untuk menikahi gadis bernama Citra Maura Adigara, yang kini resmi kupanggil sebagai Nona Lington.

Aku katakan bahwa tubuhnya tak menarik.
Tak ada bagian tubuhnya yang menonjol, dan sungguh membuatku tak tertarik padanya.

Well, well.
Karma itu ternyata benar ada.

Sekarang aku sangat mencintai Citra.
Tak mau kehilangannya.
Selalu memujinya.
Selalu bersyukur diberi wanita sepertinya.
Selalu ingin dekat bersamanya.
Dan yang paling penting, selalu ingin merasakan tubuhnya.

Seriously?

Tubuh yang tak menarik. Body lurus seperti lidi.
Tubuh itu yang selalu aku inginkan?

Oh fuck!

Mungkin memang mustahil untuk percaya, tapi kenyataannya aku memang sangat tergila-gila pada tubuh itu sekarang.

Well, sepertinya bicaraku selalu terfokus soal sex, heh?
Jangan khawatir.
Aku mencintai Citra bukan hanya mencintai tubuhnya.
Oh come on, aku mulai mencintai tubuhnya setelah aku mencintai dirinya terlebih dahulu.
So, bisa dibilang aku mencintainya tulus dari hati terlebih dahulu, lalu barulah mencintai tubuhnya.

Ternyata hal itu bukan hanya terjadi padaku.
Dia juga begitu.
Well, kalian pasti tak percaya kalau aku bilang sekarang Citraku menjadi wanita yang agresif mengenai sex, right?

Ya, aku juga tak percaya.
Tapi itulah kenyataannya sekarang.
Dia bahkan seringkali memimpin permainan.
Dan seringkali membuatku berada di bawah kendalinya.

Bukankah itu bagus, right?
Ya, aku tau. Itu sebabnya kami sering melakukan kegiatan ranjang sekarang.

Bolehkah aku menyombongkan diri pada dunia, bahwa aku adalah pria paling beruntung di muka bumi ini mendapatkan istri sepertinya?
Well, kurasa boleh-boleh saja kan.

Citra yang awalnya tak berarti untukku, kini menjadi sangat berarti setelah dia menelusup masuk ke dalam relung hatiku, mengajarkanku merasakan lagi bagaimana rasanya jatuh cinta.
Bukan hanya itu saja, dia bahkan mengubah hidupku menjadi lebih baik dengan menghilangkan satu persatu kebiasaan burukku.
Mulai dari bangun tidur jadi lebih pagi, tak minum-minuman beralkohol saat makan, jika berbuat salah pada siapa pun langsung minta maaf, dan menghilangkan kebiasaanku yang suka pergi ke club malam.
Well, kurasa untuk yang terakhir itu aku benar-benar harus meninggalkannya selamanya.
Aku tak ingin mengulangi kejadian di mana aku meniduri wanita di club lagi.
Citra bilang, jika aku sampai melakukannya, dia akan langsung menggugat ceraiku.