Rasanya takdir begitu kejam, membuatku mencintai seseorang yang bahkan tak menginginkan kehadiranku. Kadang aku menyesal, namun seringkali aku bersyukur. Bersyukur karena sudah menciptakan perasaan ini. Rasanya luar biasa, membuatku akan selalu mencintai perasaan ini. Sama halnya bagaimana aku mencintaimu.
•Citra•
Devan
"Dia berhasil kabur. Sial, dia membuat adik kecilku kesakitan sebelum melarikan diri."
Aku mengernyit bingung mendengar suara Nino yang terengah-engah di telpon, seperti habis lari maraton.
Pria itu menghubungiku dan langsung menyampaikan hal barusan. Untuk sesaat aku tak mengerti apa yang dibicarakannya, namun otakku kemudian mencerna apa yang dikatakannya dan ingatanku memunculkan sosok Citra.Tidak salah lagi, yang dimaksud Nino melarikan diri itu pasti Citra.
But, aku masih tak paham. Mengapa Nino membahas tentang adik kecilnya juga?Jangan bilang kalau...
"Maksudmu Citra?"
Nino berdecak di ujung sana, "Tentu saja istrimu. Dia sudah melarikan diri entah ke mana, yang pasti aku tak ingin mengejarnya, tidak, karena dia sudah menendang adik kecilku."
"Mengapa dia menendang milikmu?"
"Tentu saja aku ingin menidurinya---"
"Brengsek!"
Umpatku cepat, mematikan panggilan Nino secara sepihak dan bangkit dari sofa, bergerak mengambil kunci mobil milikku yang tadi dibawa oleh supir, berniat untuk menjemput Citra.Fuck! Aku tak menyangka Nino akan bertindak sejauh ini.
Meniduri istriku?
Yang benar saja!
Shit, sekarang aku bahkan tak tau harus menjemput Citra ke mana.
Kuharap dia tak kenapa-napa.
🏢🏢🏢
Aku menjalankan mobil dengan kecepatan pelan menuju ke arah rumah Nino.
Aku terus mengetukkan jari-jariku ke setir mobil, berusaha untuk menenangkan diri sendiri lantaran terlalu khawatir pada gadis itu.Wait, khawatir?
Persetan! Aku tak peduli pada semua ego dan harga diriku, sekarang aku benar-benar mencemaskan keadaan Citra.
Yang benar saja Nino ingin menidurinya?
Dari awal ini memang salahku karena mau menerima perjanjian sialan yang ditawarkan Nino.
Aku hanya tak menyangka memberikan Citra berarti memerawaninya.Oh, yang benar saja Dev. Tentu saja begitu.
Dasar bodoh!Ke mana aku harus mencarinya sekarang?
Kalau gadis itu melarikan diri hanya dengan jalan kaki pasti dia masih berada tak terlalu jauh dari kediaman Nino sekarang.
Sial! Aku bahkan tak punya nomor hpnya untuk menghubunginya.
Seriously? Nomor telpon istriku sendiri bahkan aku tak punya.
Suami macam apa aku ini?Citra, ke mana kau sekarang?
Apa mungkin dia ke rumah temannya yang bernama Novel itu?
Mungkin saja. Gadis itu memang terlihat sangat dekat padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Wife ✔️ [TAMAT]
RomanceSILAHKAN BACA NEW VERSION CERITA INI DI STORIAL. 17+ Bijaklah dalam memilih bacaan! DON'T COPY MY STORY! Demi memenuhi keinginan sang Ibu, Devan terpaksa menikahi teman masa kecilnya, Citra Maura Adigara. Keinginan itu seperti sebuah mimpi buruk unt...