Mencoba mencari masalah pada Devan Alventino Lington? Sorry, hidupmu akan sia-sia setelahnya.
•Devan•
Gambar di mulmed : Nicky Stone (Bodyguard Devan.)
*Karena kemarin nggak ada yang berhasil jawab siapa yang ngehubungin Devan. Jd, nggak ada yg difollow deh😜.
Maaf atas keterlambatan updatenya, padahal aku janjinya kemarin, tp apalah daya aku ngerasa kurang bagus setelah ngetiknya. Jadi mau nggak mau aku ulang😩 maap yaa yg udah nungguin. Loveyouu💗*Author
Devan memperhatikan sekelilingnya. Pria bermanik sapphire itu baru saja sampai di rumah seseorang yang menghubunginya tadi. Dan saat ini ia tengah duduk di sebuah sofa berwarna merah yang terbuat dari kayu jati yang ada di ruang tamu.
Interior rumah milik seseorang yang dikunjunginya itu tampak begitu klasik, dengan banyak lukisan-lukisan berbagai aliran dipajang dari lorong depan menuju ke ruang tamu hingga ke ruang tamunya sendiri.
Ukuran ruang tamunya terbilang lumayan kecil ditambah dengan peralatan-peralatan lain seperti lemari dan tv yang jumlahnya lebih dari satu, serta telpon rumah berjumlah lebih dari satu pula yang memang ditempatkan khusus di sebuah lemari kaca yang Devan sendiri tak mengerti mengapa pemilik rumah ini mengoleksi barang tersebut. Jika dilihat dari bentuknya, mungkin saja itu adalah barang antik, begitulah pikir Devan.Rumah yang dikunjunginya itu terlihat sederhana dengan hanya memiliki dua lantai, namun juga cukup nyaman untuk ditinggali. Dengan dinding bercat putih pucat dan aroma harum yang sedikit menyengat entah berasal dari mana langsung memenuhi indera penciuman Devan sejak langkah pertama pria itu memasuki rumah ini.
"Maaf ya kalau aroma lavendernya terlalu kuat. Aku menaruh banyak bunga lavender di sebelah ruang tamu ini dan memasang pengharum beraroma lavender karena aku sangat tergila-gila pada bunga itu."
Devan mengangguk paham sambil ber oh ria di dalam hati. Rasa penasarannya akan sesuatu yang menyengat hidungnya daritadi ternyata berasal dari bunga lavender yang menjadi pengharum ruangan di rumah ini. Devan baru ingat, wangi harum tubuh Citra juga beraroma lavender. Namun aromanya tak sepekat milik rumah yang dikunjunginya saat ini.
"Jarang sekali seorang pria bisa menyukai bunga sepertimu."
Pria berkacamata minus yang duduk di sebelah Devan dengan sofa yang berlainan itu tergelak mendengar celetukan Devan barusan. "Benarkah? Tuan saja yang tak tau, banyak kok pria yang suka sama bunga di dunia ini. Bukan hanya wanita saja."
Devan mulai menekan tombol play pada rekaman di ponselnya, menaruh ponsel berwarna hitamnya itu di atas meja persegi panjang di hadapannya, "Terserah. Katakan, di mana Bossmu sekarang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Wife ✔️ [TAMAT]
RomansaSILAHKAN BACA NEW VERSION CERITA INI DI STORIAL. 17+ Bijaklah dalam memilih bacaan! DON'T COPY MY STORY! Demi memenuhi keinginan sang Ibu, Devan terpaksa menikahi teman masa kecilnya, Citra Maura Adigara. Keinginan itu seperti sebuah mimpi buruk unt...