Thirty : Torture

291K 8.7K 567
                                    

Semua orang bisa tua.

Tapi belum tentu semua orang bisa dewasa.

•Devan•

Happy Thirty Part guys!🎉🎊Gak kerasa ya MPW udah nyampe part 30 aja, tapi hubungan pemeran utama masih belum baik juga😅Makanya stay read terus sampe cerita ini tamat yaaa💗Biar tau gimana endingnya kehidupan Devan dan Citra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Thirty Part guys!🎉🎊
Gak kerasa ya MPW udah nyampe part 30 aja, tapi hubungan pemeran utama masih belum baik juga😅
Makanya stay read terus sampe cerita ini tamat yaaa💗
Biar tau gimana endingnya kehidupan Devan dan Citra.

Happy Read~


Gambar di Mulmed : Anton Heil.

Devan

Aku meneguk wine yang dicurahkan oleh Liam dengan tenang sembari memandangi pertunjukkan paling menyenangkan di sore hari ini.

Jeritan dan tangisan pilu yang dilontarkan Steffani sudah seperti nyanyian dari musik yang berputar kencang memenuhi ruangan.

"Dev..."
Panggilnya memanggilku dengan suara seksinya, diiringi jeritan kerasnya ketika Nick kembali memukulnya menggunakan pecut.

Jika biasanya aku akan suka dan langsung terbuai pada panggilan itu, sekarang malah sebaliknya, aku jadi jijik bahkan untuk mendengar suaranya.

Memang benar jika ada yang mengatakan benci dan cinta itu beda tipis.
Itu sebabnya kita tak boleh terlalu mencintai sesuatu yang tak pasti di dunia ini.
Begitu pun sebaliknya, kita tak boleh terlalu membenci apa pun yang ada di dunia ini.

Ya, sepertinya aku menjadi lebih bijak sekarang.

Tapi itu benar. Dan contoh nyatanya sudah terjadi padaku sekarang.

Kekasih yang sangat kupercaya dan sangat takut kehilangan dia, diam-diam ternyata menusukku dari belakang.
Beruntung, aku dilahirkan dengan otak yang cerdas.

So, sekarang beginilah jadinya.

Meskipun aku katakan kalau Steffani adalah wanita yang sangat menarik yang pernah kutemui. Namun jika dia berani macam-macam denganku tak peduli apa pun status wanita itu untukku. Aku tetap akan memberikannya hukuman.

Ya, hukuman. Mengenai hukuman, aku sudah memikirkan beberapa jenis permainan untuk sore hari ini.

Ah, rasanya sudah lama sekali aku tak menampilkan pertunjukkan di ruang bawah tanah ini.
Terakhir yang kuingat, sekitar lima bulan lalu, aku menyiksa seorang pria yang memiliki profesi sebagai pelukis. Dia punya kumis tipis dan cukup manis, hingga berhasil membuat adikku Sarah jatuh hati padanya. Kesalahannya waktu itu karena dia meminta adikku bersedia untuk dilukis dalam kondisi tubuh yang telanjang.

Tentu saja Sarah tak mau melakukannya. Tapi pria itu terus memaksanya berkali-kali dan menghubungi adikku setiap waktu lewat ponsel.

Awalnya Sarah tak ingin cerita mengenai kejadian yang menimpanya itu, dia tipe gadis yang tak ingin menyusahkan orang lain. Ya, walau nyatanya dia memang menyusahkan, tapi biar bagaimana pun aku tetap menyayanginya.

My Perfect Wife ✔️ [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang