Fake friends everywhere now.
Be careful.•Author•
Devan
Tak tak tak tak.
Aku membalikkan badan ketika suara hak dari higheels milik seseorang terdengar berjalan mendekat.
"Aku sudah siap, Dev."
Tubuhku mematung dengan kedua mata yang tak berkedip melihat pemandangan di hadapanku saat ini.Sial! Ini benar Citra 'kan?
Mengapa dia terlihat semakin cantik?
Oh God, apa yang baru saja kukatakan?
"Devan? Kita pergi sekarang?"
Pertanyaan Citra barusan berhasil membuyarkan lamunanku yang terpesona akan gadis yang malam ini mengenakan dress berwarna kuning itu. Meskipun dressnya terlihat sederhana, namun malam ini dia memakai make-up yang sedikit lebih tampak dari biasanya, dan rambutnya yang biasanya ia biarkan terurai lurus, kini digelung rapi ke atas dengan menyisakan sedikit rambut yang dicurly di bagian depan masing-masing sisi, dan bagian yang paling kusuka, bibir manisnya terlihat semakin merah merekah bak kuncup bunga mawar lantaran diberi lipstick berwarna merah menyala.
Aku sampai harus menelan ludah sendiri pada penampilan tak biasa yang ditunjukkan Citra malam ini.
Persetan pada harga diri, aku harus mengakui dia sangat cantik malam ini.Aku berdeham, "Ya, tentu saja kita pergi sekarang. Kau lama sekali, aku sudah menunggumu dari tadi."
"Maaf. Bagaimana penampilanku? Ini...tidak memalukan untuk dilihat orang-orang di pesta 'kan?"
Tentu saja tidak! Kau sangat cantik, sangat sangat berbeda dan aku sungguh suka itu!
"Penampilanmu sama seperti biasa, tapi tak akan membuatku malu, tenang saja."
See?
Harga diriku kembali menang.
Aku mengatakan apa yang tidak sesuai dengan yang ingin kukatakan.
Damn it!Dapat aku lihat dengan jelas Citra memaksakan senyumnya, mungkin dia kecewa pada respon yang kuberikan, ya itu pasti. "Baiklah, ayo kita berangkat."
ujarnya dan langsung menghampiri pintu mobil di sebelah pengemudi, mendudukkan diri di dalamnya.Aku yang melihat itu hanya bisa memaki diriku sendiri.
Bodohnya kau, Dev!
Seharusnya kau bersikap sedikit manis dengan membukakannya pintu mobil dan menyuruhnya masuk.
Bukannya malah membiarkannya melakukan itu sendiri.Sial!
Mau tak mau aku pun segera menyusulnya dengan masuk dan duduk di kursi pengemudi untuk kemudian segera menyalakan mesin mobil dan berjalan meninggalkan pekarangan rumah kami.🎁🎁🎁
"Oh shit!"
Aku mengumpat pelan ketika kakiku sudah berhasil memasuki kediaman milik Nino yang sudah dihadiri banyak tamu dan juga dihiasi dengan dekorasi ulang tahun yang cukup mewah.
"Ada apa, Dev?"
Citra yang sejak keluar dari mobil tadi sudah kugandeng sampai sekarang, menaikkan satu alisnya bingung saat mendengar umpatan yang terlontar dari mulutku barusan."Aku lupa membeli kadonya."
"Apa? Kenapa---" Aku sontak menutup mulut Citra agar gadis itu tak berteriak seperti barusan lagi dan menyadarkannya bahwa kami sedang berada di keramaian.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Wife ✔️ [TAMAT]
RomansaSILAHKAN BACA NEW VERSION CERITA INI DI STORIAL. 17+ Bijaklah dalam memilih bacaan! DON'T COPY MY STORY! Demi memenuhi keinginan sang Ibu, Devan terpaksa menikahi teman masa kecilnya, Citra Maura Adigara. Keinginan itu seperti sebuah mimpi buruk unt...