Fifteen : Birthday Party?

310K 9.2K 597
                                    

Touch mine. Hell you get!

•Devan•

Author

Devan tersenyum puas mengamati pemandangan di depannya sekarang, di mana keempat bodyguardnya tengah melakukan serangan bertubi-tubi pada Rick, membuat wajah laki-laki berambut hitam tersebut hampir tak berbentuk dan bisa dipastikan sakit mendera di sekujur tubuhnya yang lebam dan berdarah.

Drrrttt drrrttt drrttt

Devan mengernyit sebelum akhirnya merogoh ponselnya yang bergetar di saku celana.

"Ada apa?"

"Mengapa kau sudah lama tak ke sini? Lolita merindukanmu, kau tau? Jika kau tak menginginkannya, maka aku yang akan mengajaknya bermain malam ini."

Devan memutar bola mata malas. Ternyata Nino, sahabatnya itu menelpon hanya karena Lolita merindukannya?

Apa pedulinya dia pada wanita itu?
Memang, Devan akui wanita itu paling menarik di antara yang lainnya di club yang sering ia kunjungi, dan bahkan ia pun sering bermain bersama Lolita.

Tapi untuk saat ini, Devan sedang tidak mood untuk melakukan sex.
Di pikirannya sekarang hanya ada bayangan ingin menghabisi nyawa Rick.

"Whatever! I don't care."

Terdengar decakan kesal di seberang sana, Devan tau jika Nino menginginkan sesuatu pasti lelaki itu akan berusaha mendapatkannya dengan cara apa pun.

Ya, termasuk menyuruh Devan untuk datang ke sana menemuinya.

"Memangnya kau di mana sekarang, Dev? Mentang-mentang sudah punya istri, kau jadi betah di rumah, hm?"

Mata Devan memandangi Rick yang berada tepat di depannya sedang terjatuh akibat tinjuan-tinjuan keras dari para bodyguardnya. Langsung saja ketika pria bermanik emerald itu jatuh bersamaan dengan kursinya, keempat bodyguard Devan segera menendang kepala dan sekujur tubuh Rick tanpa ampun menimbulkan decakan kagum dari Devan sendiri lantaran para bodyguardnya itu selalu melakukan tugas sesuai kemauannya.

"Aku tidak berada di rumah, dan lagi tak sedang bersama istriku. Aku sedang sibuk, so jangan ganggu aku."

"Oh kau benar-benar menyebalkan, Dev! Ke sinilah sekarang, sebenarnya ada suatu hal yang ingin diberitahukan Lolita padamu---"

"Aku tak peduli padanya, oke?Berhenti menggangguku, Nino, aku benar-benar sibuk saat ini."

"Baiklah, baiklah, kau terlalu sibuk sampai tak ingin mendengar kabar penting dari Lolita. Dia hamil anakmu, Dev."

"Apa---Brengsek!"
Devan ingin sekali membanting ponselnya dan meremukkan benda pipih itu sekarang ketika Nino mematikan panggilannya secara sepihak, seolah ingin membuatnya penasaran.

Lolita hamil?

Hamil anaknya?

Seriously?

Tidak! Devan sangat yakin jika ini hanya akal-akalan Nino saja agar dirinya menemui pria itu di club.
Setiap dia bermain dengan perempuan mana pun dia tak lupa mengenakan pengaman. Ya, selain karena tak ingin bertanggung jawab pada para wanita itu, Devan juga sebenarnya tak begitu tertarik pada perempuan-perempuan yang pernah ditidurinya.

Namun, berbeda lagi jika itu bersama Steffani.
Alasannya untuk Steffani tentu saja karena dia belum siap untuk menjadi seorang ayah meskipun dia sangat mencintai kekasihnya itu.

My Perfect Wife ✔️ [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang