I love you. You love her. That doesn't mean we can't be together, right?
•Citra•
Author
"Kau sudah pulang?"
Devan hanya diam sambil menatap lurus pada Citra yang kini tersenyum manis menyambutnya pulang di depan pintu utama.Pria tampan itu tak berniat sedikit pun untuk menyahut pertanyaan istrinya, dia hanya tak habis pikir mengapa gadis cantik di depannya itu selalu menanyakan pertanyaan bodoh yang sama setiap harinya saat dia pulang dari kantor.
Alhasil lantaran tak mendapat jawaban dari sang suami, Citra untuk selanjutnya segera bergerak membuka sepatu milik Devan dan menaruhnya di rak sepatu.
Gadis itu sedikit merasa kecewa karena tak biasanya Devan jadi pendiam seperti ini.
Biasanya lelaki bermata sapphire tersebut akan menjawab pertanyaannya meskipun menjawab dengan nada ketus dan dingin.Citra terus memikirkannya sembari menatap punggung suaminya dan terus berjalan mengekori langkah Devan.
Padahal dia ingin membicarakan banyak hal pada Devan hari ini."Aku sudah membeli pakaian untuk malam ini."
Citra bersuara lagi, berharap kali ini Devan mau menyahutnya.
Namun nihil, pemuda yang tengah berjalan di depannya itu masih setia membungkam mulutnya, membuat Citra harus mendesah kecewa.
"Dev, aku ingin menunjukkan dress yang kubeli tadi padamu, ya maksudku aku hanya minta pendapatmu apakah dress yang kubeli bagus atau tidak."
"Hm, nanti saja."
Akhirnya pria tampan di depan Citra itu membalas ucapannya juga, meskipun hanya singkat. Tapi sangat berarti untuk Citra."Begitu. Jam berapa kita akan pergi ke pestanya, Dev?"
Citra menghentikan langkahnya ketika Devan di depan tiba-tiba menghentikan kakinya.
Pria berambut coklat keemasan itu membalikkan badan dan memandangi Citra dengan tatapan intens, membuat Citra sedikit kebingungan, "Kau banyak bicara hari ini. Ada apa? Kau ingin bercinta denganku?"Kedua mata Citra sontak membulat diikuti kedua pipinya yang merona merah ketika mendengar penuturan Devan barusan. "Ti-tidak kok! Tentu saja tidak begitu, Dev. Aku hanya mau menunjukkan dress yang kubeli padamu, tapi kau mendadak berubah jadi lebih pendiam hari ini."
Devan mendesah, "Aku sedang banyak masalah, so aku tidak mood untuk bicara."
Dahi Citra berkerut mendengarnya, "Masalah apa? Maaf tapi, kau bisa menceritakannya padaku jika mau, Dev. Barangkali aku bisa membantu."
"Tak perlu. Aku ingin mandi sekarang."
"Kalau begitu biarkan aku mandi bersamamu dan kau ceritakan semua masalahmu, deal?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Wife ✔️ [TAMAT]
RomanceSILAHKAN BACA NEW VERSION CERITA INI DI STORIAL. 17+ Bijaklah dalam memilih bacaan! DON'T COPY MY STORY! Demi memenuhi keinginan sang Ibu, Devan terpaksa menikahi teman masa kecilnya, Citra Maura Adigara. Keinginan itu seperti sebuah mimpi buruk unt...