Your body is my opium.
•Devan•
Author
Citra membuka handuk yang dikenakannya secara perlahan sambil menahan malu memasuki bathtub berisi air di depannya.
Devan menyeringai, suhu tubuhnya berubah jadi panas saat sang istri sudah memasuki bathtub, bergabung bersamanya.
Matanya bahkan sedari tadi tak lepas mengamati pergerakan sang istri lantaran wajah merah padam milik Citra dan tubuh gadis itu yang hanya mengenakan cd dan bra berhasil mengalihkan perhatiannya."J-jangan melihatku seperti itu terus!"
Citra bersungut, menutup wajahnya yang memerah menggunakan kedua tangan.Devan yang melihat itu hanya bisa terkekeh geli pada tingkah laku sang istri.
Membuat keinginannya untuk menelanjangi sang istri semakin kuat."Memangnya salah kalau aku memperhatikan istriku secara intens?"
"Aku malu, bodoh!"
Bentak Citra, masih menyembunyikan wajah meronanya.
Meskipun dia dan Devan sudah pernah dalam posisi seperti ini---mandi berdua di dalam bathtub--- namun jantungnya masih saja bergemuruh hebat diikuti rasa malu luar biasa yang kini menyerangnya.Devan menyingkirkan kedua tangan Citra dari wajah gadis itu dengan perlahan sambil memasang wajah serius, "Aku ingin menyentuhmu. Boleh?"
Citra terdiam, matanya menatap lekat iris sapphire milik Devan, seolah terbius akan tatapan suaminya.
Karena tak mendapat jawaban apa pun dari sang istri, Devan bergerak memajukan wajahnya, mempersempit jarak di antara mereka hingga akhirnya kedua bibir itu saling bertemu.
Awalnya hanya sebuah cumbuan biasa, lama kelamaan cumbuan itu berubah jadi lumatan yang menimbulkan sensasi panas pada keduanya.
Devan menggigit, menghisap, mengulum, sampai menarik lidah milik Citra yang kini juga mulai aktif membalas pagutan darinya.Pagutan itu baru terhenti saat keduanya sama-sama merasakan oksigen mereka mulai menipis.
Kehduanya saling menatap satu sama lain sambil mengatur napas mereka yang terengah, menyebabkan kedua napas itu saling beradu.
Devan kemudian bergerak menyampirkan rambut sang istri ke telinga, mengelus pipi istrinya menggunakan jari jempol, "Aku ingin melakukannya. Jika kau mengizinkan."Citra masih menatap mata suaminya beberapa saat sebelum akhirnya mengangguk, jantungnya serasa akan copot dari tempatnya diikuti dengan tubuhnya yang meremang, lantaran merasakan tangan Devan yang saat ini sudah bergerak di atas payudaranya yang masih terbungkus bra.
Padahal suaminya hanya meletakkan tangan ke payudara miliknya, namun entah mengapa hal itu sudah berhasil membuat bulu kuduknya merinding, seolah ada getaran aneh di tubuhnya yang menginginkan lebih atas sentuhan Devan barusan.
Devan lalu menurunkan kepalanya ke arah leher Citra, mengecup, menjilat, bahkan menggigit, memberi kissmark di sana, mengklaim secara tak langsung kalau Citra hanyalah miliknya seorang.
Devan dapat mendengar lenguhan pelan dari sang istri ketika dia terus memberi kissmark di seluruh penjuru leher gadis itu.
Sudah berpengalaman dalam urusan sex, membuatnya mengerti titik-titik mana saja yang menjadi titik sensitif para perempuan.
Well, apa dia harus dipuji dalam hal ini? Entahlah. Tapi melihat respon sang istri atas sentuhannya, sepertinya dia sudah tau jawabannya.Selesai pada urusannya di sana, Devan segera menurunkan kepalanya ke arah dua gundukan milik Citra yang sempat disentuhnya tadi. Ia sempat mendongak untuk melihat bagaimana keadaan wajah sang istri yang ternyata kini tampak menikmati sentuhannya meski dalam keadaan wajah masih merona merah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Wife ✔️ [TAMAT]
RomanceSILAHKAN BACA NEW VERSION CERITA INI DI STORIAL. 17+ Bijaklah dalam memilih bacaan! DON'T COPY MY STORY! Demi memenuhi keinginan sang Ibu, Devan terpaksa menikahi teman masa kecilnya, Citra Maura Adigara. Keinginan itu seperti sebuah mimpi buruk unt...