Can i hope you will love me too?
•Citra•
Devan
"Ah...oh...fuck me harder, Baby! Faster faster!"
Aku mengernyitkan dahi tatkala telingaku menangkap desahan seorang wanita saat aku membuka pintu utama rumahku.
Karena penasaran, aku segera melangkahkan kaki dengan cepat memasuki kediamanku mencari sumber suara tersebut berasal.
Apa itu suara desahan Citra?
Ah, tak mungkin. Ini sudah pukul setengah satu subuh, mana mungkin gadis itu masih terbangun dan lagi melakukan sex di subuh buta begini.
And... Dia akan melakukannya bersama siapa juga?Aku menaikkan satu alis bingung ketika di depan mataku kini terdapat Citra yang tengah menutup kedua telinganya menggunakan bantal dengan dvd menyala menampilkan film dewasa di depannya.
Seriously?
Gadis itu menonton film dewasa di jam segini?
Aku melangkah mendekatinya yang sedang menyembunyikan kepalanya di sofa dengan kedua telinga ditutup menggunakan bantal.
"Apa kau baru saja ketahuan menonton film dewasa, heh?"
Citra yang rupanya sedari tadi tak menyadari kedatanganku membulatkan kedua matanya untuk kemudian meloncat dari atas sofa dan segera mematikan dvd yang masih memutar film dewasa tadi.Gadis itu terlihat gelagapan dan terus mengibaskan tangannya memberi isyarat seolah apa yang baru saja kulihat tidaklah sesuai dengan fakta.
"Bu-bukan begitu, Dev! Kau salah paham, oke? A-aku aku tidak menontonnya, sumpah! Maksudku, aku-aku sebenarnya tadi ingin menonton film horror yang baru saja kubeli tadi siang selagi menunggumu pulang, ta-tapi aku tak tau mengapa yang keluar adalah film itu! Sungguh Dev, ini tak seperti yang kau pikirkan."
Aku melangkah menghampirinya dengan memasang senyum miring, "Begitukah? Tapi sayangnya aku tak percaya."
Citra tampak semakin gelagapan ketika kini tubuhku sudah mulai mendekat padanya, alhasil gadis itu memundurkan langkah hingga punggungnya menabrak dinding di belakang, membuatnya tak bisa mundur lagi untuk menghindariku, "Kumohon percayalah. Aku bersungguh-sungguh Dev, ka-kau bisa melihat bungkus kasetnya jika kau tak percaya!"
Aku semakin melebarkan senyum menggoda, entah kenapa setiap kali mengganggu gadis ini membuat perasaanku jadi senang.
Tubuhku dan tubuh Citra sudah sangat dekat sekarang, dapat kurasakan nafas gadis itu yang memburu menerpa kulitku.
Sebelah tanganku kini menempel di dinding sisi kepala Citra dan sebelahnya lagi kini bergerak menyingkirkan rambutnya dan mendekatkan bibirku ke telinganya, "Jika kau benar-benar ingin melakukan itu, kenapa tak mengajakku saja? Kenapa juga harus menonton filmnya dan memasukkan jarimu sendiri? Percayalah, jarimu bahkan tak ada apa-apanya dibanding milikku.""Sudah kubilang kalau kau salah paham, Dev! Mana mungkin aku melakukan hal itu, kau tau aku, bukan?"
Sahut Citra cepat dengan sedikit emosi di suaranya, yang membuatku semakin ingin untuk menggodanya lagi dan lagi.Tentu saja aku tau kau, Citra.
Kau bukan gadis yang seperti itu.
Aku bahkan percaya dengan apa yang kau katakan, tapi yah menggodamu sungguh menyenangkan.
Sorry, wife.
"Benarkah? Memang sulit mempercayai kata-katamu ketika aku melihat sendiri kau yang menyetel dvd itu. Percayalah, wife, aku akan langsung membawamu ke kamar kita jika kau benar-benar menginginkannya sekarang."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Wife ✔️ [TAMAT]
RomansaSILAHKAN BACA NEW VERSION CERITA INI DI STORIAL. 17+ Bijaklah dalam memilih bacaan! DON'T COPY MY STORY! Demi memenuhi keinginan sang Ibu, Devan terpaksa menikahi teman masa kecilnya, Citra Maura Adigara. Keinginan itu seperti sebuah mimpi buruk unt...