Udara malam dan hembusan angin dingin musim semi mulai menusuk tubuh, Clara menarik cardigannya agar menutupi lebih rapat tubuhnya. Sesekali ia menggosokan kedua telapak tangannya agar ia sedikit merasa hangat. Langit sudah gelap dan jam sudah menunjukan jam setengah sepuluh malam. Jalanan sepanjang jalan utama Akihabara sudah nampak sepi dan toko-toko sudah mulai bersiap untuk tutup.
Clara masih bertahan berjalan mengikuti Nathan yang sudah terlihat frustasi. Sudah sekitar tiga jam mereka berkeliling toko mainan dan pria itu tidak menemukan gundam titipan yang ia cari. Clara menatap punggung pria yang nampaknya sudah menyerah, meski pria itu tidak berkata-kata tetapi Clara tahu Nathan berjalan menuju stasiun Metro.
Nathan dan Clara berjalan masuk dan menuruni anak tangga menuju stasiun kereta yang berada dibawah tanah itu. Clara merasa nyaman karena suhu didalam stasiun metro lebih hangat dibandingkan suhu diluar ruangan.
"Kamu mau kemana?" Tanya Clara sambil menempelkan kartu pasmo pada mesin masuk.
"Pulang" jawab Nathan singkat. Ia sedang tidak memiliki mood yang baik setelah apa yang dialaminya hari ini. Ia merasa sangat lelah.
"Nggak nyari gundam lagi?" Tanya Clara sambil berjalan mengimbangi langkah Nathan sehingga sekarang mereka berjalan berdampingan.
"Sudah malam, tokonya juga sudah pada tutup. Lain kali saja. Lagipula aku sudah pegal." Jelas Nathan
"Oh..." gadis itu mengangguk pelan.
"Memang kamu berharap aku akan pergi kemana?" Tanya Nathan.
"Tidak...maksudku, aku kira kau masih ingin mencari gundam itu sampai dapat."
"Aku sudah berusaha mencarinya hampir disemua toko disepanjang akihabara. Aku rasa usahaku sudah maksimal. Lagipula ini bukan barang yang sangat penting. Aku masih bisa mencarinya lain hari."
"Baiklah" gumam Clara sambil menganggukan kepalanya pelan.
"Kamu tidak capek?"
"Tidak. Sama sekali tidak. Aku sangat menikmati perjalanan hari ini."
"Kita sudah berjalan kaki lebih dari sembilan jam hari ini dan aku tidak mendengar keluhan apapun, untuk ukuran cewek, kakimu kuat juga." Puji Nathan sambil menatap gadis yang kini berjalan disebelahnya, rupanya Nathan sudah mulai terbiasa dengan kehadiran gadis itu.
"Sudah kubilang, aku hanya akan mengikuti kemana kamu pergi tanpa menggangu, mengikuti kamu adalah kemauanku. Aku tak punya alasan untuk mengeluh."
Nathan berhenti sejenak didepan papan informasi rute kereta untuk memastikan ia menaiki kereta dengan arah yang benar. Sedangkan Clara berdiri disebelah Nathan, ia juga menatap papan itu sambil mengamati dan mempelajari rute kembali menuju Shibuya. Ia menempelkan jari telunjuknya pada peta yang terbilang rumit itu untuk menandai stasiun yang harus dilaluinya.
"Sudah malam, hotelmu didaerah mana?" Tanya Nathan sambil menoleh kearah gadis yang sedang sibuk disebelahnya.
"Shibuya." Jawabnya singkat.
"Kita beda arah, kamu tau jalan pulang kan?"
"Iya. Aku bisa kembali ke hotel menggunakan google maps."
"Baiklah kalau begitu."
"Terima kasih atas hari ini." Kata Clara sambil tersenyum, ia merasa senang dan sangat berterima kasih pada pria disebelahnya yang bersedia direpotkan itu. Ia sama sekali tidak menyesali keputusannya untuk mengikuti pria itu. Ia merasa ide gilanya kali ini berhasil. Berhasil membuat satu hari ini terasa lebih menyenangkan.
"Well, nampaknya kita harus berpisah disini. Aku harap kau bisa menikmati sisa harimu dengan baik. Banyak tempat dan hal yang bisa kau lakukan di tokyo. So, have fun." Kata Nathan sambil memberi pesan untuk gadis aneh yang mau mengikutinya sepanjang hari ini.
"Iya. Terima kasih. Maaf sudah merepotkan."
"Oh iya. jangan pernah meminta orang asing seperti kamu meminta padaku untuk mengikutiku. Tidak semua orang itu baik."
"Jadi secara nggak langsung kamu mau bilang kalau kamu orang baik?" Tanya Clara sambil menaikkan sebelah alisnya.
"Bukan begitu. Tapi memang aku orang baik sih. Kalau aku tidak baik aku mungkin sudah melaporkan kamu ke polisi atas tuduhan menguntit."
"Iya, iya, aku tahu. Tenang aja, aku hanya meminta ini padamu saja."
Tiba-tiba suasana menjadi hening dan canggung.
"Kalau begitu, sampai jumpa." Nathan tersenyum tipis sambil melambaikan tangan dan berjalan pergi. Clara membalas lambaian tangan Nathan, dan melihat punggung pria itu menjauh hingga ia hilang dari pandangan mata Clara.
Perasahan sepi dan hampa kembali menghinggapi gadis itu, ia tidak bisa mendeskripsikan perasaan itu, yang jelas ia tidak menyukainya. Ia mendesah, kemudian mulai melangkah dengan langkah yang berat menuju kereta yang akan membawanya kembali menuju Shibuya. Pada akhirnya ia seorang diri lagi.
***
Clara berdiri dibelakang garis batas menunggu kereta yang baru akan datang tiga menit lagi. Ia menatap sekelilingnya, sepi sangat berbeda dengan suasana stasiun pada pagi hari. Hanya ada beberapa orang yang berdiri menunggu kereta yang sama dengannya.
Gadis itu menasukan tangan kanannya kedalam saku celana untuk mengambil ponselnya. Saat ia menarik ponselnya keluar dari saku tiba-tiba ada sesuatu yang ikut terambil dan terjatuh kelantai. Ia berjongkok mengambil benda itu dan ternyata itu adalah gantungan kunci Pikachu yang diberikan oleh Nathan padanya. Ia menatap gantungan itu sambil tersenyum seolah teringat kejadian yang dialaminya hari ini.
Ia melepaskan tas ransel yang nenempel dipundaknya. Gadis itu berusaha memasang gantungan kunci itu pada salah satu resleting tasnya, setelah gantungan Pikachu itu dengan sempurna terpasang disana, ia tersenyum senang.
***
Nathan keluar dari kamar mandi hotelnya dengan handuk yang masih tergantung di bahunya. Ia berjalan menuju tempat tidurnya dan mengambil ponselnya yang tergeletak diatas tempat tidurnya.
Hei, apa yang sedang kamu lakukan? Sepertinya hari ini kamu sibuk sekali sampai tidak sempat mengabariku -Vina
Maaf, hari ini aku sibuk mencari gundam titipan Niko keliling Akihabara. Aku baru kembali ke hotel. How's your day? -Nathan
Membosankan. Aku menunggu kabar darimu sepanjang hari ini. Jadi, kamu sudah mendapatkan titipan Niko? - Vina
Well, kamu sudah mendapatkan kabar dariku sekarang, jadi sudah tidak bosan lagi, kan? Belum, aku akan mencarinya lagi nanti.-Nathan
Aku merindukanmu, apakah aku boleh meneleponmu sekarang? - Vina
Not now, aku lelah dan ingin tidur sekarang. Lagipula di Tokyo sudah hampir jam 12 malam. Next time, ok? - Nathan
Ok, good nite. Sleep well - Vina
Nathan meletakan ponselnya diatas nakas disamping tempat tidurnya dan segera bersiap untuk naik keatas tempat tidur untuk beristirahat, namun sebelumnya ia berjalan menuju jendela untuk menutup tirai yang terbuka. Sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk ia menatap jendela, memandang jauh keluar menatap pemandangan shinjuku malam hari, sudah tiga hari berturut-turut ia berdiri sambil memandangi pemandangan yang sama. Ia menghela napas dan terdiam sejenak.
"Apa gadis itu kembali ke hotel dengan selamat?" Gumamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tokyo Travelgram [completed]
RomansaNathanael Pratama Romano sangat menyukai travelling seorang diri. Menelusuri tempat-tempat baru yang belum pernah dia kunjungi di muka bumi ini. Mengamati kehidupan manusia yang berbeda disetiap tempat dalam sudut pandang yang berbeda, dan mengabadi...