(2) Tugas Kelompok

5.5K 148 3
                                    

Hai aku kembali
Ok langsung aja keceritanya
Dan maaf kalau banyak typo

Versi baru

***

Alvin Pov

Gue bangun saat alarm gue berbunyi, saat gue lihat jamnya, ternyata udah jam enam. Gue kesiangan bro... gue tadi ketiduran setelah sholat subuh.
Gue langsung bergegas ke kamar mandi untuk bersiap ke sekolah karena jam sudah sangat mepet. Tidak lama gue bersiap, biasalah cowok. Setelah itu gue turun ke bawah untuk sarapan.

"Pagi, Pa, Ma," sapa gue kepada bonyok gue.

"Pagi juga, Vin. Sarapan dulu," kata mama.

"Alvin makan roti aja, Ma. Udah nggak keburu," balas gue.

"Pelan-pelan, Vin makannya," peringatan papa gue.

"Iya, Pa," balas gue.

"Kenapa jam segini baru turun?" tanya mama.

"Kesiangan, Ma," balas Gue.

"Makanya kalau habis sholat subuh jangan tidur lagi," nasihat mama.

"Iya, Ma. Tadi Alvin ketiduran," balas gue.

Setelah itu gue pamit berangkat ke sekolah udah pukul tujuh kurang sepuluh menit. Padahal dari rumah ke sekolahan membutuhkan waktu kira-kira lima belas menit dengan kecepatan sedang.

"Assalamuallaikum, Ma, Pa, Alvin berangkat," pamit gue sambil mencium punggung tangan orang tua gue.

"Wa'alaikumussallam," balas mama sama papa.

Kalau kalian tanya di mana kakak gue, jawabannya adalah dia tinggal sendiri sama keluarga kecilnya. Jadi di rumah gue Cuma ada gue dan mama-papa, walau sesekali kakak gue berkunjung ke sini sama istri dan anaknya.

Gue mengendarai motor ke sekolah dengan kecepatan rata-rata, kadang juga diatas rata-rata karena takut terlambat.

Tidak lama akhirnya gue sampai di SMA Upra. Sekolah milik Papa gue yang katanya dibantu sama sahabatnya. Di sekolah ini gue lebih memilih untuk tutup mulut dan tidak memamerkan kalau di sini gue adalah anak dari pemilik sekolahan, status gue itu yang tahu hanya kepala sekolah, beberapa guru, dan sahabat satu-satunnya gue.

Nama sahabat gue adalah Brian Dewantara, sahabat gue dari masa kecil yang selalu memberi nasihat buat gue. Umur gue sama dia memang cuma berjarak kurang lebih delapan bulan, tapi cara berpikirnya sudah sangat dewasa.

Gue turun dari motor dan berjalan menuju kelas dengan langkah terburu-buru karena bel sekolah sudah berbunyi kira-kira dua menit yang lalu, saat hampir sampai di depan kelas, gue melihat cewek yang terlihat mencari sesatu tanpa melihat sekitar, sampai dimana dia kepentok tiang di depannya dan yang buat gue nahan ketawa adalah cewek itu menggerutu kepada tiang yang sudah dia tahu tidak akan menjawabnya.

"Lucu," batin gue.

Setelah cewek itu pergi gue kembali melanjutkan langkah gue menuju kelas.

Gue sampai di depan kelas dan ini adalah hari keberuntungan gue karena di kelas gue belum ada guru yang masuk, biasanya kalau tahun ajaran baru seperti ini wali kelas selalu datang dan memperkenalkan diri. Tapi mungkin saja wali kelas gue ada keperluan.

Gue masuk ke dalam kelas dan menuju kursi sebelah Brian. Gue duduk santai sambil mendengarkan musik. Tidak lama ada seorang guru masuk.

"Selamat pagi semua, hari ini kalian kedatangan murid baru dari SMA Mulia, Cafina silakan masuk," kata Bu Vanesa.

Alca || SelesaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang