Selamat membaca 🤗
•Versi Baru•
*****
Keesokan harinya, seperti biasa Caca bangun pukul lima pagi dan melaksanakan sholat subuh di kamarnya, setelah itu dia mandi dan mengganti baju santai untuk joging keliling komplek, setelah beres Caca turun ke bawah untuk sarapan walau hanya mengganjal perutnya dengan susu.
Di meja makan hanya ada Ayah dan Bundanya, Andra belum ada di meja makan.
"Pagi, Ayah. Pagi Bunda," sapa Caca.
"Pagi,Ca," balas Putra dan Putri.
"Yah, Bun. Kakak mana, kok nggak kelihatan?" tanya Caca.
"Kayaknya kakak kamu belum bangun deh,Ca," jawab Putri.
"Yah padahal pengen banget Caca ajak joging,” balas Caca kecewa.
"Coba kamu bangunin sana, Ca,” kata Putri.
"Sipa, Bun,” balas Caca dengan meninggalkan meja makan dan menuju kamar kakaknya.
Di depan pintu kamar kakanya Caca mengetok pintu itu.
Tok...tok...tok
"Kak bangun,” teriak Caca keras, walau itu hanya untuk Caca nggak untuk semua karena suara Caca itu pelan walaupun teriak.
Tidak ada jawaban dari dalam Caca akhirnya memegang knop pintu kamar dan mencoba membuka pintu, ternyata pintu kamar kakaknya tidak terkunci, Caca langsung masuk dan membangunkan kakaknya yang masih nyenyak dalam tidurnya.
"Kak, bangun ayo joging," kata Caca sambil menggoyangkan badan kakaknya.
Tidak ada respon dari kakaknya, akhirnya Caca melakukan dengan cara meneriaki kakaknya.
"Kak Andra bangun....," teriak Caca tepat di kuping kakaknya.
"Apa, Dek?” gerutu Andra dengan menarik selimut untuk menutupi badanya dari kaki sampai kepala.
"Kak, ayo jogging," ajak Caca.
Tapi tak disahuti oleh kakaknya."Ya udah deh, Kak. Caca joging sendiri aja dan kamu ditungguin bunda buat sarapan," kata Caca.
"Hmm," hanya deheman dari Andra untuk menjawab kata-kata Caca.
Akhirnya Caca keluar dari kamar kakaknya dan menuju meja makan untuk makan satu lembar roti dan satu gelas susu untuk mengganjal perutnya yang kosong.
"Kakakmu mana, Ca?" tanya Putri.
"Nggak mau bangun, Bun," jawab Caca.
Setelah itu Caca pamit kepada ayah dan bundanya untuk pergi joging.
"Ayah, Bunda. Caca pergi joging dulu ya," pamit Caca.
"Iya, hati-hati,” balas Putri.
"Hati-hati, Ca," sambung Putra.
"Assalamuallaikum," salam Caca dengan mencium punggung tangan kedua orang tuanya.
"Waalikumusalam," balas Putra dan Putri.
Caca memutuskan joging keliling komplek dan beristirahat di taman komplek, yang membatasi dua komplek berbeda.
Di taman banyak sekali orang yang sedang bermain, duduk, joging, bersepeda dan lainnya. Saat sedikit merasa lelah, Caca duduk di salah satu bangku taman, dia memperhatikan orang-orang yang sibuk dengan urusan pagi mereka dan tujuan mereka pergi ke taman. nerasa cukup untuk hari ini, Caca pulang ke rumah, sebelum ke rumah Caca mampir ke Supermarket untuk membeli susu kotak kesukaannya, setelah itu dia pulang ke rumah.
Sampai di rumah Caca tidak menemukan ayah dan bundanya, Caca masa bodo dan langsung menaiki tangga untuk menuju kamarnya, tapi saat ingin membuka pintu kamar Caca melihat kakaknya yang baru keluar dari kamar dan menanyakan keberadaan ayah dan bundanya.
"Kak, ayah sama bunda di mana?" tanya Caca.
"Ayah sama bunda lagi keluar berdua katanya mau pacaran dulu," jawab Andra.
"Oo,” balas Caca.
"Terus kakak mau ke mana?" tanya Caca.
"Gue mau keluar dulu, kamu di rumah hati-hati dan jangan macem-macem,” jawab Andra.
"Nggak macem-macem kok, Kak. Cuma satu macem aja,” balas Caca dengan cengirannya.
"Heh," kata Andra.
"Eh kak, kakak keluar mau ke mana?" tanya Caca.
"Kepo ya," jawab Andra.
"Ishh, oh ya ya ya, pasti mau ketemu sama kak Vanesa, ‘kan," goda Caca.
"Hmm, kakak pergi dulu." kata Andra.
"Ok, hati-hati di jalan, semoga sukses," balas Caca.
Setelah itu Andra turun ke bawah dan Caca masuk ke dalam kamar.****
Halo semua :)
Gimana kabarnya?
Sehat, 'kan?Jangan lupa vote dan coment ya
Terima kasih
Sukoharjo
Revisi : 20/07/2020

KAMU SEDANG MEMBACA
Alca || Selesai
Fiksi Remaja•Versi baru• Berawal dari ketidak sengajaan untuk saling mengenal satu sama lain. Kemudian terjadi suatu kesalah pahaman yang diciptakan oleh seseorang yang sangat membencinya, sampai dimana kenyataan menamparnya dan terbit suatu rasa asing yang men...