(16) Berhasil?

2.6K 93 3
                                    

Selamat membaca

Versi baru

***

Alvin langsung menghadap Caca dan dia mengatakan

"Maksud, Lo apa, Ca?" tanya Alvin sedikit emosi.

"Untuk story dan akun, Lo. Itu gue sama sekali nggak tahu dan untuk foto gue nampar Talia itu, gue nggak ada maksud apa-apa, emang gue tadi mau nampar dia, tapi gue urungkan dan dia yang mulai duluan,"  jawab Caca dengan santai.

"Lo, tadi yang mulai duluan, Lo ngata-ngatain gue, terus sekarang, Lo nyalahin gue...hiks, terus dengan seenaknya Lo jelek-jelekin gue di story lo," sahut Talia dengan mengeluarkan air mata buayanya lagi.

"Nggak usah memutar balikkan fakta deh, Tal. Dan asal Lo tahu gue dari tadi sama sekali belum pegang Hp apalagi buka instagram," kata Caca yang mulai emosi.

"Gue nhgak habis fikir sama, Lo ya, Ca. Gue nggak permasalahin kalau Lo jelek-jelekin Talia, tapi jangan pakai nama orang juga, gue dari dulu jaga akun instagram gue baik-baik dan dengan seenak jidat, Lo gunain itu buat maki-maki teman lo sendiri," kata Alvin lagi.

"Vin, gue sama sekali nggak tahu, dan emang dari dulu, Lo mikir apa?" tanya Caca.

"GUE KIRA, LO CEWEK BAIK-BAIK, TAPI TERNYATA DI BALIK SIFAT LO YANG BAIK ITU, LO LICIK," bentak Alvin yang membuat Caca kaget dan air mata yang hampir keluar.

"Gue gak seper-," belum sempat Caca menyelesaikan perkataan Alvin sudah membentaknya lagi.

"MAU NGOMONG APA LAGI HAH?, MAU NGOMONG KALAU LO NGGAK SEPERTI YANG GUE PIKIRIN GITU," bentak Alvin.

Hanya air mata yang menjawab bentakan Alvin.

"HAPUS AIR MATA PALSU, LO SEKARANG!" bentak Alvin.

"SEKARANG GUE CUMA MAU TAHU, MAU LO ITU APA?" tanya Alvin dengan teriak.

Caca hanya diam

"JAWAB," bentak Alvin.

"Kalau gue jawab, semua omongan gue juga gak akan lo percaya," jawab Caca dengan air mata yang dari tadi mengalir.

saat Alvin hendak mengatakan sesuatu, Vanesa sudah lebih dulu memeluk Caca.

"Alvin kenapa kamu bentak-bentak Caca?" tanya Vanesa.

“Hufh,” jawab Alvin.

"Kalau ada masalah selesaikan baik-baik, jangan asal bentak orang," kata Vanesa.

"Kak, Caca mau pulang," lirih Caca.

"Yaudah yuk," kata Vanesa berjalan meninggalkan Alvin, Retha, Brian, dan Talia sambil ngerangkul Caca.

"Gue gak nyangka Vin, Lo bisa kayak gini sama cewek cuma gara-gara masalah itu," kata Retha.

"Bri, sekarang kita pulang naik taksi aja, kabari orang yang jemput, Lo," kata Retha dengan berjalan ke depan sekolah.

"Ok," balas Brian.

"Gue lumayan kecewa sama, Lo Bro," kata Brian dengan menepuk bahu Alvin dan berjalan menyusul Retha.

Alvin hanya mematung di tempat. Pikirannya masih kalut, masalahnya yang lain belum selesai dan sekarang ini dia nambah masalah lagi. Dengan langkah gontai Alvin pergi meninggalkan tempat itu. Kepalanya benar-benar pusing.

Dia berjalan ke depan sekolah, di sana ternyata sudah ada kakaknya yang menunggunya. Alvin langsung saja masuk tanpa mengucapkan sepatah katapun.

“Vin, Lo kenapa?” tanya Kelvin.

“Nggak papa, Kak. Gue cuma pusing,” jawab Alvin.

“Udahlah, jangan sedih terus, kakek udah tenang,” kata Kelvin.

Merasa diingatkan kembali dengan kakeknya, tanpa sengaja air mata Alvin kembali menetes.

“Iya,” balas Alvin lirih sambil menghadap samping.

Kelvin menjalankan mobilnya menuju rumah.
Jadi kenapa Alvin waktu itu Alvin tidak masuk sekolah? karena malamnya keluarganya di kasih kabar jika kakeknya yang tinggal di Yogyakarta meninggal. Mau tidak mau malam itu juga mereka langsung bergegas menuju ke sana. Tidak lupa Alvin membuat surat izin sekolah dan dititipkan ke Pak Seto (satpam rumahnya).

Hari ini hatinya masih sedih karena kematian kakek kesayangannya, dia belum bisa mengontrol emosinya karena ini. Dan ya yang tadi terjadi begitu saja tanpa bisa Alvin cegah.

***

Sementara di dalam mobil Talia ada Vita.

"Gimana berhasil nggak?" tanya Vita.

"Pasti dong, sumpah gue seneng banget," jawab Talia.

"Sekarang gue bakal kirim foto ini digrup hatCa," lanjut Talia.

"Bener banget, biar tambah benci mereka," balas Vita.

Talia mengirim foto Caca yang seakan menamparnya ke grup hatCa(Haters Caca),dengan idline yang berbeda.

"Mampus lo," kata Talia.

"Kalau gini kita rayain apa ya?" tanya Vita.

"Ke mall yuk, Lo gue traktik deh," jawab Talia.

"Ok," balas Vita.

Namanya juga orang jahat melihat kesusahan orang malah bahagia dan merayakannya dengan bersenang-senang  -Autor.

Setelah itu mobil yang dikendarai Talia dan Vita menuju salah satu mall dekat sekolahnya.

***
Di sisi lain di dalam taksi ada siswa dan siswi yang sedang membicarakan sesuatu.

"Gue nggak nyangka Bri, Alvin kayak gitu," kata Retha.

"Gue juga bingung, padahal dari dulu Alvin gak pernah yang namanya bentak cewek," balas Brian.

Yap mereka adalah Brian dan Retha.

“Tapi menurut gue, Alvin juga masih ada masalah, biasanya kalau pikiran sama hatinya kalut, orangnya mudah buat emosi, soalnya seminggu yang lalu dia tanya ke gue tentang instagramnya, gue jawab mungkin dia lupa kata sandi, terus dia juga habis nggak masuk, entah alasannya apa gue belum bisa tanya,” kata Brian.

“Mungkin juga bisa, Bri. Gue kenal Alvin juga dari kelas 10 dan gue lihat Alvin itu anaknya santai, dulu pas aku pinjam HPnya dan nggak sengaja ngehapus sesuatu, dia Cuma balas ‘Nggak papa, masih bisa download' sama pas nggak sengaja gue ngoment postingan orang pakai akunnya, dia juga nggak papa,” balas Retha.

“Nah, kita lebih baik nunggu Alvin mereda dulu aja, sambil nunggu kita selidiki Talia,” kata Brian.

“Sip, minta bantuan Bu Vanesa aja,” balas Retha.

"Bener, siapa tahu Bu Vanes bisa bantu," kata Brian.

Setelah itu hening

***

Jangan lupa Vote dan Coment ya,oh iya kalau ceritanya jelek coment aja ya dan saya minta kritik dan sarannya

Terima kasih :)

Sukoharjo

Revisi : 07/07/2020

Alca || SelesaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang