(48) Hari Keberangkatan

2K 68 2
                                    

Selamat membaca 🤗

•Versi Baru•

*****

Tidak terasa satu bulan setelah kelulusan sudah usai dan artinya Alvin dan Brian akan segera berangkat ke Amerika untuk melanjutkan study mereka. Sedangkan Caca akan pergi ke Inggris.

Pagi ini waktunya Alvin dan Brian untuk meninggalkan Indonesia. Walau terasa berat, tapi mereka harus tetap memaksa diri demi masa depan mereka.

Alvin dan Brian serta keluarganya sudah berada di bandara, tidak lupa juga dengan Caca dan Retha yang ikut mengantarkan kepergian dua sahabatnya itu.

Hari ini juga merupakan hari keberangkatan Caca, hanya saja Caca memilih untuk berangkat nanti sore yang ditemani Andra dan Vanesa sekalian liburan.

"Ma, Pa. Alvin pamit, doain ya," kata Alvin.

"Iya, Sayang. Doa dan restu kami selalu mengikutimu," balas Risa.

Alvin memeluk Mamanya, setetes air mata menetes dari kedua air mata Alvin. Alvin juga memeluk papanya dan kakaknya yang ikut mengantarnya.

Brian juga melakukan hal yang sama, dia berpamitan kepada kedua orang tuanya.

Mereka saling mengucapkan salam perpisahan, walau hanya sementara, tapi tetap rasanya berat.

Terakhir mereka memeluk kedua sahabat cewek yang selalu ada untuk mereka.

"Makasih ya, semoga semuanya lancar," kata Brian.

"Aamiin," dibalas Alvin, Caca, dan Retha.

"Kalian hati-hati di sana, tetap pada pendirian, budaya sini dan sana beda, jangan sampai terjerumus," nasihat Caca.

"Siap," balas Brian dan Alvin.

Brian berjalan mendekat ke arah Retha, dia memasangkan sebuah kalung perak sederhana ke leher Retha.

"Jangan lepas ini, oke. Entah lo terima atau nggak, tapi ingat gue suka sama lo, gue sayang sama lo," bisik Brian sambil memasangkan kalung itu.

"Gue juga sayang sama lo," balas Retha memeluk Brian.

Anggota keluarga yang melihat itu hanya tersenyum.

Alvin mendekat ke arah Caca, dia letakkan lengannya di bahu Caca.

"Gue sayang sama lo, Ca. Jaga hati ya," kata Alvin lirih.

"Hah?" tanya Caca dengan muka bingungnya.

"Nggak," jawab Alvin.

Sayang waktu berangkat semakin dekat, Alvin dan Brian sudah harus berpisah dengan keluarganya.

Lambaian tangan adalah tahapan akhir perpisahan ini sebelum Alvin dan Brian hilang terhalang dinding.

*******

Caca dan Retha duduk di dalam taksi, ya mereka berdua memutuskan pulang menggunakan taksi saja.

Kurang lebih satu setengah jam akhirnya mereka sampai di depan rumah Caca. Retha dari kemarin sudah berada di rumah Caca, katanya mau menghabiskan waktu sama Caca dulu sebelum dia pergi.

Mereka masuk ke dalam rumah dan langsung masuk ke dalam kamar Caca, mereka memilih untuk bebersih diri dulu sebelum bercerita panjang lebar.

Setelah selesai dengan semuanya, Caca dan Retha duduk santai di ranjang milik Caca.

"Gue seneng banget, Brian nyatain rasanya, walau belum cinta," kata Retha.

"Selamat ya. Cinta itu datang karena terbiasa, nggak papalah kata suka sudah mewakili penting dia setia," balas Caca.

"Iya, Alvin tadi nggak berkata apa-apa?" tanya Retha.

"Hmmm dia tadi.....," jawab Caca sambil berbisik.

"Waw, kenapa lo harus lakuin itu?" tanya Retha.

"Gue malu," jawab Caca.

"Jawab aja deh, Ca. Takutnya malah penyesalan yang datang," kata Retha.

"Iya nanti gue telpon," balas Caca.

*****

Sore tiba dan saatnya Caca yang pergi. Kedua orang tua Caca, serta Retha ikut mengantarkan Caca.

"Bun, doain adek ya," pamit Caca.

"Iya, kamu hati-hati," balas Putri.

Selesai dengan acara perpisahan sederhana, Andra, Vanesa, dan Caca berjalan meninggalkan orang yang mengantar mereka.

****

Di dalam pesawat Caca menikmati pemandangan dari jendela pesawat itu, sebelum dia pergi tadi, dia sempat mengabari Alvin jika dia berangkat.

Caca duduk sendiri, dia beruntung karena kursi di sebelahnya kosong, sedangkan kakaknya duduk di kursi depannya pas.

Duduk santai sambil mendengarkan musik adalah posisi PW untuk Caca.

****
Setelah berjam-jam duduk di dalam pesawat akhirnya Caca sampai di negara tujuannya.

Caca, Andra, dan Vanesa sampai di apartement yang akan ditinggali Caca kelak.

Caca masuk ke dalam kamar, membersihkan diri dan merapikan barang bawaannya.

Dia duduk di sofa kecil sebelah ranjangnya sambil memainkan hpnya, dia mengabari Ayah, Bundanya, dan Retha.

Setelah itu dia memilih untuk tidur karena lelah dengan perjalanan tadi.

Kira-kira satu jam Caca tidur, dia mengecek hpnya dan ternyata ada notif dari Alvin.

Alvin
Udah sampai?

Tanpa berbasa-basi lagi Caca menelpon Alvin dan untung saja diangkat.

Alvin : "Tumben nelpon?"
Caca : "Nggak"
Alvin : " Kenapa?"
Caca : "Lo juga jaga hati di sana,"

Tanpa mau mendengarkan balasan dari Alvin, Caca langsung menutuskan sambungan teleponnya. Tapi tiba-tiba ada notif.

Alvin
Makasih, udah mau balas rasa ini

Makasih juga udah menerbitkan rasa ini

Caca senyum-senyum tidak jelas, walau hanya sebuah pengakuan alias belum jelas ingin tetap berteman atau jadian, Caca tetap senang.

"Aku harap waktu dan jarak nggak akan meleburkan ini semua," batin Caca.

*****
Hola guys......

Gimana?, bentar lagi udah ending lho.....

Makasih ya udah selalu sabar menunggu diriku up.

Jangan lupa vote dan coment

Terima kasih

Sukoharjo
Revisi : 12/11/2020

Alca || SelesaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang