Selamat membaca
Versi baru
***
Autor Pov
Hari ini adalah hari yang mungkin paling dibenci oleh siswa-siswi karena hari ini hari senin dan mereka semua harus berdiri di lapangan dengan panas terik matahari. Seperti kebiasaan semua sekolah di Indonesia, setiap hari senin selalu dilaksanakan upacara bendera. Di SMA Uprapun juga sama, pagi ini dengan terik matahari yang sedikit menyengat, semua siswa dan siswi berbaris rapi sesuai dengan kelasnya.
Terlihat di tengah lapangan berdiri seorang guru yang menjadi Pembina upacara sedang berbicara. Banyak anak yang memperhatikan, tapi banyak anak juga yang mengabaikan. Sama seperti dua orang gadis yang saling mengeluh keran panasnya sinar matahari. Dua gadis itu adalah Caca dan Retha.
“Tumben hari ini panas banget,” kata Retha.
“Iya, panas banget. Gue juga belum sarapan,” balas Caca.
"Lo nggak papakan?, muka Lo pucet banget lho," kawatir Retha.
"Gue gak papa kok Reth, bentar lagi juga upacaranya selesai," jawab Caca.
Ya benar kata Caca, tidak lama upacara selesai, semua siswa-siswi langsung berhamburan bubar ada yang ke kantin da nada juga yang ke kelas.
Caca dan Retha memutuskan untuk lansung ke kelas.
"Ca ke kelas aja yuk," ajak Retha.
"Yuk, gue juga males ke mana-mana," jawab Caca.
Mereka berdua jalan ke kelas, sampainya di pertengahan jalan Caca merasakan pusing di kepalanya. Caca berhenti melangkah dan menundukka kepalanya, di mata Caca hanya ada warna hitam dan putih. Retha yang menyadari itu langsung mengajak Caca duduk di tempat duduk koridor.
“Ca, nggak papa?” tanya Retha.
“Nggak, Reth. Makasih usah cepet ngajak gue duduk, sebelum gue pingsan,” jawab Caca.
“Iya sama-sama,” balas Retha.
Cukup lama mereka duduk, sampai di mana Alvin dan Brian menghampirinya.
“Woi, tumben nggak ke kelas, tapi malah duduk di sini,” kata Brian.
“Tadi mau ke kelas, tapi tiba-tiba kepala Caca pusing,” balas Retha.
“Belum sarapan?” tanya Brian.
“Iya,” jawab Caca.
“Ya udah, Vin. Lo ajak Caca ke kelas, gue sama Retha ke kantin, beliin roti buat Caca, sama beli minum buat Lo,” kata Brian. Sebelum Alvin menjawab, Brian sudah terlebih dahulu menarik tangan Retha. Dan mau tidak mau Alvin harus menemani Caca berjalan menuju kelas mereka.
Alvin dan Caca berjalan berdampingan menuju kelas 12 MIPA 2. Sampai di kelas mereka duduk di tempat masing-masing. Setiap satu minggu sekali duduk mereka geser.
Tidak lama, Brian dan Retha kembali dari kantin dan membawa roti dan air putih. Retha memberikan Caca Roti.
“Dimakan dulu, Ca. nggak usah bayar, ini gue yang beliin, kembalian dari air putih,” kata Retha.
“Makasih ya, Reth,” kata Caca.
“Iya, sama-sama,” balas Retha.
Caca makan roti itu untuk mengganjal perutnya yang tadi pagi hanya diisi oleh segelas air putih. Caca dan Retha juga asik mengobrol sambil menunggu jam ketiga dimulai. Tidak lama bel jam ke 3 berbunyi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Alca || Selesai
Genç Kurgu•Versi baru• Berawal dari ketidak sengajaan untuk saling mengenal satu sama lain. Kemudian terjadi suatu kesalah pahaman yang diciptakan oleh seseorang yang sangat membencinya, sampai dimana kenyataan menamparnya dan terbit suatu rasa asing yang men...