(4) Libur

3.9K 129 4
                                    

Halo semua :)
Selamat pagi/ siang/ sore/ malam :)
Selamat membaca. Semoga suka

Versi baru

***

Caca Pov

Suara Azan terdengar, guepun bangun dan melihat Vania yang masih nyenyak dalam tidurnya. Gue coba bangunin dia buat ikut sholat bareng sama gue.

"Vania sayang, bangun yuk. Sholat subuh sama kakak," kata gue sambil mengelus rambutnya.

"Egh," Vania perlahan bangun.

"Yuk, wudhu biar nggak ngantuk," kata gue yang dibalas anggukan kepala sama Vania.

Gue ke kamar mandi sama Vania dan kita berdua wudhu bersama. Setelah itu gue jalani kewajiban gue dan mengajari Vania sedikit.

Setelah sholat Vania kembali ke tempat tidurnya dan melanjutkan tidur yang sempat terganggu. Sedangkan gue memutuskan ke kamar mandi lagi untuk mandi. Setelah mandi dan rapi gue keluar dari kamar untuk ke bawah. Di bawah lebih tepatnya di dapur terlihat Tante Risa dan Kak Dewi sedang menyiapkan sarapan.

"Selamat pagi. Tante. Kak," sapa Gue.

"Pagi, Ca," balas tante dan Kak Dewi.

"Kalau boleh Caca mau bantuin," kata gue.

"Wah dengan senang hati, Ca. kamu bantu Dewi buat salad buah, tante biar yang masak sotonya," balas tante.

"Wih, soto. Ada acara apa, Tan?" Tanya gue.

"Nggak ada acara apa-apa, Ca. tante lagi pengen aja buat soto," jawab tante. Gue hanya menganggukkan kepala.

Gue bantu Kak Dewi dan tante sibuk membuat soto yang terlihat enak.

Gue melihat jam ternyata sudah pukul enam, terdengar suara langkah dari tangga. Dan saat ini sarapan sudah siap, tinggal meletakkan di atas meja makan. Gue dan Kak Dewi menata makanan di atas meja makan, sedangkan tante Risa sedang membuat kopi untuk Om Beni.

Di meja makan ternyata sudah ada Om Beni, Kak Kelvin, dan Vania.

"Alvin mana, Pa?" tanya Kak Dewi.

"Mungkin baru mandi," jawab Kak Kelvin.
Setelah itu gue dan Kak Dewi duduk dan disusul Tante Risa. Kita belum memulai sarapan karena menunggu Alvin dulu. Tidak lama orang yang ditunggu tiba.

Alvin Pov

Gue bangun saat azan terdengar. Seperti biasa gue menjalankan kewajiban gue, jangan sampai lalai, apalagi gue kelak bakal jadi iman. Setelah selesai sholat, gue masuk kamar mandi dan mandi, selesai mandi dan ganti baju, gue rebahan lagi di kasur. Sampai jam menunjukkan pukul setengah tujuh, gue turun ke bawah buat sarapan, sampai di meja makan sudah terlihat semua orang duduk tinggal gue doang. Setelah gue duduk, keluarga gue ditambah Caca mulai sarapan.

Selesai sarapan kita masih santai duduk di meja makan sedikit mengobrol untuk setiap pagi.

"Kak main ke taman yuk," ajak Vania ke Caca.

"Ayuk, kakak juga udah lama gak ke taman," jawab Caca semangat.

"Om, juga ikut, kalau enggak Vania marah," kata Vania ke gue.

"Nggak Nia, Om capek," jawab gue.

"Pokoknya ikut," katanya mantap.

"Kayak bapaknya aja, kerasa kepala," batin gue.

"Udah ikut aja, sekalian pdkt," kata bang Kelvin disusul tawa semua.

"Iya, udah sana, kamu jauga jarang keluar rumah," kata mama.

"Iya-iya," jawab gue pasrah.

Akhirnya gue ikut mereka.

Autor Pov

Mereka sampai di taman, saat ini mereka sedang duduk di sebuah kursi di sana sambil cerita dan tertawa bersama.

Keluarga bahagia banget ya:v

Tidak terasa hari sudah mulai panas dan mereka memutuskan untuk pulang, saat di tengah jalan tiba-tiba Vania melihat bapak penjual es krim dan dia mau.

"Om, Nia pengen es clim," kata Vania.

"Iya bentar kakak beliin dulu, kamu di sini sama Kak Caca dulu," kata Alvin.

Akhirnya Alvin jalan ke tempat bapak penjual es krim itu dan membeli tiga es krim.

"Pak, es krimnya tiga ya," kata Alvin.

"Rasa apa aja, Mas?" tanya penjual es krim.

"Rasa vanila semua, Pak," jawab Alvin.

"Siap," balas penjual es krim sambil memberikan tiga cap es krim.

Alvin membayarnya dan kembali menghampiri ke Caca dan Vania.

"Ini, es krimnya," kata Alvin sambil memberikan es krim yang tadi dia beli.

"Maacih, Om," kata Vania.

"Makasih, Vin," sambung Caca.

"Iya, sama-sama," balas Alvin.

Setelah itu mereka melanjutkan perjalanan pulang, sampai rumah mereka langsung disuruh makan siang dulu dan sholat dhuhur bersama, setelah selesai Caca memutuskan untuk pulang karena hari sudah siang dan dia juga sudah tidak enak dengan Beni dan Risa karean terlalu lama bermain.

Caca pulang naik ojol, sebenarnya Alvin sudah mau mengantar, tapi Caca menolak karena tidak mau merepotkan.

Akhirnya Caca sampai di rumah. Dia masuk ke dalam rumah.

"Assalamu'alaikum," salam Caca.

"Wa'alaikumussalam," balas Putri.

"Bunda kira kamu pulang nanti sore," kata Putri.

"Maaf, Bun. Caca baru pulang, tadi diajak ponakan teman Caca ke tama dulu, Caca nggak enak mau nolak," balas Caca.

"Iya, nggak papa, Bunda tahu kamu gimana anaknya," kata Putri.

"Makasih ya, Bun," balas Caca sambil memeluk bundanya dari belakang.

"Iya, sama-sama. Ibunya teman kamu ngasih makan apa, sampai kamu betah di sana?" tanya Putri.

"Kemarin malam masak rendang terus tadi pagi masak soto sama buat salad buah," jawab Caca.

"Enak, dong," kata Putri.

"Iya, tapi enakan masakan bunda kok," balas Caca.

"Iyalah, bundakan udah tahu lidah kamu, tapi ibunya teman kamu hebat lho. Bisa menakhlukan lidahmu," kata Putri.

"Ih, Bunda mah," balas Caca.

"Ya udah sana ke kamar, istirahat," kata Putri yang dibalas acungan jempol oleh Caca.

Sampai di kamar, Caca memilih untuk menganti baju dan kembali turun karena dia mau bersantai di ruang keluarga saja sambil nonton TV. Caca keluar dari kamar dan turun menuju ruang keluarga. Belum sampai di ruang keluarga dia sudah dikagetkan dengan kedatangan Kakaknya.

"Kak Andra," kata Caca sambil memeluk Andra.

"Katanya masih lama di sana," kata Caca.

"Nyatanya enggak, Dek," balas Andra.

Mereka berjalan menuju ruang keluarga, menonton TV dan melepaskan rindu antara Kakak dan Adik.

***

Semoga suka ya, teman-teman

Jangan lupa pencet tombol bintang di pojok kiri bawah.

Kalau nanti udah banyak aku akan update lagi.

Terima kasih

Sukoharjo
Revisi : 26/05/2020

Alca || SelesaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang