(37) Peluk?

2.3K 86 0
                                        

Selamat membaca

•Versi Baru•

****

Acara selesai semua tamu undangan sudah pada pulang tinggal tersisa keluarga wijaya, keluarga utama, dan keluarga Pratama serta sahabat Caca, mereka semua sedang bersanati di ruang keluarga rumah keluarga Wijaya.

Mereka juga sudah mengganti baju kebaya dan beskap dengan baju santai tapi sopan mereka, termasuk juga pengantin baru.

"Kak, cepet kasih gue ponakan yang lucu ya," kata Caca tiba-tiba.

"Iya Andra, Vanesa cepet kasih bunda cucu," sambung Putri.

"Andra sih mau-mau aja, Bun, Ca, tapi enggak tahu sama Vanesanya, kalau dia mau, sekarang pun Andra laksanain," kata Andra santai yang membuat semua yang ada disitu menganga.

"Ish kamu ya, Ndra. Malu tahu," kata Vanesa dengan menempelkan wajahnya dilengan Andra.

"Enggak usah malu, Kak. Emang Kak Andra orangnya gitu, kalau ngomong enggak dipikir dulu," kata Caca.

"Ye, kayak kamu enggak aja," balas Andra.

"Emang enggak," kata Caca.

"Udah-udah, kalian ini enggak di rumah, enggak di sini sama aja, pasti berantem, kamu juga Andra jangan goda istri kamu kayak gitu, kasihan dia malu," kata Putri dengan wajah ditekuknya.

"Iya, Bun. Maaf," kata Andra dan Caca bersamaan dengan tatapan yang mengarah pada karpet coklat di depan mereka.

"Aduh Put, anak-anak, kamu itu lucu ya," kata Beni kepada Putra.

"Lucu gimana sih, Ben. Mereka suka banget bikin aku sama Putri kesel karena enggak bisa akur," balas Putra.

"Iya, Ben. Mereka itu enggak pernah yang namanya akur kalau duduk berdua," sambung Putri.

"Tapi ya itu yang mungkin enggak dimiliki keluarga lain," kata Putra lagi.

"Memang bener, Put. Alvin sama Kelvin dulu juga enggak pernah akur, tapi setelah Kelvin nikah dan tinggal sendiri rumah rasanya sepi, enggak ada suara Kelvin sama Alvin berantem," kata Beni.

"Ya, makanya itu," balas Putra.

“Alvin, Caca. Kalian udah baikan?” tanya Andra.

“Udah,” balas keduanya.

“Loh, emang mereka berantem?” tanya Beni.

“Iya, Om,” jawab Andra.

“Berantem gimana?” tanya Beni.

“Ceritanya panjang, Om, tapi coba kita ceritain dikit,” jawab Andra.

Mengalir kata-kata yang menceritakan kedua orang yang pernah mengalami masa perdebatan yang sedikit membingungkan.

“Talia lagi?” tanya Putra yang dibalas anggukan oleh Caca.

“Ayah nggak bisa tinggal diam lagi, Ca. dia harus dihukum,” kata Putra.

“Jangan, Yah. Masa depan dia masih panjang, besok waktu kelulusan aja biar kita bicara baik-baik,” balas Caca.

“Ya udah terserah kamu,” kata Putra, memalingkan wajahnya ke arah lain.

“Kalau kalian udah akur peluk dong,” kata Andra.

“Hah?, nggak boleh mereka belum halal, kamu itu Andra,” balas Putra.

“Bercanda, Yah. Mending kakak aja yang peluk,” kata Andra sambil melingkarkan kedua tangannya ke Vanesa yang berada di sebelahnya.

“Caca di sini,” kata Caca.

“Hahah, iya adikku,” balas Andra sambil melepas lingkaran tangannya di Vanesa dan berpindah kepada Caca.

Tangan Andra tidak tinggal diam, dia meraih tangan Alvin dan menariknya ke bahu Caca, otomatis Alvin merangkul Caca. Dan hal itu disadari semua orang sampai.....

"Cie...," sorak semua, kecuali Putra dan Beni yang melotot.

Melihat pelototan ayahnya, Andra buru-buru memindahkan kembali tangan Alvin dan melepas pelukannya di Caca. Dan mereka semua sibuk dengan urusan mereka masing-masing.

Untuk Ibu-ibu biasa pasti berbicara yang tidak jauh dari rumah tangga, yang bapak-bapak tidak jauh dari pekerjaan, anak-anak yang sudah menikah membicarakan hal yang tidak jauh dari rumah tangga baru, sedangkan anak-anak yang belum menikah pasti juga tidak jauh dari karir.

Vania yang tertidur diatas pangkuan Caca. Keadaan itu terjadi cukup lama dan sekarang mereka memutuskan untuk membagi kamar dan tidur.

"Maaf karena rumah ini tidak memiliki banyak kamar, jadi saya sebagai tuan rumah mohon maaf," kata Budi.

"Santai aja, Bud. Kita tidur sini aja nggak papa, yang penting cewek-cewek tidur di kamar," balas Beni.

"Gini saja, Putra sama Putri di kamar tamu bawah dan Beni sama Risa di kamar tamu sebelahnya Putra dan Putri, kelvin sama Dewi dan Vania di kamar tamu atas, sedangkan Caca, Alvin, Retha sama Brian maunya gimana? karena kamar tamu tinggal satu," kata Karisna.

“Caca sama Retha tidur di kamarnya Vanesa saja,” kata Vanesa.

“Oh iya,” balas Karisna.

“Tapi masak kamar pengantin dibuat tidur yang lain, nggak baik ah,” kata Putri.

"Saya sama Brian tidur ruang tamu aja tante, biar Retha sama Caca di kamar tamu," kata Alvin.

"Iya, Tan," sambung Brian.

"Eh enggaklah, masak kalian tidur di sini, tidur di kamar aja, tapi nanti lo berdua tidur di bawah gelar kasur," kata Caca.

"Iya, masak gitu enggak adil dong," sambung Retha.

“Nggak papa ya, Yah. Kasihan mereka masak ditelantarkan,” kata Caca kepada Putra.

“Iya, tapi jangan sampai macam-macam,” balas Putra.

“Siap, Om/Yah,” balas Caca, Retha, Alvin, dan Brian.

"Jadi gimana Alvin sama Brian, oh iya kebetulan di kamar tamu itu kasurnya ada dua, di atas sama bawah," kata Karisna.

"Ya udah, Tan. Aku sama Alvin di kasur bawah, sekalian jaga mereka," kata Brian dengan menunjuk Caca dan Retha.

“Ya udah, Andra sama Vanesa izin ya,” kata Andra.

“Mau ke mana?” tanya Putri.

“Bunda nggak usah kepo, hahaha. Ini urusan pengantin baru,” jawab Andra dengan cengirannya.

“Wah anak kurang ajar,” kata Putri.

“Maaf, Bun. Andra mau ngajak Vanesa jalan dulu,” balas Andra.

Assalamualaikum,” pamit Andra sambil menyalami satu-satu orang tua di sana diikuti Vanesa.

Waalaikumussalam,” balas semua.

Andra berjalan ke luar rumah sambil menggandeng Vanesa.

"Ada-ada aja, mantuku. Ya udah kalau begitu selamat malam," kata Karisna.

"Selamat malam semua," kata mereka.

Setelah itu mereka masuk ke dalam kamar yang sudah di bagi tadi. Kecuali Vanesa dan Andra, sebenarnya Andra sudah memesan satu kamar di salah satu hotel yang ada di kota itu, tujuan dia adalah agar lebih leluasa dalam lebih mengenal Vanesa dan pasti ada maksud lain yang mungkin teman-teman sudah ada yang tahu.

****

Halo semua, gimana kabarnya?

Jangan lupa cote dan coment ya :)

Terima kasih

Sukoharjo

Revisi : 07 /09/2020

Alca || SelesaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang