(35) Malam Ini

2.5K 89 4
                                        

Selamat membaca 🤗

•Versi Baru•

****

Malam hari

Andra, Caca, dan ayah bunda mereka, serta beberapa saudara inti sudah rapi dengan setelan baju mereka dan ya malam ini mereka akan pergi ke rumah Vanesa untuk melamar Vanesa. Kenapa tiba-tiba sudah lamaran aja karena...

Flashback on

Malam setelah insiden Caca sesak napas, Andra dan Vanesa bertemu sesuai janji mereka. Saat ini Mereka sudah duduk rapi di salah satu bangku taman, mereka lebih memilih taman untuk tempat bertemu daripada cafe atau rumah makan.
Andra duduk menghadap Vanesa begitu pula dengan Vanesa.

“Jadi kamu udah mau ngasih jawabannya?” tanya Andra.

“Iya, InsyaAllah ini semua jawaban dari doa-doaku selama ini,” jawab Vanesa.

“Aamiin, dan apapun jawabanmu itu yang terbaik,” balas Andra.

“Jadi?” tanya Andra.

“Maaf, Kak,” jawab Vanesa menggantung, Andra sudah was-was dengan kelanjutannya.

“Nggak papa, Nes. Nggak usah dipaksa,” balas Andra.

“Bentar aku belum selesai ngomong, masih ada kelanjutannya,” kata Vanesa.

“Hah?” balas Andra dengan muka bingungnya.

“Maaf, Kak. Aku nggak bisa nolak orang sebaik kakak,” kata Vanesa dengan senyum dan wajah malu.

“Nes?, maksudnya?” tanya Andra yang belum dong.

“Ih, Kakak, kenapa pakai nggak dong lagi,” jawab Vanesa.

“Jadi kamu nerima aku?” tanya Andra lagi.

“Iya,” jawab Vanesa.

Alhamdulillah,” kata Andra reflek ingin memeluk Vanesa, tapi Vanesa sudah menaham dulu.

“Maaf, Kak. Belum halal, nggak boleh dong,” kata Vanesa.

Astagfirullah, maaf,” balas Andra.

Setelah itu mereka berbincang-bencing cukup lama, sampai jam tangan yang mereka kenakan menunjukkan pukul delapan malam. Andra langsung mengajak Vanesa untuk pulang dan meminta izin kepada orang tua Vanesa tentang lamarannya dan dibalas persetujuan oleh mereka.

Andra pulang dengan hati senang dan lega. Satu langkah lagi, Vanesa bisa sepenuhnya menjadi tanggung jawabnya. 

Sampainya di rumah Andra  langsung menceritakan apa yang terjadi.

“Yah, Bun, Ca. hehehe cinta kakak diterima,” kata Andra.

“Beneran?” tanya Putri.

“Iya, Bun. Tadi dia jawabnya,” jawab Andra.

Alhamdulillah, ya udah Ayah nanti kabari Pak Budi dan ayah mau kamu segera untuk melamar Vanesa,” kata Putra.

Alca || SelesaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang