Bittersweet Our Symphony

Prolog

"Kyung! Dengarkan penjelasanku lebih dulu!"

Aku menepis tangannya, sengaja mempercepat langkah untuk meninggalkan rumahku sendiri dan menolak mendengarkan penjelasan kekasih yang tertangkap basah tidak berpakaian.

Jika harus kujelaskan lebih terperinci, kekasih tercintaku tak berpakaian bukan di kala ia berada di dalam kamarku tetapi di kamar lain milik teman serumah.

"Kyung, kumohon dengarkan penjelasan Chanyeol."

"Terkutuk kau Byun!" Aku terpaksa menghentikan langkah dan segera menatap nyalang teman serumah yang beringsut-ingsut datang mendekati. Dia bahkan hanya sempat menutup tubuhnya dalam gelungan selimut lantaran pakaian mereka sudah tercecer entah di mana-mana.

Padahal dia adalah orang yang paling kuandalkan selama ini. Dia tahu segala rahasiaku melebihi siapa pun. Aku menganggap dialah sahabat yang paling berarti dalam hidupku. Sudah segalanya kuhabiskan bersama selama dua belas tahun lamanya. Kukira ia adalah yang terbaik.

"Baiklah. Kau boleh dengan sepuas hati mencaci nanti, tetapi setidaknya dengarkan alasan kami."

Tampang mereka tak bersirat rasa bersalah, seolah tertangkap tidur bersama oleh mataku adalah keinginan mereka selama ini, seolah mereka lega jika setelah ini tak perlu lagi berkedok busuk.

"Kyung, ayo dengarkan—"

Kutepis lagi dengan kasar tangan lelaki yang sudah menemaniku selama tiga tahun lamanya. Aku sudah memberikan segalanya dan bahkan dirinya adalah harapanku yang sangat besar. Namun, kini yang kudapat hanyalah kesemuan dan tipu daya licik belaka.

"Apa yang harus kudengarkan dari kekasih dan sahabatku yang berzina di rumahku sendiri!"

Aku menyayat mereka dengan tatapan tajam. Mundur tiga langkah tatkala keduanya datang mendekat. "Jangan mendekat! Aku jijik dengan kalian!" Umpatan dari bibirku terdengar pedas.

Tak perlu waktu lebih lama untuk membuatku lantas berbalik melarikan diri. Di saat seperti ini, entah arah mana yang akan kutuju bahkan rumah sendiri terasa seperti neraka.

__________