Ibu Kepala panti melarang kami kembali ke Seoul terlalu cepat dini hari tadi. Ibu Kepala menginginkan kami menikmati hidangan makan pagi terlebih dahulu sebelum melaju menuju Seoul.
Namun, kemudian Ibu Kepala akhirnya mengerti dan mengizinkan setelah Pak Direktur menjelaskan maksud sebenarnya kedatangan kami, yaitu mencari bukti tambahan untuk kasus kematian ibu kami. Kekasihku mengatakan jika tak cepat kembali ke Seoul, barangkali pelaku pembunuhnya akan segera dibebaskan.
Setelah perjalanan selama tiga jam lamanya, kami sampai di Seoul. Pak Direktur dengan segera melaju ke kantor kepolisian untuk menyerahkan bukti tambahan yang kami dapatkan.
Padahal ini masih pukul delapan pagi, namun kantor kepolisian sudah terlihat hiruk pikuk. Kekasihku menarik tangan dengan lembut menuju ruangan Detektif Ji dan timnya.
"Oh! Direktur Kim, untung saja kau datang!" Detektif Ji datang mendekati kami yang berada di depan pintu masuk ruangannya. "Kami sudah menemukan pelaku penabrak ibu Direktur Kim tadi malam. Dia menggunakan mobil sewaan, untungnya penyewanya mau bekerja sama dan mengatakan siapa yang meminjam mobil tersebut di hari ibu Pak Direktur tertabrak dan masuk ke jurang.
"Apa dia sudah mengakui?"
"Setelah semalam diinterogasi, dipaksa, dan dibujuk akhirnya ia mau mengatakan jika seseorang menyuruhnya. Kami sedang melakukan pemeriksaan lanjutan."
Pak Direktur mengangguk mengerti ucapan Detektif Ji. "Ah, ini catatan kesehatan Tante Ryu yang mungkin bisa dijadikan penguat bukti-bukti." Kekasihku memberikan semua berkas yang kami temukan di panti asuhan.
Detektif Ji berkerut sejenak dan lantas mengajak duduk di sofa ruangan timnya. Detektif Ji mulai memeriksa satu persatu catatan kesehatan ibuku. "Kau dapat dari mana semua ini, Direktur Kim?" tanya Detektif Ji.
"Ibuku. Setelah kematian Tante Ryu, Ibu mencari bukti jika Tante Ryu sebenarnya dibunuh bukan meninggal karena penyakitnya. Lantas barangkali Nyonya Jung mengetahui gerak-gerik Ibu sehingga ia juga membunuh ibuku dengan membuat seperti sebuah kecelakaan tabrak lari."
Kami terdiam kemudian lantaran Detektif Ji sangat hikmat sekali membaca satu-persatu berkas kesehatan milik Ibu.
Aku meremas punggung tangan kekasihku. Perasaan benar-benar cemas dan tak tenang, bahkan detak jantung sudah degup kencang dan cepat sekali lantaran aku terlalu takut dengan hal-hal yang akan terjadi selanjutnya. Aku bahkan tidak tahu aku sudah melakukan hal benar atau malah memperburuk keadaan.
"Biadab sekali wanita ini!" Setelah beberapa menit memeriksa berkas pemberian kami, Detektif Ji mengumpat. Aku menelan ludah, benar-benar terlalu gugup.
"Ini bisa menjadi bukti terkuat kita, Direktur Kim, Kyungsoo ssi. Dia bahkan sudah membuat seseorang menderita oleh penyakit mematikan lantas kemudian dia meracuni!" Detektif Ji terlihat ikut emosi sekali.
"Saya harus kembali melakukan pemeriksaan! Direktur Kim dan Kyungsoo ssi mohon tunggu hasilnya!" Setelah berucap, lantas kemudian Detektif Ji keluar dari ruangannya untuk menuju ruang interogasi, tempat di mana ibu tiri sedang ditahan selama empat puluh delapan jam.
Aku kembali meremas telapak tangan kekasihku, menggigit bibir lantaran khawatir sekali dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.
Pak Direktur lantas menggenggam tanganku dan tersenyum hangat. "Jangan khawatir, Sayang. Percayalah, semua akan baik-baik saja."
Kendati hati tak bisa serta-merta tenang, aku tetap membalas senyum kekasihku.
_____________
KAMU SEDANG MEMBACA
Bittersweet Our Symphony
Fanfiction[COMPLETED] (21+) Boys Love. This story contains some sex scenes in detail, unappropriate words, and uneducated manners. Do not read if you're underage! Kyungsoo tak sengaja bertemu dengannya kala tertinggal kapal feri yang akan ditumpangi...